[Revisi version] Pelakor pt.2

26.6K 1.4K 89
                                    

Setelah setiap hari Vera dibombardir Adnan terus, sekarang Vera tengah pusing sambil memeganggi perutnya. Dari tadi pagi Vera terus muntah-muntah. Vera duduk dekat Closet ia sudah lemas tak bisa berdiri lama. Adnan sedang di rumah sakit, Daffa merangkak menghampiri Vera di dalam kamar Mandi. "Hihi.. yaya"

Vera terkejut lalu bangun, dan menggendong Daffa. "Ngapain samperin Mama nak, bahaya." Vera menaruh Daffa di kasur, lalu berbaring di sebelah Daffa.

"Mama lagi gak enak badan nak," curhat Vera pada Daffa yang sedang sibuk mengulum jempol tangannya.

"Hush.. jangan ngulum jempol ah, nanti kebiasaan." Vera menarik jempol anaknya lalu menarik Daffa ikut berbaring di sisinya. "Kira-kira Papi lagi apa ya?" Monolog Vera.

••

"Makasih ya," ucap Kendra saat menerima begitu banyak makanan di ruangannya. Ada seorang Mahasiswi yang mengantarkan Cheesecake ke ruangan kendra. Dengan wajah sumringahnya, Mahasiswi itu mengangguk sambil membalas perkataan Kendra.

"Iya pak, besok bapak mau saya bawain apa?" Tanyanya dengan percaya diri.

"Ah.. ee.. gak usah. Saya bawa bekal kok, untuk hari ini Makasih udah repot-repot bawain saya makanan" ucap Kendra agak canggung. "Gak apa-apa pak, malah saya seneng. Kalo begitu saya permisi dulu pak" Pamit Mahasiswi itu.

"Iya."

Setelah Mahasiswi itu pergi, Kendra langsung menghempaskan punggungnya pada sandaran bangkunya yang empuk. Ia menaruh sebelah tangannya di kening.

Kendra menghembuskan nafasnya pelan. Hari ini ia kedatangan banyak sekali makanan di meja kerjanya. Dan pasti akan ia bagikan lagi ke rekan-rekan kerjanya.

"Hhh.." Kendra melirik arlojinya, sudah waktunya istirahat ternyata. Pantas saja makanan-makanan ini sudah datang. Kendra mengelurkan bekalnya dari dalam tas, ia tidak bernafsu memakan makanan yang diberikan para fans nya itu. Ia lebih baik memakan bekal bikinannya sendiri.

Tok! Tok! Suara ketukan pintu membuat Kendra menghembuskan nafas lelahnya lagi, baru saja ia mau makan. Ini siapa lagi.

"Masuk!"

"Permisi, eh Pak Kendra mau makan siang ya, bareng sama saya aja pak. Daripada makan sendirian," Ujar Alesya Dosen muda di kampus itu, salah satu fans yang tergila-gila pada Kendra.

Sebenarnya Kendra malas menanggapinya, tapi nanti Kendra disangka tidak sopan lagi. "Silahkan duduk Bu Alesya," Kendra mempersilahkan Alesya duduk di sofa di ruanganya.

"Makasih pak," Alesya kegirangan, ia langsung duduk di sofa dan meletakkan bekalnya di meja.

"Wah. Pak Kendra kayaknya banyak banget fans nya ya? Saingan saya nambah banyak" ujar Alesya tidak di saring dulu. Kendra hanya tersenyum samar, lalu ia duduk di depan Alesya. "Duduk di samping saya aja Pak, tenang, saya gak gigit kok"

"Makasih Bu Alesya, tapi lebih baik begini. Nanti timbulnya Fitnah. Ayo lebih baik kita mulai makan aja, saya yang pimpin do'anya"
 
Alesya hanya memajukan bibirnya, sangat susah mendekati lelaki Hot satu ini ternyata. Mereka makan dengan khidmat, tunggu. Hanya Kendra saja yang makan dengan Khidmat tidak dengan Alesya ia sibuk mengamati bagaimana si Tampan ini makan dengan lahap, Alesya akan mencatat di otaknya apa-apa saja makanan kesukaan Kendra.

"Saya permisi ke Toilet dulu Bu Alesya,"

Alesya yang tengah Asik memandangi Kendra langsung tersadar lalu mengagguk kaku.  Kendra beranjak ke kamar mandi, Alesya lalu bangun, mengamati dari siapa kue dan makanan-makanan itu berasal. Ia berdecih, ia yang akan mendapatkan hati Kendra, bukan bocah-bocah ingusan itu.

"Please deh! Gak banget. Emang pak Kendra suka tumis kangkung ya, eww!" Ujar Alesya meremehkan. Ponsel Kendra yang tergeletak diatas Meja kerjanya berbunyi, ada satu pesan masuk. Kendra tidak mengunci Ponselnya jadi Alesya langsung membuka isi pesan itu.

My beloved Wife
Mas, kangen. Kapan pulang?

Mata Alesya melotot, maksudnya apa, tidak-tidak. Kendranya masih single siapa ini, berani-beraninya mengirim pesan dengan nada manja tersebut? Alesya langsung menghapus pesan itu, berbarengan Kendra yang kembali masuk ke ruanganya.

"Sebentar lagi masuk, saya permisi dulu. Kalo bapak mau pulang bareng saya, saya mau kok pak, nanti ketemu di parkiran aja ya." Goda Alesya dengan nada sedikit genit.

Kendra hanya mengangguk, lalu membereskan bekalnya dan duduk di kursi kerjanya lagi. Ia melirik ponselnya yang sepi, tumben Vera tidak mengirim pesan padanya. Biasanya tiap hari Vera selalu mengirim pesan pada Kendra.

••

"Mas Kendra kok gak bales ya? Tumbenan, apa aku Sms lagi ya? Tapi nanti ganggu gimana, ish nyebelin" Kesal Vera, ia membanting ponselnya ke kasur.

"Hoek!" Vera buru-buru berlari lagi ke kamar mandi, sudah berapa kali balikan ia ke toilet.

"Mas Adit gak ikut ngumpul sama yang lain?" Tanya Vio, Seorang Cabin Crew yang ikut Training. "Eh itu, saya lagi gak mau kumpul-kumpul aja." Jawab Adit.

"Oh gitu toh. Mas Adit, udah berapa lama kerja di Maskapai ini?"

Adit nampak berfikir, "mungkin, sekitar 3 tahunan. Kenapa memangnya?"

"Ah enggak, saya baru disini Mas. Mohon bimbingan kerja samanya ya Mas"

"Oh pantesan, saya kayak baru liat kamu. Iya tenang aja, eh masuk yuk, diluar dingin,"  Vio tersenyum senang, ternyata pilot satu ini perhatian juga ya, hati Vio agak menghangat.

Maklum hati wanita itu gampang baper, jadi tindakan kecil laki-laki bisa membuat perempuan jungkir balik gak karuan gitu.

••

Usah up nih, ayok yang nungguin ini angkat tangan? Yang nungguin Kendra Angkat kaki😂 boong canda.

Minta Vote sama komennya aja.

Silviyani_Rahayu

POLIANDRI (3 suami)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang