Pagi ini Zikra menggunakan mobil bersama adik tersayangnya, Maryam. Sedangkan, Zauf sedang memanaskan motor besar kesayangannya.
"Kami berangkat!! Assalamualaikum." Ucap koor para Triple Fatah.
Fatah dan Eca hanya menggeleng samar menjawab salam mereka lalu masuk kedalam rumah. Fatah mengekor istrinya dan seketika memeluk tubuh Eca.
"Kamu apaan sih, bi." Ucap Eca resah.
"Apa? Aku cuma mau meluk kamu kok sayang. Mumpung anak-anak udah pergi. Kita----- Ahh siapa sih?!! Ganggu aja." Ucap Fatah parau dan seketika ponsel yang ada disakunya bergetar tak karuan. Fatah melepas pelukannya dan mencium singkat pucuk kepala Eca sebelum dia mengangkat telponnya. Eca menengadahkan kepalanya dan tersenyum lalu beranjak pergi berniat membereskan sesuatu yang ada didapur.
"Halo, Assalamualaikum!! Ada apa?!" Datar Fatah.
"Wa'alaikumsalam. Heii ada apa denganmu? Nampaknya aku sudah mengganggu macan tidur haha." Ucap Arfan mencibir.
"Hm.."
"YaAmpun ada apa dengan adik iparku ini? Ohh ya, aku mau memberitahu Gibran akan kekantormu hari ini untuk belajar soal pemindahan dia ke Bandung."
"Kenapa harus aku bang? Kan ada abinya."
"Banyak bicara ya kau sekarang. Hari ini aku ada pertemuan penting di Bali. Jadi aku titip putraku yang tampan kepadamu. Dan kurasa kau pasti mau yakan?"
"Iyaiya, Zauf juga nanti akan ke kantor sepulang sekolahnya."
"Yasudah thanks my brother!! Lanjutkan acaramu dengan istrimu. Assalamualaikum!!"
"Wa'alaikumsalam." Ucap Fatah malas lalu mengakhiri tenlponnya. Fatah menyusuri pandangannya diruang tamu ternyata istrinya sudah tidak ada, Fatah tersenyum miring dan mencari-cari keberadaan Eca.
SMA AL-FURQON.
"Zahra." gumam Zauf ketika ia sudah turun dari motornya. Tak lama Zikra menyusul dengan mobilnya, Zikra yang melihat Zauf sedang berdiri dihadapan mobilnya mengklakson agar ia minggir dari tempat parkir.
"Ck. Masih pagi udah bengong." Zikra berdecak malas.
"Adek laknat!!" Cibir Zauf seraya menjauh.
🦀🦀🦀🦀🦀
Bel sekolah pulang pun tiba, Zauf buru-buru menuju parkiran agar sampai dikantor ayahnya tapat waktu. "Zauf!!" Teriak Zahra yang rupanya mengikuti Zauf sambil berlari. Mendengar namanya ada yang memanggil Zauf menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Za---Zahra??" Pekik Zauf ketika Zahra sudah ada dihadapannya dengan nafas yang terengah-engah dan membungkukkan sedikit badannya.
"Lo--hhhh.. Lo itu.. Kalo-- Lari.. Pelan-pelan kek!! CAPEK GUE!!" Ucap Zahra sambil mengatur nafasnya dan berteriak seakan itulah suaranya yang terakhir.
"Lah yang nyuruh lo lari, siapa?" Datar Zauf.
"Ck, tadi bokap lo telpon gue. Dia suruh gue kekantornya bareng elo!!" Zahra berdecak kesal.
"Oh." Ucap Zauf singkat dan padat. Ia langsung berbalik arah menuju parkiran. Zahra yang melihatnya melotot kesal.
"Dasar Kulkas dua pintu!!" Umpat Zahra yang masih terdengar Zauf. Zauf hanya tersenyum miring dan lebih memilih melanjutkan jalannya.
Brmmm.. Brmmm...
Deru knalpot motor sport milik Zauf terdengar menggema di halaman parkir sekolah. Zauf sudah rapih dengan pakaian berkendaranya seperti jaket dan helm. Zahra masih diam disisi motor Zauf karna wanita itu ingin lelaki dihadapannya meminta dirinya naik ke motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFAF2 : OUR LIFE | ✔
Духовные[Spiritual-Romance-Humor-Action] AFAF-2 [END] , Sequel Of Istiqomah Bersamamu. Hati-hati typo bertebaran dimana-mana. Banyak kesalahan dalam penulisan harap maklum. (Hargai penulis dengan cara mem-follow penulisnya.) _______________________ "Hidu...