Beauty of The Dark | Meanie

bagian 6 :: harus menemukannya

Di dalam ruangan yang pencahayaannya dari lilin itu terlihat Jongin yang duduk tidak tenang. Menunggu sosok perempuan dengan pakaian serba hitam yang sedang sibuk membaca mantra di depan buku tebal dengan sampul kusam.

"Apa kau masih tidak bisa, Krystal?"

Perempuan yang memiliki tatapan tajam dan dingin itu membuka matanya yang sempat terpejam. Ia menutup buku berisi berbagai mantra itu dan menyimpannya pada rak di belakangnya, "aku tidak bisa. Roh tidak ingin membantuku"

"Kenapa?"

"Roh tidak akan pernah suka dengan makhluk seperti bangsamu dan werewolf"

Jongin berdiri lalu menatap penuh amarah ke arah Krystal, "aku tidak punya waktu. Aku harus tau siapa yang bisa melakukan keajaiban sehingga bangsa werewolf dan vampir dapat damai selamanya"

"Sudah kukatakan, di orang yang spesial. Memiliki aroma yang berbeda dan kalian para vampir tidak bisa membaca pikirannya"

"Ya, aku tau itu. Dia Jeon Wonwoo. Aku menemukannya"

Krystal bernafas lega dan duduk tenang. Setidaknya ia tidak perlu mendapatkan kemarahan seorang Jongin yang berulang kali ia rasakan. Cukup menakutkan bahkan bagi penyihir hebat sepertinya.

"Bukan itu saja yang aku butuhkan. Siapa yang bisa bersama dengan Wonwoo dan menjaga keseimbangan alam ini?" Sambung Jongin

"Jika dia bersama werewolf, manusia akan tenang tapi tidak bagi vampir. Tapi, jika dia bersama dengan vampir yang salah maka dunia akan berakhir. Kematian akan datang"

"Apa maksudmu" geram Jongin

"Aku hanya mendapatkan penglihatan bahwa vampir yang tepat berada di garis keturunanmu Kim. Aku tidak tau pasti itu siapa ..."

"Bertahun-tahun aku selalu mengunjungi Inggris, bukan hanya untuk mengurusi perdamaian. Tapi aku membutuhkan jawaban untuk kedamaian yang abadi. Aku ingin kau segera menemukannya"

Jongin hendak berbalik namun ucapan Krystal membuatnya terhenti di tengah ruangan itu.

"Kau mengharapkan dirimulah sosok itu, bukan? Aku hanya bisa memberitau satu hal, vampir yang tepat adalah ... vampir yang berbeda ... satu-satunya yang bukan hanya tidak bisa membaca pikiran Wonwoo, tapi juga tidak bisa mendengarnya dari kejauhan"

Mendengar penuturan Krystal membuat harapan Jongin luluh seketika. Sudah jelas bukan dirinya. Pasalnya, ia jelas bisa mendengar suara Wonwoo meski dari jarak yang cukup jauh. Begitulah caranya diam-diam menjaga serta memperhatikan lelaki manis itu.

Tunggu, jika bukan dirinya, lalu siapa?

Pertanyaan itu segera terngiang dalam kepalanya seiring dengan nama Mingyu yang mencuat begitu saja. Tidak, jangan lagi kesalahan di masa lalu terjadi kembali.

"Aku harus kembali ke Korea"

•°•°•°•

Wonwoo baru saja keluar dari satu-satunya supermarket yang ada di kota Namhae itu. Karena kota yang kecil, masyarakat di perbolehkan untuk membawa troli sampai ke rumah jika belanjaan terlalu banyak dan di kembalikan esok hari saat mereka hendak berbelanja lagi. Seperti saat ini, Wonwoo tengah berjalan melewati jalanan kota yang sepi. Angin bertiup pelan membuatnya begitu santai menikmati setiap langkahnya.

"Perlu bantuan?"

Wonwoo tersentak, "k-kau ..."

"Kang Daniel. Panggil saja Daniel"

"A-ah, iya"

"Soal malam itu, maafkan beberapa temanku, mereka memang tidak memiliki sikap yang baik. Tapi tenanglah, werewolf bukan vampir yang membahayakan manusia" Daniel tersenyum sembari memandang Wonwoo lekat. Lelaki manis itu terlihat tidak nyaman namun Daniel tidak peduli. Dia tetap berdiri menghalangi jalan Wonwoo dengan obsidiannya yang menatap penuh arti.