{4} Sulit

28 3 3
                                    

Yossi berlari mengejar Diandra yang tengah mengantre di stan batagor.Yossi menghampirinya,lalu memesan minuman.
"Jahat,lo!Ninggalin gue mulu!Capek tau.." kata nya jengkel sambil menyeruput es jeruknya.

"Gue mau tanya,Si." diandra memulai percakapan.

"Sa-si-sa-si!Yang lengkap napa,sih?" Yossi kembali jengkel.Diandra merasa bahu kanannya basah,saat ia menoleh kearah samping.
"Sorry.Gak sengaja!Sorry,ya Dra." kata Aldo meminta maaf.Diandra hanya mengangguk jengkel.Bahunya terasa lengket ketetesan es krim milik Aldo.

"Sial!"umpatnya.

Yossi yang dari tadi malah cekikikan,langsung kena cubit Diandra."A-a-aduuh...Dra.Sakit!"katanya sambil meringis,mengusam lengannya.
"Yal!" panggil Diandra.Yossi melongok bingung."Manggil sapa sih?"tanyanya sambil meihat sekitar."Elo.Sial." jawab Diandra santai.

"What?Nama gue jadi 'Sial?Kok bisa?"tanya Yossi mmenahan amarah."Karena dari tadi gue kena sial,pas deket sama lo!Jadi gue panggil Sial,deh!Hehe..."

🍫🍦🍫🍦🍫🍦

Suara canda di kelas  XI ips 4 yang tak dihadiri seorang pun guru.Bagian cowok yang senang sekali,karena pelajaran basa jawa kosong.Karena apa?Gurunya kan masih muda.Cewek,cantik,imut,lagi.Oas banget ini saat nya Eldo mengerjai gurunya lagi.Ia yang biasa makan permen karet,diletakkan dikursi guru.Ketika bu Nensi,guru basa jawa itu masuk dan langsung duduk,semua masih pada tertib.Lalu bu Nensi mengadakan ulangan dadakan bab 1 sampai 3.

Ketika bu Nensi bangkit dari kursinya,tertempel 3 permen karet,milik Eldo,Adit,dan Ian.Beberapa anak yang tawanya hampir meledak,dipelototi Eldo dari bangkunya.Mereka hanya dapat mengumpat,berbisik bisik,atau yang geleng geleng kepala.

"Bu Nensi,itu di be-"kata kata Lisa yang membuat Eldo menuju kursinya.Bu Nensi berbalik,ketika ia sedang menulis soal."Eldo,duduk kamu!Mau kemana,sih?"tanyanya.
"M-mau..mau..minjem bolpen,bu."jawabnya kikuk.Bu Nensi kembali menulis soal,berharap agar amarahnya tak meledak hari ini.

Eldo memberi kode pada Vian,Adit,Rafli dan teman temannya yang lain.Yang gemar menggoda adik kelas.Adit tiba tiba bersiul genit.Dan dibalas sorakan lain dari teman temannya.
"Bu Nensi,udah nikah?" tanyanya langsung,tanpa syarat.Eldo hanya tersenyum melihat aksi temannya.

Bu Nensi berbalik."Kenapa?Kamu pasti masih jomblo,ya?Ngarep banget mau nikahin saya!"jawabnya pedas.
Satu kelas tertawa sejenak,suara lantang milik Adit membuat bu Nensi naik darah.
"Geer banget sih,bu.Masa saya mau sih sama ibu,yang cantik tapi..." ucapannya sengaja digantungkan,sehingga membuat bu Nensi berbalik menghampirinya.
"Apa?".
Di belakang,Eldo tersenyum girang,rencana mengusir gurunya hampir berhasil.
"Itu,ibu juga nanti akan tau..." jawab Adit sambil mengerlingkan mata genitnya.Bu Nensi melirik sebal,lalu kembali ke papan tulis,ia merasa ada sesuatu lengket yang menempel di rok belakangnya,saat ia membersihkan rok belakangnya.Ia mengbil cermin dari tasnya.
"Kalian!!" Bu Nensi yang kali ini marah besar,memarahi anak anak sekelas,karena ia dikerjai.Ia meraih tas nya dan keluar ruangan dengan sebal.

Sorakan dari kawasan belakang terdengar riuh.Rencana yang mereka jalankan membuahkan hasil sesuai apa yang mereka duga.Vian menepuk bahu eldo yang tengah  bermain game dengan satu kaki diatas meja, satunya lagi ditekuknya di atas kursi."Salut,gue,Do!Bisa aja bikin guru jengkel!" komentar nanta sambil tertawa."Biarin,bu Nensi marah.Bu Nensi kan marahnya lama.Rejeki lah kita,jam kosong sejam."sahutnya sambil tertawa geli.Mengingat tingkah lucu bu Nensi saat marah."Tuh,hidung,sama pipi makin tambah merah,deh sekarang.Marah mulu." sambungnya.

"Kaya tomat.."mereka tertawa,menikmati jam kosong yang penuh makna.

"Emang kurang ajar,tuh anak!"

"Yah...padahal gue dari tadi udah ngapalin materinya,lho.....dasar tuh Eldo!!"

"Kurang kerjaan banget sih,!"

Diandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang