Incognito - Chapter 1

117 4 0
                                    

Author's Note

Hai! Terimakasih sudah membaca cerita ini. Ini adalah ceritaku yang pertama dan aku sudah tidak sabar ingin menulisnya. Semoga kalian semua menikmati cerita ini. Semua komentar dan saran yang membangunditerima dengan senang hati asal tidak bersifat menyerang. Terima kasih! ^_^

_____-----_____

Semuanya berawal dari mimpi.

Didalam mimpi itu, aku berada di sebuah dunia yang aneh. Kegelapan menyelimuti namun anehnya aku bisa melihat dengan jelas.

Incognito.

Entah bagaimana, aku bisa mengetahui dimana aku saat ini. Aku juga merasa ada ikatan kuat antara aku dan dunia ini, meski aku tidak tahu apa itu. Aku merasa pernah mengunjungi dunia ini, namun aku tidak tahu kapan dan bagaimana. Yang jelas, saat ini aku bingung, meski aku tahu kalau aku dalam mimpi. Entah ini adalah imajinasiku saja, ataukah tempat ini benar-benar nyata.

Aku mencoba menjelajahi dunia itu. Sepanjang mata memandang, aku hanya bisa melihat perbukitan batu. Anehnya, hanya ada satu pohon saja yang ada ditambah fakta bahwa pohon itu adalah satu-satunya benda yang berwarna putih dan terlihat bersinar.

Aku memandangnya dengan penuh kekaguman dan aku berjalan ke arah pohon itu. Aku tidak tahu pasti alasan aku berjalan kearah itu, namun satu yang aku tahu pasti, aku memiliki rasa ingin yang amat sangat untuk menyentuhnya.

Ketika jariku menyentuh batang pohon itu, aku merasa aliran listrik yang seperti menyetrumku dengan lemah meski cukup untuk membuatku sedikit mati rasa. Kemudian aku menarik tanganku. Aku melihat bahwa terdapat tato ditanganku. Aku rasa ini disebabkan oleh aliran listrik tadi. Tato yang berada ditanganku adalah tato sulur-sulur yang memenuhi satu tanganku dan terus menyebar hingga ke dada sebelah kiriku sehingga tato itu menutupi setengah bagian dadaku. Tato itu sangat indah dan artistik.

Aku mengagumi tato itu, karena tato itu tidak membuatku menyeramkan, melaikan indah, karena tato itu sepertinya memiliki daya magis tersendiri yang aku sendiripun tidak mengerti mengapa.

Aku tidak berlama-lama didepan pohon itu, karena kakiku seperti tidak sabar berjalan kembali. Ketika aku menjauhi pohon itu, aku melihat sebuah batu besar. Diatas batu besar itu duduk seorang pria tua.

Aku kemudian menghampiri pria itu. Pria tersebut memakai jubah putih yang panjang serta membawa tongkat kayu panjang yang ujungnya melengkung membentuk spiral. Rambut dan jenggotnya panjang serta kusut. Ketika aku berada didekatnya, aku merasakan aura yang terpancar darinya, aura ketenangan namun juga kekuatan. Ia tiba-tiba membuka matanya.

"Nak, apa yang kau lakukan disini?" tanys pria itu.

"Aku juga tidak tahu Kek, aku hanya berkeliling dan tiba-tiba bertemu dengan kakek"

"Hm, baiklah. Boleh kakek melihat tangan kirimu?"

"Iya kek," jawabku sembari mengulurkan tangan kiriku.

"Ya, kakek melihat kamu mempunyai takdir yang hebat nak. Kamu akan segera kembali ke tempat ini lagi, namun bukan melalui mimpi. Dan kakek juga melihat kalau kamu telah diberkati oleh Witch Tree, ya kan?"

"Witch Tree?"

"Ya, Witch Tree, pohon besar putih itu. Kakek ingatkan agar kamu menyembunyikan tato tersebut, Karena dari tato itu kamu akan mendapat kekuatan yang sangat besar, ditambah kamu mendapat tato yang melingkupi setengah bagian tubuhmu."

"Kekuatan apa Kek? Dan bagaimana cara aku menyembunyikan tato itu?"

"Ya, kekuatanmu akan kamu ketahui nantinya, dan cara menyembunyikan tatomu itu adalah dengan berpikir kalau kamu ingin menghilangkannya dari permukaan kulit. Ketika ksmu menggunakan kekuatannya, tato itu akan muncul kembali. Sekarang, kembalilah ke duniamu dan terimalah berkatku ini," kata kakek itu sembari ia meletakkan tangannya di atas kepalaku. Aku mendengar ia berkata-kata dalam bahasa asing yang tidak ku mengerti. Namun aneh, ketika aku mendengar bahasa itu, aku merasa familiar, seperti seharusnya aku bisa mengerti artinya namun ada sesuatu yang menghalangiku untuk mengerti, ditambah kalau aku juga merasa sangat tenang ketika kakek itu memberkatiku.

"Baiklah kalau begitu kek, terima kasih atas semuanya," aku akhirnya berkata ketika ia selesai memberkatiku. Kemudian aku mohon undur diri dan melanjutkan perjalanan berkeliling di dunia aneh ini.

Ketika aku sedang berjalan-jalan, aku melihat sebuah portal hitam. Aku berjalan kearah portal itu dan terhisap kedalamnya.

Incognito (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang