5. Penasaran

2.3K 118 8
                                    

Allah, pantaskah hamba mencintai ciptaanmu? Engkau begitu kuasa menjadikannya elok dimataku. Hingga hatiku terpaut pada dia yang selalu kutunggu, untuk membalas rasaku.

♥️♥️♥️

Sejak kejadian kemarin. Pertemuannya dengan David kakak tingkatnya itu. Tingkah Yasna semakin aneh. Apakah dia jatuh cinta? Oh apakah dia telah melabuhkan hatinya kepada lelaki yang baru saja ia kenali beberapa hari saja? Sungguh entah ini cinta atau hanya nafsu belaka.

"Hmm kak David.." Yasna terlihat sedang melamun dengan bantal di pangkuannya.

"Wahai diri, aku ini kenapa?" Ia beranjak dari ranjang tidurnya kemudian memandangi dirinya didepan cermin.

"Aku harus ingat. Say no to pacaran!" Yasna berjanji pada dirinya sendiri. Seolah olah berkata dengan cermin.

Yasna menghela nafas panjang.

Apalah daya seorang insan biasa. Mencintai dan dicintai itu fitrah manusia. Dan setiap insan pasti merasakannya. Itu sebuah kepastian.

Tok tok tok !!!

Terdengar seseorang mengetuk pintu kamarnya. Yasna berjalan menuju pintu lalu membukanya.

"Mama?"

Mama datang dengan membawakan sebuah roti dengan selai kacang kesukaannya dan susu cokelat tak ketinggalan.

"Sejak pulang sekolah kamu belum sarapan Sayang, nih makan dulu" Mama menyodorkan makanan yang ia bawa.

"Yaampun.. Mama paling pengertian deh" Yasna meraih makanan yang ada ditangan Kayla.

"Sudah besar, masih aja manja" Kayla tersenyum jahil.

"Ma masuk yu, temenin Yasna makan"
Rayu anak bungsunya itu. Akhirnya Kayla menurut saja.

Mereka duduk di sofa dan saling berhadapan. Sesuir roti berselai cokelat masuk ke mulutnya dan Yasna mulai membuka percakapan.

"Ma Azlan udah balik ke pondok pesantren?"

"Sudah,kemarin sore nak"

"Semoga dia betah ya Ma disana"

"Kapan Azlan pulang lagi? Rasanya satu hari saja tidak cukup untuk melepas rindu" Gadis itu tersenyum dengan polosnya

"Baru aja ketemu kemarin, udah rindu lagi. Mama bilangin nanti kalo Azlan pulang" Goda mama

"Bilangin aja, Yasna ga takut" Gadis itu menjulurkan lidahnya.

Mama geleng-geleng kepala melihat tingkah anak bungsunya itu.

"Ramadhan tahun ini insyaallah Azlan pulang" Jelas Mama

"Hm,baiklah Yasna tunggu"

Waktu menunjukan pukul 20:00 WIB. Ritual makan malam dan sesi curhat kepada Mama telah selesai. Yasna segera meminta izin untuk pergi tidur.

"Ma Yasna pamit tidur ya, sepertinya Yasna kelelahan karena seharian di sekolah" Yasna memohon pamit kepada Mama Kayla dengan mata sendu. Ia sudah tak kuat menahan kantuk yang sedari tadi melandanya.

Yasna memang cukup sibuk. Selama satu tahun Ia menjadi pengurus OSis,tepatnya pada saat ia kelas X. Jadwal rapat dan kegiatan yang sangat padat membuatnya memilih untuk tidak menjadi anggota kepengurusan OSIS lagi dikelas XI. Pengalamannya selama 1 tahun cukup menjadikan seorang Yasna Laila Zanitha adalah bukan nama yang asing lagi bagi warga sekolah. Namun, saat ini ia mengikuti ekskul Jurnalistik. Hampir setiap hari ia pulang jam empat sore. Belum lagi setumpuk tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru, yang semakin membuat lelah dan penat,tentunya.

Takbir Cinta [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang