Acara pengajian telah usai. Hanifa langsung menghampiri Hanafi bersama seorang pemuda di taman dekat masjid.
"Jujur,gua suka sama Razhita,Jun.!" Ucap Hanafi tanpa menyadari keberadaan Hanifa dibelakangnya.
"Khitbah-lah,apa lagi?" Kata Juna santai.
"Gampang lo ngomong,gue kan belum kenal dia dan ngga tau asal muasal keluarganya." Ucap Hanafi.Hanifa berdehem...
Juna dan Hanafi mendongak dan tersentak akan kehadiran Hanifa.
"Hanifa?" Ucap Hanafi sedikit gugup.
"Ngomongin apa?,ngomongin cewek ya?,astaghfirullah!. Tobat kak,tobat!" Cerocos Hanifa.
Hanafi hanya bisa menngaruk tengkuk belakang kepalanya yang tidak gatal.Sedangkan,mata juna tak lepas dari mata hanifa. Ia,terpesona oleh kecantikan dan keanggunan adik sahabatnya itu.
Sadar sahabatnya menatap intens adiknya,Hanafi menyikut siku juna. Membuat juna mengalihkan pandangannya pada Hanafi."Mata!" Ucap Hanafi.
"Astaghfirullah,maaf!" Ucap juna.
"Ini siapa,kak?" Tanya Hanifa sambil menatap juna.
"Kamu lupa sama aku,fa?" Ujar juna.
Hanifa mengerutkan keningnya,berusaha mengingat lelaki yang ada di depannya ini.
"Aku,Arjuna lah.Sahabat kakakmu dan azmi. Masih muda kok,udah jadi pelupa!" Ujar Juna.
Hanifa menepuk jidatnya."Maaf kak,aku lupa!. Maklum udah lama ngga ketemu,kemana aja sih,aku kangen tau diusilin sama kak juna!" Ucap Hanifa membuat juna baper.Juna menutupi kebaperannya dengan kekehannya."Cie,yang kangen diusilin sama kakak,nanti diusilin ngambek!. Maaf ya,kakak udah lama ngga ketemu sama kamu!. Kamu kan tau sendiri,semenjak lulus S1 kakak memegang saham di salah satu rumah sakit.Kamu kerja dimana sekarang?." Ucap Juna.
"Di Cappuccino Cafe,allhamdulillah ity cafe ku sendiri. Untuk menebus kesalahan kakak,bagaimana kalau kita makan dulu di cafe ku?." Kata Hanifa sambil menaik-turunkan alisnya bagai ulat bulu berdisco.
"Mmm...,tawaran diterima!" Ucap Juna sambil tersenyum.
"Yasudah,ayo!." Ujar Hanafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu dalam diam
RomanceSetiap kisah cinta itu memiliki cerita yang berbeda-beda.