Kayla POV
Ga kerasa banget. Minggu depan udah mau UN aja.
Gue lagi ngelamun di kantin sekolah, sampai seorang cowo yang memegang bahu gue dan membuat gue kembali ke alam sadar gue.
Entah kenapa pas gue dikagetin sama tuh cowo, dengan spontan gue ngomong.
"Kai?" dan ternyata cowo yang ada di depan gue ini bukan seseorang yang tadi gue panggil. Dia Erza.
Perasaan kecewa mulai melanda gue. Kecewa karena fakta nya akhir akhir ini dia emang ngejauh dari gue. Kecewa karena gue harus mulai menerima kalau gue juga harus ngejauhin dia. Dia udah punya seseorang dan gue juga udah punya seseorang.
"Kay?" Dia melambai lambaikan tangannya di depan gue dan membuat gue sadar.
"E-eh, Za. Ada apa?" tanya gue mulai linglung.
Dia membenarkan posisi duduknya, "Kamu mikirin apa sih, Say?"
Gue pun bergidik sendiri karena mendengar panggilan khusus nya itu.
"Engga kok." Jawab gue dengan seulas senyum yang jelas jelas dipaksakan.
Dia pun membalas senyum paksaan gue dengan senyum tulus nya, "Gue tau lo boong."
Tiba tiba dia menggapai tangan gue dan membungkus tangan gue dengan tangannya.
"Kay." Panggil nya dengan nada serius.
Gue hanya membalasnya dengan mendongakkan kepala.
"Kamu percaya kan sama aku?"
Gue hanya mengerutkan alis karena jujur gue ga ngerti maksud pertanyaan dia.
"Kamu percaya kan sama aku, Kay?" Dia menggenggam tangan gue lebih keras dan memeluk gue, "Maaf, Kay. Maafin gue. Gue emang brengsek Kay."
Okey, gue mulai ga ngerti dengan keadaan ini.
-------------------
"Kayla Carollina Putri" Panggil guru gue.
Gue pun segera membereskan buku-buku yang tadi di pake pas jam pelajaran, sekarang emang udah pergantian pelajaran.
"Ada apa bu?"
"Ikut ibu ke ruang guru sebentar."
Jujur gue sedikit aneh dan takut dengan permintaan guru gue, "I-iya bu."
"Sekarang ibu tunggu di kantor ya, biar KM yang ngizinin kamu."
Gue pun langsung meminta izin ke KM dan bergegas menuju ruang guru.
"Maaf bu. emang saya ada salah apa?"
"Kamu ga ada salah, Kay."
Gue pun menghembuskan nafas lega, "Lalu bu?"
"Ibu punya kabar baik buat kamu, Kay. Berhubung ibu lihat kamu punya bakat yang besar dalam bidang design dan itu juga merupakan cita cita kamu bukan?"
Gue hanya mengangguk menunggu kelanjutannya.
"Ibu punya penawaran yang besar buat kamu. Ibu punya kerabat, dia sekolah di UK di bidang design bangunan. Sekarang di sana sedang mengadakan test seleksi masuk untuk penerimaan murid baru. Kalau kamu berminat, kamu bisa menghubungi nya. Biar ibu yang ngasih nomor telfon beliau."
Gue pun hanya manggut-manggut.
"Menurut ibu, ini merupakan kesempatan yang besar, Kay. Apalagi melihat kamu memiliki potensi yang besar dalam bidang tersebut. Ya .. tidak salah untuk mencoba."
Tanpa berfikir panjang, gue pun langsung mengiyakan tawaran emas ini.
----------------------
"Assalamualaikum."
"Walaikumsalam, udah pulang nak? makan dulu ya. Bunda masak ikan kakap tuh."
"Iya bun. Kayla ganti baju dulu ya."
Gue pun langsung mengganti baju gue dan turun ke ruang makan.
"Gimana sekolah kamu, Kay?"
"Oiya bun. Tadi Kayla ditawarin untuk ikut test penerimaan murid baru gitu di salah satu unv di UK."
"Oya? Wah kesempatan bagus tuh nak. Kamu ikut kan? Kira kira kapan kamu berangkat kesana nya?"
"Iya bun Kay ikut. Kayanya sih abis ujian nasional Kay langsung berangkat."
"Pokoknya bunda dukung kamu penuh deh, Say." Ucap bunda dengan senyum semangatnya.
Tapi kenapa perasaan gue masih ada yang mengganjal ya.
Selesai makan gue pun langsung naik ke kamar. Tiba tiba ade gue masuk.
"Ka."
"Hm?"
"Kaka beneran mau kuliah di UK?"
"Iyalah de. Itu udah jadi cita cita kakak dari kecil."
"Emang kenapa sih ka? Padahal di sini juga masih banyak kok yang bagus." Ucap ade gue dengan kesan memberi masukan.
"Ya .. kakak pengen nyobain aja sekolah di luar gimana rasanya."
"Tapi apa kakak ga mikirin perasaan orang yang ditinggal sama kakak?"
Gue terpaku dengan kata kata apa yang barusan ade gue omongin.
Gue hanya tersenyum tipis,"Lagian bunda udah ngedukung kaka, kamu juga kan pasti ngedukung kaka. Lo dan bunda juga bakal ikut kaka ke UK kan kalau kaka keterima disana. Jadi ga akan ada yang ditinggalin dong."
"Kayanya kaka ngelupain seseorang deh." Ucap ade gue penuh selidik.
"Emang siapa lagi yang deket sama kaka? Erza? Udah pasti dia ngedukung kakak"
"Ka Kaishar." Ucap nya dengan enteng.
"Kaishar? Emang ngapain juga kaka harus minta persetujuan dari dia." Ucap gue dengan tegas.
"Iyalah ka. Harus. Ka Kaishar itu ci-"
"Udahlah, kaka mau belajar dulu. Minggu depan kaka UN." Potong gue.
Akhirnya ade gue pun keluar dari kamar gue dengan langkah yang terseok seok.
Hufft .. fokus Kay.
-----------//-----------
AN : Hai kaliaaannn, maaf yaa, gue tau ini abal banget ceritanya. We hope you are keep enjoy for reading. ;)
-ZahraShillaa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Kay(i) [COMPLETED]
Teen FictionCinta itu absurd. Apalagi bagi lo yang ngerasain Love at First Sight. -Kaishar Ngerasain cinta itu ga semudah yang gue kira. Rumit. Rumit banget. -Kayla Baca juga novel aku yang lain, Changed Me, makasih.