"Mungkin bagimu kepergianku adalah kebahagiaanmu tapi, apakah kamu sadar bahwa kepergianku nanti akan disusul dengan tangisan penuh penyesalanmu?"
🐼🐼🐼
Tetesan air hujan membasahi seluruh permukaan bumi. Karin duduk di dalam kelas sedang menopangkan dagunya sambil memandang hujan lewat jendela di dalam kelas.
Sudah seminggu Karin bersekolah di Johnson High School yang ada di Amerika Serikat. Seminggu pula hari-harinya berubah 180 derajat.
Karin yang biasanya selalu ceria dan cerewet sekarang berubah menjadi Karin yang pemurung dan pendiam.
"Karin ke kantin yuk udah jam istirahat nih" ujar Resky. Resky Natalia Herman adalah sahabat Karin di AS.
Resky adalah orang Indonesia yang bersekolah di AS karena orang tuanya sedang mengurus perusahaan mereka yang ada di Amerika.
Resky orangnya cantik, baik, dan selalu ceria sifatnya tak jauh berbeda dengan Alexa.
"Nggak deh, lo deluan aja gue nggak lapar" ucap Karin tanpa menatap Resky.
"Ya udah deh gue ke kantin dulu yah" ucap Resky yang dibalas anggukan singkat Karin.
Karena merasa bosan, Karin berpikir untuk pergi ke rooftop tempat yang selama seminggu ini tak pernah tidak dikunjunginya. Tempat yang membuatnya merasa tenang dengan pemandangan taman yang ada dibelakang sekolah.
Brukhh..
Karin meringis kecil sambil mengusap lengannya karena baru saja bertabrakan dengan seseorang.
Tiba-tiba sebuah tangan terulur di depan Karin, tanpa buang waktu Karin lalu menerima uluran tangan tersebut tanpa melihat pemilik tangan tersebut.
"Lo nggak papa kan? Sorry gue nggak sengaja nabrak lo tadi soalnya lagi buru-buru nih" ucap seorang cowok.
Karin tidak mengenal cowok tersebut ia hanya tahu bahwa cowok tersebut adalah siswa pembuat onar sekaligus anak pemilik sekolah ini.
Karin tidak tahu namanya sebab Karin selalu menghindari siswa seperti cowok yang sekarang sedang berada di hadapannya.
Siswa dengan penampilan yang berantakan, baju yang tidak di masukkan ke dalam celana, tidak memakai das, dan rambut yang sengaja dibiarkan berantakan. Karin masih memandang cowok tersebut sambil mengernyitkan dahinya.
"Kok lo bengong sih, lo nggak papa kan?" Tanya cowok tersebut sambil melambaikan tangannya dihadapan Karin Membuat Karin mengerjabkan matanya kaget.
"No problem" ucap Karin singkat lalu berniat melanjutkan perjalanannya ke rooftop.
"Eh bentar kenalin nama gue Lianshar Arkafer Johnson, bisa dipanggil Lian bisa juga dipanggil sayang. Btw nama lo siapa?" Tanya Lian sambil mengulurkan tangannya.
Karin ingin pergi tanpa menyambut uluran tangan Lian namun lengan Karin di tahan oleh Lian.
"Karina Oliver Henzu" ucap Karin singkat lalu ia berlari menuju ke rooftop tanpa memperdulikan panggilan Lian.
"Karin nama yang bagus, gue bakal bikin lo jadi pacar gue" batin Lian sambil menyeringai.
***
"Nev gue rindu sama Karin" ucap Alexa sambil mengaduk rujaknya tanpa berniat memakannya.
"Iya Exa gue juga rindu sama Karin" ucap Nevy mengerucutkan bibirnya.
Saat ini mereka sedang duduk berhadap-hadapan di kantin. Sudah seminggu semenjak kepindahan Karin, sahabat-sahabatnya sangat merindukan Karin.
Sampai saat ini yang mengetahui kepindahan Karin hanya Nevy, Alexa, dan Navy. Mereka sengaja menutupi kepindahan Karin itupun adalah karena permintaan Karin.
"Hei kok kalian lemes gini sih" ucap Royal datang tiba-tiba sambil merangkul Alexa diikuti Navy dan Rafael yang duduk dihadapan Royal dan Alexa.
"Apaan sih rangkul-rangkul" ucap Alexa lalu menghempaskan tangan Royal.
"Santai dong, emang nggak senang apa di rangkul sama cowok ganteng" ujar Royal percaya diri. Royal lalu ikut duduk disamping Alexa.
"Nggak" ucap Alexa ketus.
Royal yang mendengar ucapan ketus Karin pun merasa jengkel lalu tanpa diketahui Alexa dan yang lainnya, Royal menambahkan banyak cabai di rujak Alexa. Tanpa kata Alexa berlari ke toilet karena sakit perut.
Royal yang melihat wajah Alexa yang memerah mengira itu karena efek kepedasan hanya bisa menahan tawanya dan setelah Alexa pergi tawa Royal pun meledak.
"Hahahaha.. suruh siapa dia bicara sama gue ketus banget" ucap Royal masih dengan tertawa.
"Gila lo yal, anak orang tuh kalau ada apa-apa gimana" ujar Navy.
"Tenang aja dia nggak bakal kenapa-kenapa kok" ujar Royal santai.
"Brengsek lo Yal, lo mesti lihat Alexa dia itu nggak bisa makan cabai banyak" ucap Nevy marah sekaligus khawatir.
"Shit!!" Maki Royal lalu pergi menyusul Alexa.
***
"Exa lo nggak papa kan?" Teriak Royal di depan pintu toilet wanita sambil mengedor-ngedor pintu.
Tidak ada jawaban yang diterima Royal, karena khawatir Royal berniat akan mendobrak pintu toilet yang digunakan Alexa.
Namun sesaat sebelum Royal mendobrak pintu toilet, pintu tersebut terbuka hingga membuat Royal yang akan mendobrak pintu pun langsung terjatuh di lantai.
"kenapa lo?" Tanya Alexa bingung sambil melihat Royal yang terjatuh di lantai.
"Bukannya bantuin malah banyak nanya, bantuin gue dulu dong" ucap Royal sambil mendengus Alexa pun membantu Royal berdiri.
"Lo nggak bisa makan cabai banyak yah?" Tanya Royal setelah berdiri dihadapan Alexa.
"Nggak kok, siapa yang ngomong gitu?" Tanya Alexa bingung.
"Tapi tadi kenapa lo lari ke toilet terus Nevy juga bilang tadi kalau lo nggak bisa makan cabai banyak" ujar Royal.
"Hahaha,, dasar cowok pea gue tadi lari ke toilet karena gue alergi makan kacang bukan cabai" jelas Alexa. Royal yang merasa di tipu pun hanya mengepalkan tangannya kesal.
***
"Makanan tuh dimakan bukan diaduk-aduk nggak jelas kek gitu" ujar Navy sambil memandang Nevy yang sedang mengaduk-aduk makanannya tak jelas.
"Huh, gue pengen ketemu Karin!!" Ucap Nevy sambil menyingkirkan makanan di depannya karena mood makannya sudah hilang.
"Kalau mau ketemu Karin tinggal datang kerumahnya aja ngampang, kaya Karin lagi di luar negeri aja" ujar Rafael malas sambil memutar bola matanya. Nevy yang mendengar ucapan Rafael pun langsung terbawa emosi.
"LO PIKIR KARIN DI RUMAHNYA? ASAL LO TAHU KARIN ITU UDAH PINDAH SEKOLAH DI AMERIKA, MAKANYA GUE SAMA ALEXA NGGAK BISA KETEMU KARIN LAGI. DAN ASAL LO TAHU KARIN ITU PINDAH GEGARA LO!!" teriak Nevy penuh amarah lalu pergi meninggalkan Navy dan Rafael. Karena teriakan Nevy mereka langsung menjadi pusat perhatian siswa-siswi yang ada di kantin.
Sedangkan Rafael yang mendengar ucapan Nevy mematung di tempat berusaha mencerna kata-kata Nevy.
Setelah Rafael bisa mencerna kata-kata Nevy ia baru sadar ternyata alasan ia tidak melihat Karin selama seminggu ini karena Karin sudah pindah. Rafael pun menatap Navy meminta penjelasan.
"Lo udah tahu tentang kepindahan Karin?" Tanya Rafael dingin.
"Dan lo nggak kasih tahu gue" lanjut Rafael sambil menatap Navy tajam.
"Emang apa hubungannya kepindahan Karin sama lo, buat apa juga lo harus tahu tentang kepindahan Karin?" Tanya Navy sambil menatap balik Rafael.
Rafael yang mendengar pertanyaan Navy tidak bisa menjawab. Ia sendiri pun bingung alasan dari sikapnya saat ini tanpa menjawab pertanyaan Navy, Rafael langsung pergi meninggalkan Navy.
"Mulai sekarang kamu akan merasakan apa yang selama ini Karin rasakan bahkan mungkin lebih parah lagi" batin Navy sambil melihat punggung Rafael yang meninggalkannya.
***
Jangan lupa vote and coment😅
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAELKARINA [COMPLETED]✅
Teen FictionBeberapa part di private, follow sebelum membaca!! Lo boleh benci sama gue tapi gue mohon tolong kasih gue kesempatan buat memperbaiki semuanya ~ Rafael Aditya Revaldi Lo terlalu takut sama trauma masa lalu lo sampai lo lupa caranya menghargai cewek...