Kugenggam erat Buku Kaia ini ditangan, sambil berjalan menuju pohon yang rindang dimana aku bisa dengan santai mencoba membaca isi buku tersebut. Ku duduk bersila dengan Buku Kaia dipangkuanku, mulailah ku buka halaman demi halaman KAIA.
Buku ini mengkisahkan sebuah negeri bernama Amerta yang indah serta dihuni dengan mahluk-mahluk fantasi didalamnya. Setiap lembaran demi lembaran dibaca, anehnya seakan aku bisa membayangkan betapa indahnya dunia itu dan rasanya aku seakan dapat mendengar suara-suara makhluk yang entah apa itu menghuni Dunia Amerta.
Tiba-tiba terdapat lembar yang terjatuh dari selipan Buku Kaia. Terlihat seperti kertas lusuh yang didalamnya terdapat tulisan dan sketsa jalan lokasi dimana Dunia Amerta berada. Tidak hanya sampai situ, pada saat ku pandangi kembali dengan lebih seksama gambaran peta tersebut, sangatlah mirip dengan hutan dibawah bukit Desa Kalos.
Tersentak ku berkata..
"Ini kan... Hutan deket Desa Kalos!!"
Ku mulai berfikir apa Dunia Amerta nyata dan berada dekat dengan desa ini. Tidak hanya itu, terdapat tulisan di sudut kertas peta itu.
"HANYA YANG BERHATI MULIA YANG DAPAT MENEMUKAN JALANNYA."
🌸🌸🌸🌸
Esok pagi, aku terbangun dikamarku dengan menemukan sebuah bunga yang sangat unik, tergeletak di tanganku. Sepertinya aku belum pernah melihat bentuk bunga semacam itu di dunia ini.
Bunganya berwarna jingga keunguan dan bentuknya mirip bunga tulip tetapi dengan kelopak emas menghias dipinggirnya..
Yang lebih mengejutkannya lagi, semalam aku baru bermimpi ada sesosok makhluk kecil layaknya kunang-kunang berwarna emas, tetapi makhluk itu memiliki bentuk tubuh seperti manusia. Persis seperti mahluk yang suka kita sebut, 'peri' dalam dunia fantasi. Peri itu melayang-layang disekitarku dengan memberikan setangkai bunga unik tersebut.
Ku kembali mengingat-ingat apa yang dikatakan oleh peri itu. Suara peri itu halus dan berdenting layaknya lonceng sehingga membuatku sulit mengerti apa yang dia katakan. Tetapi beberapa kata berhasil tertangkap di telingaku, Negeri Amerta, Bunga, Petunjuk, Perjalanan. Hmm.. Kurasa bunga ini lah yang akan menjadi penunjukku.
Tanpa pikir panjang lagi, cukup dengan hal itu sudah membuat rasa penasaranku semakin menjadi. Aku bersiap pergi mencari bukti keberadaan Dunia Amerta.
Aku membawa ransel tosca ku yang ku isi dengan makanan dan minuman secukupnya dan beberapa peralatan kemah lain. Ku pamit ke nenek dan mamah ku, dengan alasan mau berkunjung dan menginap kerumah teman kecilku Resha di Desa Kalos ini. Maaf ya Ma, Nek..
Ku mulai berjalan dan sampailah ku didepan hutan di bawah bukit Desa Kalos. Memang para penduduk desa banyak yang menghindari hutan ini. Banyaknya mitos yang dipercaya mereka, dari adanya harimau, mahluk gaib atau setan, pemburu liar, penyihir dan sebagainya. Aku ga tau mana dari mitos tersebut yang benar, karena memang baru pertama ini ku menginjakan kakiku. Semoga saja apa yang dikatakan Buku Kaia benar adanya, bukan sekedar bualan belaka.
Mungkin karena dari kecil, nenek Sera sering menceritakan hal fantasi ke aku, ada sedikit kepercayaan dan keingintahuan lebih terhadap dunia itu.
Dengan memantapkan kaki, ku mulai langkah memasuki hutan tersebut. Ku genggam erat kedua tali ranselku, dan tak lupa bunga emas jingga yang ku genggam di tangan kananku..
"Huff.. Ini dia ku mulai.. Dunia Amerta aku datang!! "
🌸A/N
Udah ga sabar yah.. mau milih pilihan di cerita ini.. Eits bab selanjutnya ini baru deh kalian dapat memilih choicenya..
Keep reading.. Have fun😄
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey To AMERTA
FantasyIrina adalah sosok gadis yang menyukai dunia fantasi, suka bertualang dan mempunyai jiwa keingintahuan yang tinggi.. Di cerita ini kamu sebagai sosok Irina yang suatu saat menemukan sebuah buku ajaib dimana menceritakan mengenai Dunia Amerta. Dunia...