chap 7

32.4K 2.8K 545
                                    


Stella tidak henti-hentinya mengumpat kata kotor dari mulutnya saat Namjoon meneleponnya. Ini benar-benar di luar pemikirannya. Anaknya dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Setelah menitipkan Mino pada Song ahjumma, Stella memacu mobilnya ke tempat Jimin berada dari alamat yang di kirimkan Namjoon padanya. Stella kalut dan beberapa kali hampir menabrak mobil di depan dan disampingnya.

"What the f*ck is going on here?!" geram Stella. Dia tidak tau ada hal apa sampai Jimin harus di Sandera seperti ini. Belum lagi saat Namjoon bilang Yoongi pergi sendiri. Selain bodoh, Stella menganggap tindakan gegabah Yoongi itu namanya cari mati.

"Calm f*ckin down, Stella!" marah Stella pada dirinya sendiri. "Otakmu tidak bisa berpikir lurus kalau kau kalut seperti ini!" Stella memukul keras stir mobilnya sebagai pelampiasan.

"Ayolah, otakku, cepat beritahu aku apa yang harus aku lakukan..." geram Stella, masih saja berbicara dengan dirinya sendiri.

"SHIITT!" maki Stella saat dia benar-benar menabrak mobil di depannya. Stella mematikan mesin mobilnya dan turun dari mobil, bersamaan dengan pengendara mobil di depannya yang juga turun dengan wajah tak bersahabat.

"YAH! DIMANA OTakmu..." namja yang baru saja turun dari mobilnya itu mendadak menghentikan makian yang siap terlontar saat melihat wajah Stella.

"Yah! Aku turun karena ingin meminta maaf dan mengganti rugi. Kau bertanya dimana otakku? Ada! Disini!" Stella menunjuk kepalanya dengan geram.

Namja di depannya hanya diam sambil memandang Stella tanpa berkedip dibalik kaca mata hitamnya.

"Dengar, aku buru-buru. Aku tidak sempat mengurusi kerusakan mobilmu. Ambil ini untuk memperbaiki mobilmu" Stella menarik tangan namja itu dan memberikan setumpuk uang kedalam telapak tangan namja yang masih saja berdiri tak bergerak.

Stella berlalu tanpa mau repot-repot berurusan lagi dengan namja yang masih saja berdiri menatapinya. Stella berlalu melewati namja itu tanpa bicara apapun lagi bahkan hanya untuk mengklarkson, Stella tidak berminat. Stella memajukan mobilnya dengan sangat cepat, meninggalkan namja berkacamata hitam itu di pinggu jalan.

"Galak juga..." Yongguk tertawa setelah sadar dari keterpukauannya. "Benar-benar minta di jinakkan ternyata".

.

.

.

KOI NO YOKAN-2

.

.

.

"PAPA!" Stella berucap heboh saat teleponnya akhirnya diangkat.

"Ya, Nak? Kau baik?" Tanya tuan Min di ujung telepon.

"PAPA! Cucumu, anakku..."

"Huh? Sebentar, jangan panic. Tenangkan dirimu dulu, oke? Bicara pelan-pelan, ada apa?" Tanya tuan Min.

"Papa, aku butuh bantuan, sekarang. Alamatnya akan ku kirim. Anakku, Kitten, dia sedang tidak baik-baik saja" ucap Stella dengan nada cemas yang kentara.

"Apa maksudnya? Kitten kenapa?" Tanya tuan Min penasaran.

"Ada orang yang mengambilnya dariku!" Stella berucap geram.

"Berani sekali dia mengambil kesayangan anakku. Tenangkan dirimu, oke? Kirimi papa alamat Kitten berada, papa akan kesana sekarang" Tuan Min menenangkan.

"Sudah ku kirim. Cepat kesana, Pa!"

"Nak, dengar, kau tidak boleh panic. Kalau kau panic, kau hanya akan membuat dirimu dalam keadaan bahaya. Kau bisa menabrak orang. Kau sedang berkendara, kan?"

KOI NO YOKAN-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang