11

850 112 1
                                    

My hand is getting farther away
But if you hold it
The world would be so dazzling

---

"Aku sudah memutuskan, Jen." Kata Bobby saat ia dan Jennie sedang istirahat di kantin.

"Memutuskan apa?"

"Aku benar - benar tidak akan berkata apapun tentang perasaanku padanya."
"Dan akan menjauh darinya."

"Kau gila?"
"Peluangmu sudah sangat besar, Bob."

"Tapi, ia tetaplah sahabatku, Jen."
"Mana mungkin, sahabat bisa menjadi pacar?" Elak Bobby.

"Mungkin saja!"
"Kau benar - benar lebih bodoh dari yang kukira."

"Ya ya, terserahmu saja." Bobby benar - benar acuh.

"Jennie! Bobby!" Seseorang datang dan langsung duduk disebelah Jennie.

Siapa lagi kalau bukan Jisoo?

"Kalian membicarakan apa sih? Serius sekali," komentar Jisoo.

"Tidak ada, hanya bertanya tentang tugas." Jawab Bobby acuh.

Oh, Bobby serius dengan perkataannya.

Ia benar - benar akan menjauh.

Jisoo hanya mengangguk pelan sambil meminum milkshake nya. "Bob, kau kenapa cuek sekali sih akhir - akhir ini?"

Bobby kaget, tentunya. Jisoo menyadarinya.

"Oh, benarkah? Aku rasa tidak. Mungkin itu perasaanmu saja."

Jangan lupakan Jennie yang kaget melihat respon Bobby saat ini.

"Kalau begitu, ayo kita jalan besok!" Ajak Jisoo semangat.

"Aku sedang malas, Jisoo. Kapan - kapan saja ya?" Tawar Bobby.

Well, sebenarnya ia tidak malas. Hanya saja ia harus menjaga jarak dengan Jisoo kan?

"Yah,"
"Ah, kalau begitu, aku besok kerumahmu ya?" Jisoo tersenyum lebar sambil menggerak - gerakkan tangan Bobby.

Oh, salahkan Jisoo yang membuat jantung Bobby berdetak lebih cepat.

"M-mau apa memangnya?" Tanya Bobby sambil melepas tangannya dari tangan Jisoo.

"Bermain denganmu lah!"
"Sudah lama sekali. Kau tahu?"
"Tak apa kan?"

Kalian jelas tau, pada akhirnya, ia tak bisa benar - benar menjauh dari Jisoo.

Best Friend ; Bobby [Kim Jiwon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang