"Perasaan yang dulu hilang. Kini kembali datang."
-Marcellino Atmadja--
"Gue lebay karena gue peduli sama lo!" ucap Marcel membuat Carly kaget dan berhasil membuat jantung Carly dugun-dugun. Dan Akhirnya Carly memutuskan untuk diam daripada si Marcel ngoceh lagi kan kasian kupingnya.
Marcel pun mulai menanyakan keadaan luka Carly dan setelah dokter tahu letak luka Carly. Dokter pun memeriksa Carly. Marcel hanya memperhatikan Carly yang sedang diperiksa oleh Dokter.
"Gimana dok? Parah gak lukanya?" tanya Marcel setelah dokternya memeriksa Carly.
"Lukanya gak terlalu parah kok dek. Ya cuma lecet sedikit. Emang kakinya agak sedikit perih kalo di gerakin. Jadi, saya harap pasien jangan banyak gerak terlebih dahulu." penjelasan Dari dokter itu.
"Jadi gak perlu di operasi kan dok?" tanya Marcel.
"Yang seperti saya bilang, ini hanya luka lecet." ucap Dokternya. Carly mah diem aja. Toh, Marcel menyuruhnya untuk tetap diam.
"Makasih dokter." ucap Marcel lalu pergi dari ruangan dokter itu sambil menggendong Carly.
Marcel mendudukkan Carly di taman yang berada di rumah sakit. Marcel hanya sekedar beristirahat, karena pegal menggendong Carly seharian ini. Carly yang sadar kalau Marcel sedang kelelahan itu pun merasa bersalah.
"Cel? Lo cape ya? Maaf ya gue sering ngerepotin lo." ucap Carly. Marcel diam tak menjawab pertanyaan Carly.
"Cel, gue ngebebanin lo ya?" tanya Carly.
"Nggak."
"Yaudah lo jangan gendong gue ya, gue tau lo cape gendong gue seharian ini." penyesalan Carly.
"Sekali lagi lo ngomong gitu? Gue cium mau!" ancam Carly.
"Iya iya.. Makasih ya lo udah bantuin gue akhir-akhir ini." ucap Carly sembari tersenyum Marcel mah udah dugun-dugun dari tadi.
"Pulang yuk. Udah sore." ucap Marcel berdiri lalu menggendong Carly lagi di punggungnya.
-
Sesampainya di rumah Carly, Marcel memapah Carly masuk ke rumahnya dan mendudukan Carly di ubin yang dilapisi Karpet. Marcel pergi kedapur untuk membuatkan Carly teh manis.Carly memperhatikan Marcel yang sedang membuatkannya teh manis itu. Terukir sebuah senyuman di bibir Carly. Carly senang bila ada yang perhatian terhadap dirinya. Tapi, Carly juga sering ngerasa gak enak dengan perlakuan Marcel. Ia juga merasa kalo ia terlalu merepotkan Marcel.
Marcel datang dengan segelas teh manis itu dan menyimpannya di depan Carly.
"Minum." ucap Marcel.
"Hah?" Carly masih bingung.
"Minum teh manisnya."
"Oh hehe" abis itu Nyengir lagi.
-
Malam tiba, Marcel sudah pulang ke rumahnya. Ia sedang merebahkan dirinya di kasur dan memainkan hpnya. Terdapat banyak notifikasi di hpnya. Tapi Marcel tak menghiraukannya ia malah mencari musik dan mulai mendengarkan lagu itu dengan full volume tanpa earphone.Marcel mencoba memejamkankan matanya. Tapi, ia masih ingat kejadian tadi siang. Yang ia tak sengaja mencium pipi Carly. Marcel merutuki dirinya sendiri karena telah melakukan hal yang bodoh itu.
Marcel memutuskan untuk turun ke dapur mengambil beberapa makanan. Karena ia sedikit lapar. Sudah kebiasaan Marcel makan di tengah malam begini. Ia akan seperti ini bila ia sedang resah atau bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempramental Boyfriend [COMPLETE]
Teen Fiction[Private di beberapa chapter. Jadi follow akun gua dulu sebelum menyimpan cerita ini di library?] Mepunyai pacar yang sangat over protektif, Posesif dan temprametal. memang sangat menyebalkan. But, dia itu orang nya penyayang, sesosok yang romantis...