Seringkali hati memang sulit dimengerti. laki-lali dan perempuan sejatinya untuk saling melengkapi, bukan menjauh lalu saling melukai. diri ini selalu menanti, bahwa kamulah yang selalu disisi. itulah aku dengan segala mimpi. merajut asa yang tak lekang sebab rasa mencintai.
Tapi kini dirimu telah pergi. memilih lain orang yang baru kau temui. tanpa basa-basi dan tanpa permisi. aku seperti buih tak berdaya yang kau simpan dengan rapi, sangat dalam dan tak dapat muncul kembali.
Disini, aku atau kamu yang tidak tahu diri. dahulu kau mengemis memohon cinta di hati. memaksa bahwa cintamu itu memang tulus tak akan mati. lalu sekarang, kau bertahap akan membunuhku mati.
Kau tak perlu mengirim beribu orang untuk membuatku tersungkur mati. tak perlu, sebab sekarang tingkahmu satu ini cukup berhasil. kau membuang sendiri kata indah yang kau sematkan dalam hati. kau memang tak tahu diri, meninggalkan aku yang dahulu rela memberimu tempat spesial di hati. yang kalu boleh kukatakan dengan keji, kau dahulu sama sekali tak berhak memperoleh cinta ini.
Kamu memang tak tahu diri, melepaskan aku yang dari ujung kepala dan kaki selalu menerimamu. memberi naungan ketika gundah kau telan ke hati.
Seharusnya aku tetap mahal ketika itu, hingga sekarang, sebenarnya tak perlu ketika itu kita bertemu. agar kini namamu bukan bagian dari ribuan kosakata.
YOU ARE READING
Lupa Kalau Kau Pernah Melukai
RomanceAku selalu ingat. sedangkan kamu sudah lupa. tentang hati yang kuberi, lalu kau buang tanpa basa-basi. sementara, kupikir aku akan berdiri dan beranjak pergi. nyatanya aku masih disini. menunggumu yang memilih orang lain. lalu kembali untuk selanjut...