5.

132 11 0
                                    

"Yakinlah jika suatu saat orang yang kau cintai akan mencintaimu juga,Semua hanya butuh waktu"

-Hyorin

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Matahari mulai menampakkan dirinya,menjelajahi setiap celah kamar Jimin dan Hyorin.Mereka bangun lalu mandi.Hyorin menuju dapur untuk membuat sarapan untuknya dan tentu saja Jimin.

Jimin membuka pintu kamar.Saat ingin berjalan ke dapur ia melihat sosok wanita yang ia benci sedang menyiapkan makanan dimeja.

Jimin berpikir sejenak

Hyorin mengapa kau selalu begini?tidak inginkan kau membalas perbuatanku selama ini?mengapa kau   berbeda dari wanita lain yang kukenal?

Meskipun disakiti berulang kali,hati,raga,jiwa,tubuhnya tetap kuat menahannya.
Batin Jimin.

Jimin mulai duduk di kursi dan mulai menyantap makanan yang dibuat istrinya.Tiba tiba Hyorin pergi karena dia tidak mau melihat suaminya marah dengannya.

Jimin yang melihatnya langsung menahan Hyorin dengan menarik tangan Hyorin

"Duduklah" kata Jimin untuk membuat Hyorin sedikit terkejut

"Mwo?ah tidak usah..aku akan makan dikamar saja."
Jawab Hyorin menetralkan detak jantungnya yang lebih cepat dari biasanya.

"Tidak ada penolakan"

Akhirnya Hyorin duduk.Tanpa berkutik ia hanya memainkan tangannya menatap ke bawah.

"Makanlah"

Jimin mengambilkan piring dan mengambilkan makanan untuk hyorin.Hyorin yang melihatnya pun terkejut.Tak biasanya Jimin berlaku seperti ini.Kali pertama Jimin melakukan hal yang menurut Hyorin kebahagiaan sederhana.

"Kau tidak perlu repot repot mengambilkan ku makanan jim,aku bisa sendiri"

"Yasudah makanlah"

Jimin dan Hyorin pun makan.Saat Hyorin makan ia terus saja tersenyum simple,tanpa disadari Jimin sedari tadi mengintip wajah Hyorin yang senyum senyum begitu.

Hyorin..hanya aku bersikap manis padamu sedikit saja.Kau sudah senang seperti ini.Bagaimana kalau aku mencintaimu dan terus membuatmu tersenyum?
Batin Jimin disela makan nya

Makan telah selesai segera Hyorin mencuci piring dan gelas.Jimin berangkat menuju kantornya.

***

Untuk menghilangkan semua keletihannya, Jimin pergi ke Sungai Han, biasanya Jimin menghilangkan semua beban yang ditanggungnya di sungai Han.

Flashback on

JIMIN POV

Aku pergi ke rumah seulgi.Aku masuk tanpa mengetuk pintu dulu.Karena biasanya pun begitu.Aku masuk ke ruang tengah.Langkahku terhenti saat aku melihat dua orang yang sedang berciuman.Melakukan adegan seperti itu..aku risih..aku beranikan untuk menegurnya.

"Apa yang kau lakukan?"
Tanya ku kepada dua orang, salah satunya seulgi

Mereka terkejut dan kemudian melihatku dan menghentikan aktivitasnya lalu berdiri.

"Hei sejak kapan kau disitu?" Tanya seorang laki laki yang mencium seulgi

"Itu tidak penting!Seulgi mengapa kau lakukan ini padaku hah?apa aku kurang baik Dimata mu?"

"Kau baik Jimin ah..baik sekali..kau menuruti semua keinginanku.Tapi aku hanya memanfaatkanmu"

"Hahahaha.."

Kudengar mereka tertawa..
Hatiku bagai tertusuk beribu jarum..sakit sekali..orang yang aku cintai selama ini bermain dibelakang ku.

Aku keluar rumah dan menutup pintu dengan keras.Aku masih didepan rumahnya tepatnya di pintu.

"Dasar bodoh,dia selama ini tidak tahu kalau kita lah yang membunuh ayahnya,karena kita tahu ayahnya itu tidak akan merestui ku dengan jimin,ayahnya tahu aku hanya memanfaatkannya,makanya kita membunuhnya,dan ya aku memfitnah istrinya sendiri sampai ia membenci istrinya..hahahaha"

Deg

Jantung Jimin serasa dipompa 2 kali lipat.Jimin mendengar semua itu.

Flashback off

Jimin
Dia menangis dalam perjalanannya
Ia bermaksud pergi ke Sungai Han.

Dia saat ini berjalan di sekitar Sungai Han, ada sesuatu yang dilihatnya ditepi sungai Han.
Sebuah botol di dalamnya ada kertas.
Dia mengambil botol dan mengambil kertas kemudian membukanya perlahan.

Kertas itu bertulis (pakai Hangul yang artinya :

Aku mencintai suamiku,buat dia mencintaiku,aku ingin bahagia
Buatlah suamiku mengerti jika aku sangat mencintainya dan selalu mencintainya.

-jung hyorin

Alangkah terkejutnya Jimin membacanya.Air mata tanpa sadar terjatuh membasahi pipinya.Setelah membaca surat itu ia menuju rumah seulgi.Ia mengakhiri hubungannya dengan seulgi.Sebelumnya Jimin sudah membawa polisi untuk menangkap kedua kekasih itu yaitu seulgi dan kekasihnya karena alasan pembunuhan.

***

Jimin telah sampai di apartemennya.Ia melangkahkan kaki nya menuju kamar Hyorin.
Hyorin terkejut melihat suaminya secara tiba tiba masuk kamarnya.
Dan memeluknya.

"Hyorin."
Jimin memeluk tubuh istrinya itu.
Hyorin hanya mematung.Tidak membalas pelukan Jimin

"Hyorin maafkan aku..aku telah menyiksamu selama ini.Ah jangan maafkan aku,aku tidak pantas untuk dimaafkan." Ucap Jimin menangis

"A-apa yang kau katakan?"
"Aku sudah tahu semuanya..aku tahu siapa yang membunuh ayahku,Seulgi,dialah yang membunuh ayahku"
"Jadi kau sudah tahu?" Ucap Hyorin
"Ne"

"Hyorin kau boleh memukulku,kau boleh memperlakukanku semaumu.Untuk menebus segala dosaku padamu"
Pinta Jimin memohon berlutut dihadapan istrinya

Hyorin yang tak tega melihat suaminya lemah seperti ini..ia segera membantu berdiri Jimin.

"Aku memaafkanmu sejak dulu Jim"

"Apa yang kau katakan?mengapa kau memaafkanku semudah ini?kau boleh menyiksaku.Kau boleh membenciku.Asal kau tidak meninggalkanku." Jimin menunduk menangis

"Kau memang banyak menyakitiku Jim,biarpun kau membenciku aku akan tetap mencintaimu,rasa cintaku padamu tidak akan membuatku membencimu."

Hyorin memeluk erat suaminya.Jimin pun membalasnya

"Hiks..hiks" sepasang kekasih ini menangis bersama.

"Aku mencintaimu Hyorin"
"Aku juga mencintaimu Jimin"

Setelah mereka berdua berpelukan,ada seseorang yang tengah membuka pintu kamar Hyorin

Ketulusan Istriku ✔doneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang