"Lepaskan aku!! Sebenarnya siapa kalian? Dan apa mau kalian, huh?" teriak gadis berambut coklat yang saat ini tengah terikat kepada tiga pria berpakaian serba hitam yang sudah membawanya ke tempat yang terlihat seperti sebuah gedung tak terpakai.
Gadis itu, Kim Myunghee, ia sama sekali tidak mengerti apa yang sudah terjadi. Yang jelas saat dirinya keluar dari super market dan ingin memanggil taxi untuk segera pulang ke Penthouse Kyuhyun, tiba-tiba saja muncul tiga pria berpakaian serba hitam menyeretnya masuk ke dalam mobil lalu membawanya ke tempat yang asing.
Berapa kali pun Myunghee memberontak dan mencoba untuk melepaskan ikatan tali yang mengikat tangannya namun hasilnya tetap saja nihil. Yang ada lengannya terasa sakit akibat kulitnya yang bergesekan dengan permukaan tali yang kasar.
"Kami hanya menjalankan perintah. Jika kau ingin tahu kenapa kau dibawa kemari, kau bisa menanyakannya pada bos kami," jawab salah satu pria yang terlihat lebih jangkung dari pada yang lainnya.
Kening Myunghee berkerut mendengar ucapan pria di hadapannya itu. "Siapa? Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Myunghee ingin tahu. Ia benar-benar penasaran siapa orang yang sudah menyuruh ketiga pria itu untuk menculiknya.
Seingat Myunghee, ia sama sekali tidak memiliki musuh. Myunghee bahkan tidak pernah mencoba untuk mencari masalah dengan orang lain. Lalu kenapa mereka menculik dirinya? Apa mau mereka? Uang?
Jika memang uang yang mereka inginkan, sepertinya itu hal yang mustahil karena Myunghee bukanlah putri dari keluarga kaya. Myunghee hanyalah gadis yatim piatu dimana kedua orang tuanya sudah lama meninggal. Jika bukan karena uang, lalu apa?
"Aku yang menyuruh mereka!" sebuah suara tiba-tiba terdengar membuat Myunghee mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Seorang wanita yang memakai blouse berwarna putih dengan rok hitam berjalan menghampiri Myunghee dengan langkah anggunnya.
"K-Kau!!" kedua mata Myunghee terbelalak antara terkejut dan tidak percaya saat ia mengenali wajah wanita itu.
Wanita itu menyunggingkan senyuman miringnya merasa puas melihat ekspresi terkejut di wajah Myunghee. "Ada apa, Myunghee sayang? Kau terkejut?"
"A-Aerin...jadi kau yang...Kenapa kau melakukan ini?" Myunghee benar-benar tidak percaya bahwa Jung Aerin-lah yang sudah menculiknya.
Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Myunghee tidak mengerti kenapa Aerin melakukan hal ini? Bukankah Aerin dan dirinya adalah teman? Lalu kenapa? Myunghee sama sekali tidak bisa menyembunyikan ekspresi bingung sekaligus penasaran di wajahnya. Gadis itu menatap Aerin menuntut penjelasan.
Aerin menarik sebuah kursi lalu duduk berhadapan dengan Myunghee sembari menyilangkan kakinya. "Kau bertanya kenapa? Jawabannya mudah, karena aku membencimu," jawab Aerin dengan santainya.
"B-Benci? Tapi kenapa? Apa aku sudah melakukan kesalahan padamu? Bukankah kita adalah..."
"Teman?" potong Aerin sebelum Myunghee menyelesaikan ucapannya. Wanita itu tertawa geli melihat ekspresi Myunghee yang menurutnya benar-benar menghibur.
"Kau ingat pertanyaanmu padaku waktu itu, Myunghee? Kau bertanya padaku, apa yang akan ku lakukan jika seandainya orang yang ku cintai tidak membalas perasaanku dan belum bisa melupakan wanita masa lalunya? Dan kau ingat apa jawabanku saat itu?" Myunghee terdiam. Ia ingat bahwa dirinya memang pernah menanyakan hal itu sebelumnya kepada Aerin, tapi kenapa sekarang wanita itu menanyakan hal itu kepadanya?
Aerin membungkuk mendekatkan wajahnya pada wajah Myunghee. "Bukankah waktu itu aku mengatakan kalau aku akan memperjuangkannya. Kalau perlu aku akan membuat pria itu melupakan wanita masa lalunya dan menyingkirkan semua hal yang menghalangiku untuk mendapatkan pria itu. Aku tidak akan menyerah sampai pria itu menjadi milikku!" sambung Aerin dengan penuh penekanan dalam setiap kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[IWY #1] I Want You To Be Mine ✔
Фанфик[21+ // Versi Revisi] (PROLOGUE + 46 PART + EPILOGUE) ✔ 🍁 "I WANT YOU SERIES" 🍁 📌1) I Want You To Be Mine (Completed) 📌2) All I Want Is You SINOPSIS: Keinginan Kim Myunghee untuk memulai kehidupan baru setelah orang tuanya meninggal akibat kecel...