A Journey To AMERTA

Part A1

⏩ Rusa Tanduk Emas

Suara derap langkah kaki itu pun terhenti dan melangkah perlahan mendekatiku. Dari balik pepohonan terlihat makhluk yang indah dengan tanduk berwarna emas berkilauan dikepalanya. Itu adalah rusa bertanduk emas yang belum pernah aku melihat makhluk secantik dan seanggun itu di dunia ini.

Terpesona dengan pemandangan yang kulihat, tanpa sadar ku jatuhkan ranting pohon yang sedari tadi kugenggam di tangan.

"Apakah yang kulihat ini nyata" ungkapku.

"Janganlah takut Milady. Saya datang untuk memandu langkahmu. Apakah tujuanmu Amerta?" Suara Rusa Emas menggelegar di hutan.

"Ka.. Kamu dapat berbicara?" Tersentak ku mendengar ada hewan yang dapat berbicara bahasa manusia.

"Ya. Milady. Di Dunia Amerta tidak ada yang tak mungkin. Jadi tujuanmu?" Suara Rusa Emas bertanya kembali.

"Ah.. Iya, ya tentu saja ke Dunia Amerta. Apakah kau tau jalan menuju kesana wahai tuan rusa?"

"Saya akan memandumu sampai dimana saya mampu pergi. Semua tergantung dengan hatimu juga Milady. Seberapa kuat hatimu menginginkan menemukannya."

"Hmm.. Aku kurang paham.
Oia bagaimana kamu tau aku mencari jalan ke Amerta sedang aku tidak memberitahukan siapapun." tanyaku.

"Dimana ada hati yang bimbang, disitu saya datang memandu."

"Ah.. Oh gitu ya. Baiklah tuan rusa mari kita lanjutkan perjalanan ini bersama. Saya Irina 17 tahun, rumah saya di.."ungkapku kebingungan.

"Kalos, saya tau Milady. Saya tau tentang dirimu. Mari kita pergi dari hutan ini sebelum ada hal lain yang datang kemari." Rusa itu sedikit tak sabar.

Belum sempat ku bertanya bagaimana rusa emas itu tau tentangku dan masih banyak hal lain yang ingin ku tanyakan. Tetapi tanpa pikir panjang ku ikuti kemana rusa emas itu melangkah.

🌸🌸🌸

Setelah kami berjalan cukup jauh masuk ke dalam hutan dan tanpa mengucapkan sepatahkatapun akhirnya kami tiba di depan sebuah jalan yang bercabang dua.

Jalan yang satu terlihat dipenuhi lumut hijau yang lebat dan diatas lumut tersebut ditumbuhi bunga-bunga cantik berwarna-warni.

Sedangkan jalan yang satunya dipenuhi semak belukar yang tinggi dan langitnya terlihat suram serta gelap jika kita menyusuri jalan tersebut.

Aku merasa tempat yang sekarang aku berdiri ini adalah ujung dari Hutan Kalos. Dan kedua jalan yang ada dihadapanku itu sangatlah asing buatku. Rasanya seperti kita akan melangkah ke dunia yang berbeda. Meski aku merasa Dunia Amerta masih sangatlah jauh dari tempat ini.

"Milady, mulai dari jalan ini dan seterusnya Milady lah yang menentukannya. Sekarang silahkan Milady pilih salah satu jalan yang akan dilalui." Rusa Emas berkata mengingatkan.

"Aku.. Tidak tau harus melangkah kemana tuan rusa. Di peta pun tidaklah terlihat jelas jalan mana yang harus kupilih. Bukankah katamu bahwa kamu akan memanduku ke Amerta?" tanya ku bingung.

"Milady, seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya akan memandumu sampai dimana saya mampu pergi. Dan disinilah saya harus pergi Milady. Maafkan saya. Tetapi sebagai gantinya saya akan memberikan Milady sebuah batu ajaib ini."

"Hmm.. Apa ini tuan rusa?"

"Itu adalah Rein. Batu Rein ini yang akan menjagamu sebagai pengganti saya Milady. Jagalah batu ini baik-baik. Disaat kebimbangan melanda, genggamlah batu ini kuat-kuat."

"Baik, terimakasih tuan rusa atas bantuanmu." Ku lihat kembali batu berbentuk prisma dengan warna hijau itu ditanganku. Begitu indah. Fikirku. Lalu cepat-cepat kusimpan batu Rein itu kedalam saku celana ku.

"Selamat tinggal Milady, sungguh suatu kehormatan saya dapat berjumpa Milady nan Agung.
Ingatlah jalan ke Amerta tidaklah mudah tetapi hanya hati yang murni yang akan menemukannya."

"Ta..tapi tuan rusa, tunggu masih ada yang ingin kutanyakan. Banyak sekali pertanyaan... " Tak sempat kulemparkan sepatah kata pertanyaan, si Rusa Emas sudah lenyap berlari secepat kilat.

Tinggallah aku sendirian kembali yang harus menentukan salah satu jalan didepanku ini.

🌸Pilihan:

A2 : Jika kamu memilih jalan yang dipenuhi lumut dan diatasnya tumbuh bunga cantik warna-warni.

B2 : Jika kamu memilih jalan yang dipenuhi semak belukar dan berlangit gelap.