Gadis yang tengah berdiri ditengah keramaian SMA Gerlya Mandiri tampak kebingungan dengan keberadaan kelasnya. Maklumi saja, dia murid baru.
Ia menengok kesana kemari berharap ada yang membantunya untuk menemukan kelasnya. Tiba-tiba ada satu perempuan berkuncir ponytail menghampiri Vella. "Hai, anak baru ya?"
Vella pun menengok ke arah sumber suara itu. "Iya."
"Oh iya, lo kelas berapa?" tanya perempuan itu.
"XI IPA 2." jawab Vella lembut namun dengan nada yang datar.
Perempuan itu mengembangkan senyumnya dengan lebar. "Nah, kita sekelas."
Vella beruntung. Bahwa, Vella tidak perlu menanya kesana kemari untuk menemukan kelasnya.
Vella pun membalas senyum tipis. "Bagus kalo gitu."
"Oke, nama lo siapa?"
Vella mengulurkan tangan kanannya. "Renatha Savella, Vella."
"Gue Claresha Aurelia, panggil gue Resha." Resha membalas uluran tangan Vella.
Setelah berkenalan satu sama lain, mereka pun berjalan menuju kelas bersama sama. Ternyata, dikelas sudah ada Bu Danti-- wali kelas XI IPA 2 yang telah menanti kehadiran Vella.
Setelah mencium punggung tangan Bu Danti, Vella langsung memperkenalkan dirinya didepan kelas.
"Selamat pagi semua, nama saya Renatha Savella, kalian bisa panggil saya Vella. Terimakasih atas perhatiannya." Vella memperkenalkan dirinya sebisa mungkin dengan ceria. Padahal Vella tau, ini bukan dirinya. Vella si dingin menjadi pura-pura ceria untuk sesaat.
"Oke Vella, kamu bisa duduk di meja depan Resha dan Carlyn." Vella pun membalas anggukkan kecil. Vella pun berjalan menuju meja dimana Vella duduk sendiri. Ya, sendiri.
Setelah Vella menduduki bangku dekat jendela kelas, Vella langsung di tanyakan oleh Carlyn.
"Vel, lo bisa ga sih ada ekspresi sedikit aja" ucap Carlyn dengan nada menggoda Vella.
Vella tidak menjawab, ia hanya menengok kearah Carlyn dan Resha dengan wajah yang datar.
"Dia sama kaya---" balas Resha. Namun, perkataannya terpotong karena, Bu Danti sudah memulai pelajaran. Tapi, Vella tidak penasaran sama sekali dengan apa yang akan di katakan oleh Resha.
✨✨✨
Kring.. Kring..
"Baik anak-anak, dikarenakan bel istirahat sudah berbunyi kalian dipersilahkan untuk istirahat. Jangan lupa dikerjakan PRnya halaman 45. Sekian, terima kasih." Bu Danti kini meninggalkan ruang kelas.
Resha merenggangkan tubuhnya. Entah kenapa ia melakukannya, Vella pun bingung. "Kantin."
Resha dan Carlyn awalnya bingung dengan omongan Vella. Namun akhirnya mereka mengerti.
Vella dan Resha berjalan menuju kantin sambil membicarakan tentang sekolah, pengalaman Vella di London dan lain-lain. Terlalu banyak topik yang mereka bicarakan. Ya namanya juga perempuan. Topik yang di bicarakan tidak pernah habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vedgar
Teen FictionVareza Edgarial adalah seorang laki laki yang paling terkenal di SMA Gerlya Mandiri. Bukan karna wajahnya saja yang tampan, namun ia adalah salah satu keponakan dari pemilik SMA tersebut. Namun dibalik ketampanan parasnya, ada sifat dingin yang meny...