16 - Gangguan Mantan

3.9K 238 5
                                    

A/n: Maaf kalau ada typo, ini gak dibaca lagi.

BUDAYAKAN VOMENTS SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA.

Happy reading🌻


Perhatian!
Gangguan mantan berbahaya!
Harap bisa menjaga hati, agar tidak gagal moveon.


***

PARKIRAN sekolah yang terlihat mulai legang seketika ramai kembali. Murid SMA Pancasila yang sudah bersiap untuk pulang, menghentikan keinginannya untuk segera kembali kerumah. Mereka semua tidak mau mengabaikan momen berharga yang jarang sekali mereka lihat.

Bagaimana tidak? Most wanted sekolah SMA Pancasila yang terkenal dengan sikap dinginnya menarik lengan gadis mungil di belakangnya. Ada yang sebagian merasa kasihan dengan gadis tersebut dan ada juga yang iri karena gadis itu bisa dekat dengan Nial.

"Nial lepasin tangan gue!" Nila terus meronta-ronta sampai dirinya dan Nial sudah berada di parkiran.

Ketika dirasa Nila sudah aman, Nial segera melepaskan tangan Nila saat mereka berdua sudah sampai di parkiran.

Nila jadi bisa bernapas lega namun saat ia melihat tangannya sudah berubah warna menjadi kemerahan membuat Nila meringis kesakitan. "Auww—" Ringis Nila.

Nial yang panik segera memeriksa tangan Nila. "Kenapa La? Tangan lo sakit? Maaf gue gak bermaksud bikin tangan lo jadi—" ucapan Nial terpotong.

"Lo tuh bisa gak sih gausah tarik-tarik tangan gue! Gausah paksa gue kayak gitu. BISA GAK?!" Air mata seketika mengenang di pelupuk mata Nila. Nila sangat kesal dan malu, kesal karena Nial yang menariknya secara paksa dan malu karena mereka berdua menjadi pusat perhatian murid-murid SMA Pancasila dan Nila sangat tidak suka menjadi pusat perhatian! Nila tahu mereka semua hanya ingin tau bukan peduli.

"Maaf gue ngaku gue salah karena narik paksa lo kesini, tapi gue gak ada satu niatpun untuk lukain lo. Percaya sama gue" ujar Nial yang terus menyakinkan Nila bahwa dirinya hanya bermaksud untuk menolongnya dari Syanin dan ia sendiri tidak menyangka bahwa tarikan tangannya begitu kuat sampai-sampai tangan Nila memerah.

Dibalik kerumunan tersebut seketika muncul seorang laki-laki yang sangat Nial dan Nila kenali, laki-laki tersebut adalah Devan Pratama.

"Yaampun Nila. Lo kemana aja sih?! Daritadi gue cari lo keliling sekolah, tapi lo nya malah disini." ucap Devan seraya mengatur napasnya karena terlalu lelah menjelajahi setiap tempat disekolah untuk mencari Nila.

Keheningan seketika tercipta saat Devan datang. Devan yang tidak mengetahui apa yang barusan terjadi merasa bingung kenapa semua orang berkerumun disini dan kebingungan Devan bertambah saat melihat Nila seperti seorang sehabis menangis dengan pipi yang basah oleh air mata. Devan berpikir pasti ada yang tidak beres!

"La, lo kenapa nangis?" tanya Devan lembut.

Nila memejamkan matanya. "Van, gue mau pulang." ajak Nila dia sudah sangat tidak betah berada ditempat yang menjadikannya pusat perhatian.

"Tapi kenapa lo bisa nangis—" ucapan Devan terpotong.

Nila menatap Devan dengan tatapan memohon. "Van, gue mau pulang. Sekarang!" Ulang Nila tidak ada sedikit niatpun untuk ia menjelaskan kejadian tadi kepada Devan, Ia sudah benar-benar tidak tahan berada ditempat itu.

Nial dan NilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang