Nge-Date? Atau Jadian?

525 52 0
                                    

Yeri P.o.V

Aku masih berbaring di atas kasur tercintaku, nampaknya aku belum pulih total sehingga aku tidak bisa ikut latihan hari ini, padahal konstumku akan diberikan hari ini.

"Yeri kau tidak bisa ikut hari ini, kau masih sakit"

"Iya eonnie tapi siapa yang akan menjagaku disini?"

"Hm... Aku akan meminta bantuan kepada asisten manager saja" ucap Irene

"Baiklah"

Irene segera menghubungi asisten manager kami, katanya ia bisa menjagaku sampai mereka kembali lagi.

"Baiklah cepat sembuh, pulang nanti aku akan membawakan kejutan untukmu" ujar Joy

"Nae? Apa itu eonnie?" tanyaku

"Secret"

"Ah eonnie"

"Haha"

***

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Lily asisten managerku

"Lebih baik dari kemarin" jawabku

"Apa kau mau makan sesuatu?"

"Apel mungkin akan sedikit membantu"

"Baiklah akan ku kupas dulu"

"Oh iya Lily, bisa tolong ambilkan bunga itu?"

"Yang ini?" tanya nya

"Iya yang itu"

"Pasti dari pacar nona ya?"

"Eh? Bukan haha" jawabku malu

"Lalu? Tidak mungkin orang biasa memberikan bunga secantik itu" ujarnya

"Sebenarnya ini dari gebetanku, tetapi ia sepertinya belum peka terhadap perasaanku :(" lebay lu yer

"Siapa? Ohh.."

"Bukan! Bukan dia bukan!" jawabku gugup

"Apa?"

"Bukan dia"

"Aku hanya bergumam? Oh? Oh.. Oh.. AH! OH SEHUN KAH?"

"Yah.. Ketauan deh" senyumku

"Haha ia memang tampan, cocok juga dengan nona"

"Sungguh? Kuharap juga begitu" ujarku

Line

Oh Sehun

Bagaimana keadaanmu?
Boleh aku menjengukmu?

Oppa?
Ada apa?
Tentu saja datanglah

Baiklah aku akan segera kesana

Aku tak percaya ia akan benar-benar datang kemari, apa mungkin ia benar-benar akan menyatakan cintanya padaku? Kumohon Yeri jangan menghayal terlalu tinggi.

Ting tong

"Lily tolong bukakan pintunya"

"Baiklah"

Tak lama kemudian ia datang dan berjalan kearahku.

"Sudah baikan?" tanya Sehun

"Sudah oppa, mungkih hanya butuh istirahat beberapa waktu lagi" jawabku

"Ini untukmu"

"Lagi? Oppa sudah memberiku bunga kemarin" ujarku

"Tak apa, agar kau bisa mengingatku ketika melihatnya"

"Astaga oppa haha"

Tak sadar aku mulai merasakan kehangatan saat bersamanya, dimana semua yang aku impikan terwujud dan menjadi kenyataan. Aku tidak mengerti kenapa ia bisa seperti ini, aku harus menanyakannya.

"Oppa, kenapa oppa tiba-tiba bersikap seperti ini padaku?" tanyaku

"Yah.. Jujur saja sebenarnya yang ku lakukan untuk Nancy itu semua karena aku kasihan padanya, walau sudah tidak ada hubungan apapun tetapi ia tetap saja temanku kan?" jelas Sehun

"Bukan itu yang ku tanyakan oppa" jawabku sinis

"Ah? Baiklah maafkan aku, hm... Entahlah pertama kali kau datang ke dorm EXO aku sudah menyadarinya, dan juga Kai yang memberi tahuku, dan... Joy memberi tahuku bahwa kau membeli case ponsel untukku?"

"I.. Itu.. "

"Dimana benda itu sekarang?" tanya Sehun

"Ada di laci sebelah sini.. Tapi gambar itu sama dengan gambar case ponselku" jelasku

"Bukannya lebih bagus? Haha coba ku lihat"

Ia menggapai case ponsel itu, case yang sebelumnya akan ku buang itu kini di genggam olehnya.

"Keren, terima kasih aku akan menyimpannya. Oh ya kenapa kau tidak memberikannya padaku?" tanya Sehun

"Apa harus aku jelaskan?" tanyaku

"Tentu saja"

"Saat itu aku berfikir, untuk memberimu sesuatu setidaknya agar kau bisa berteman denganku, awalnya aku tidak yakin kau akan berteman denganku, tapi aku harus mencoba siapa tahu aku bisa menjadi teman bahkan sahabatmu. Setelah aku mengunjungi toko dan membeli case itu, aku melihat Nancy datang dan memilih untuk ikut denganku dan Wendy, ia sangat baik padaku hingga akhirnya aku mengurungkan niatku untuk mendekatimu, beberapa saat kemudian kau datang, kau datang menjemputnya, saat itu juga semua niatku kuhapus total, bahkan berniat untuk tidak memberikan dan membuang case itu tetapi Joy mencegahku" ujarku disusul dengan air hangat yang membasahi pipiku

"Maafkan aku"

Entah sadar atau tidak Sehun menarikku kedalam dekapannya, hangat, nyaman, itulah yang kurasakan.

"O.. Oppa?"

Aku berusaha melepaskan dekapannya, tapi ia terus menahan aksiku. Alhasil aku hanya bisa pasrah, semoga ia tidak menyadari detak jantungku.

Beberapa menit berlalu akhirnya ia melepaskan dekapannya. Tiba-tiba ia menatap tajam ke arahku, aku yang terkaget pun menatapnya kembali.

"Would you be mine, Yeri?"

DANGGG!! FINALLY! GIMANA KELANJUTANNYA YA? HMM.. TUNGGU NEXT PART YA!

Would You Be Mine? [OSHXKYR] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang