"mencintaimu, itu hak ku. Kamu tak perlu menjadikannya beban."
-Rainasya Angeline
Angkasa tengah merapikan pakaiannya di depan cermin, setelah selesai, ia menuruni anak tangga untuk sarapan bersama keluarganya.
Saat sampai di meja makan, Angkasa duduk di sebelah Qilla dan meminum susu coklat kesukaannya.
"lo kenapa? Lemes amat" tanya Angkasa ketika melihat Qilla yang memainkan sendoknya diatas piring.
"gue pengen jalan-jalan, udah lama gak kesini. Pengen liat suasana diluar" keluhnya. Angkasa hanya manggut-manggut sembari menyuapkan makanan ke mulutnya.
"gimana klo gue ikut lo aja Sa?" tanya Qilla dengan wajah yang kembali cerah.
"apaan kaga! Gue mau sekolah. Nanti aja lo sama mama kelilingnya" jawabnya.
"ihh gak mau ahh, klo sama tante Dewi pasti diajaknya ke mall, gue bosen" Angkasa tak menjawab, setelah selesai makan, ia memakai tasnya dan sepatunya.
"Ma kunci motor Angkasa dimana?" teriak Angkasa.
"coba kamu cari di meja depan tv" jawab Dewi yang sedang berada di dapur.
Angkasa mencari kunci motornya di meja depan tv tapi hasilnya nihil.
"lo cari ini?" tanya Qilla yang tengah memegang benda yang Angkasa cari.
"anjirr, siniin Qil gue mau sekolah. Nanti telat, lo gue hajar yaa"
"yaudah hajar aja paling gue laporin ke ayah lo" jawabnya "Makanya anterin gue keliling"
"gue mau sekolah biar gak bego kaya lo. Mana sini, lama lo!" geram Angkasa
Saat Angkasa hendak merebut Kunci motornya, tiba-tiba pintu rumahnya terbuka dan menampilkan wajah laki-laki dengan pakaian yang sama seperti Angkasa.
"pagi semuanya" sapanya.
Angkasa yang melihat Qilla sedang lengah buru-buru merebut kuncinya dari genggaman Qilla dan kemudian berlari meninggalkan mereka.
"ANGKASA ANTERIN GUE! BODO AMAT SIH GUE LAPORIN KE AYAH LO! BIAR LO DIMUTILASI" Teriak Qilla.
DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainangkasa [TERBIT]✅
Fiksi Remaja2018 #5 dalam senja #2 dalam Raina #6 dalam hujan 2020 #1 dalam fajar #3 dalam hujan #6 dalam angkasa #8 dalam senja Hujan tahu angkasa memiliki segalanya. Bukan ia satu-satunya yang angkasa rengkuh. Banyak dari mereka yang mengagumi indahnya angk...