Ketika Jisoo dikasih tau bahwa dia akan ditempatkan di divisi baru yang anggotanya cuma lima orang, she definitely was not expecting this.
"Weits, akhirnya datang juga!" Seorang cowok lumayan tinggi langsung bertepuk tangan dengan heboh begitu Jisoo masuk ke ruangan meeting, bikin cewek itu mengernyit.
Ini siapa coba, kok sok akrab banget? And wait, is that Daniel??
"Kak Jisoo???" Tanya Daniel dengan ekspresi penuh amazement, langsung berdiri dari kursinya. "Kok nggak bilang-bilang kalo menantunya Bu Hyesun itu elo? Wah, tau gitu kan—"
"Apa? Tau gitu apa?" Tegur cowok berkacamata yang dari tadi sibuk di depan laptop, menatap ke arah Daniel dengan tajam. "Tau gitu bakal lo gebet juga, iya?"
Lalu seorang cowok lain, yang Jisoo berani sumpah mukanya super, super, super baby-face dan agak kayak Bambi—yeah, the cartoon character; tiba-tiba tertawa sambil menepuk-nepuk pundak cowok berkacamata yang barusan ngomel itu.
"Hahahaha, biasa aja lah! Sewot banget lo orang cuma gara-gara si adek naksir sama si Daniel."
Cowok beralis tebal dan berdagu lancip yang duduk di penghujung kursi—keliatannya dia pemimpinnya—lalu mengangguk. "Daniel mau ngegebet juga liat-liat lah. He's crazy, tapi cari mati namanya mau ngerebut menantunya Bu Hyesun."
Si cowok heboh kemudian mendengus geli. "Daniel nggak sebejat itu kali buat ngegebet ibu hamil."
.......kemudian hening. Semua pasang mata rekan kerja baru Jisoo—including Daniel—langsung menatap cowok yang barusan ngomong itu dengan tajam dan menghakimi, sampai akhirnya si cowok beralis tebal menggelengkan kepalanya.
"Watch your mouth, Seongwoo," ancamnya lalu menoleh ke arah Jisoo, senyuman kecil di ujung bibir tipis dan kecilnya.
"Sebagai atasannya, saya minta maaf. Bu Hyesun udah cerita semua tentang situasi Anda, dan kami sepakat untuk nggak akan membawa topik tersebut ke permukaan kalau memang Anda nggak nyaman."
"Nggak apa, kok." Jisoo tersenyum simpul. "Saya nggak ada niatan untuk menyembunyikan fakta sepenuhnya, cuma mau meminimalisir orang-orang ngomongin yang nggak bener aja. Lagian kayaknya nggak perlu dihindari segitunya, karena kan pasti akan ngefek ke kerjaan juga dan saya rasa kalian berhak tau soal itu."
"Whoa," gumam si cowok berkacamata with a pleasant surprise on his face. "No wonder ya, katanya jodoh itu mirip."
"Right??" Kata cowok Bambi dengan semangat. "Gue udah ngerasa senyumannya mirip dari tadi, tapi begitu ngomong.......wah fix sih ini, pantesan aja jadi istrinya Eunwoo," lanjutnya, lalu menoleh ke si cowok beralis tebal.
"Don't you think so, Yi Fan?"
"Yeah," balasnya dengan anggukan. "Eunwoo versi cewek banget sih. Do you guys grow up together? Atau dari sekolah kepribadian sama kayak John Robert Powers.......or something like that?"
"Hah, sekolah kepribadian? Emang ada ya?" Celetuk Seongwoo sebelum Jisoo sempat menjawab.
"Ada njing, lo bukannya pernah nganter cewek ke sana?" Jawab Daniel, lalu mendecak pas ngeliat muka Seongwoo masih aja bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] It's Inevitable, Really | Astro × BlackPink × NCT × Seventeen × Wanna One
Fanfiction"If you wanna be my lover, you gotta get with my friends." - Spice Girls' Wannabe. Book 5 of BlackPink × The Brondong(s) series. They are related, but can be read as stand-alone if you want. If you can't comprehend the pairing, the style of writing...