Prolog

10 2 0
                                    

"Gishel? udah lama ya gak ketemu."

Aku diam. Tak bergerak. Seluruh tubuhku membeku. Aku bingung. Dilema. Tak tau harus berbuat apa. Aku, takut.

Sementara dia tersenyum dengan manisnya. Bahkan matanya pun ikut tersenyum. Seakan semua baik-baik saja.

"Gimana ayah bunda? Sehat?"

Dia menoleh kearah ku. Menatapku menunggu jawaban atas pertanyaannya. Senyumnya masih bertengger disana. Dan aku sudah seperti batu.

"Uhm, Taksi gue udah dateng. Maaf ya, gue harus buru-buru jadi gak bisa ngobrol panjang sama lo. Gue duluan ya!"

Dia pergi. Lagi. Tak satu pun kata keluar dari mulut ku. Aku benar-benar menjadi bisu. Hingga taksi yang ia tumpangi menghilang di perempatan jalan.

Dia melakukannya dengan begitu mudah. Tapi aku, tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya diam, termenung mengingat kejadian masa lampau.

I think...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang