"Nay, ini baru pertama kalinya lo jadi panitia beginian kan?kalo lo mau, nanti berkas-berkas SOP nya sama prokernya gue aja yang buat, lo tinggal edit part-part yang ga lo setujuin. terus entar lo sama gue ngadep ke wakil dekan bareng deh" ucap Taeyong yang diakhiri senyum manis nya.
Nayeon POV
Sumpah ini Taeyong yang terkenal bandel, suka titip absen, dan nongkrong di warteg geng begal? Sumpah malaikat bangeet!
"Hm boleh sih yong, tapi kamu ga sibuk? nanti kalo keteteran mata kuliah gimana?" ucapku yang sangat bersyukur atas tawaran taeong, sekaligus khawatir akan stress dan beban yang bakal dipikul taeyong, belum lagi taeyong yang berstatus teknik mesin. Mandi aja ga sempet (?)
"Gapapa kali nay, itung- itung gue bayar utang budi ke lo, ingetga waktu mos dulu? cuma lo berani deketin gue dan ngasih minum waktu gue di tonjokin kaka tingkat.." taeyong telihat menatap mata nayeon lekat dengan senyum yang sulit diartikan.
"Lo manis banget waktu itu, eh." terlihat Taeyong langsung mengalihkan pandangannya sambil menggaruk leher nya yang tidak gatal.
Auhor POV
"Oh, santai aja kali yong kita kan seangkatan emang harus saling bantu. Aku setuju tentang yang berkas-berkas kamu yang buat. jadi kamu sekertaris PMDM kan? tapi yang kajur itu saya sendiri aja " Nayeon tersenyum menampilkan gigi kelinci nya. Nayeon yang notabene gadis ga peka, bahkan tidak merasakan kecanggungan ataupun baper yang seharusnya terjadi saat Taeyong yang notabene nya pria ganteng (A/n Jelas, terbukti).
"Eh oh iya sip yeon" Taeyong bernafas lega karena Nayeon terbukti bukan cewe genit yang biasanya ia temui. Belum pernah ada perempuan yang ia puji dan tidak mengedipkan satu mata.
"Saya pergi dulu ya, Lee Taeyong" Nayeon membungkuk kecil.
--- 1 minggu kemudian ---
"Nih yeon laporan yang udah di revisi, si Taeyong lagi mimpin rapat jadi ga bisa ngasih ini langsung ke lo hehe"
"Makasih ya Lucas, udah jauh-jauh dari kampus kamu" ucap Nayeon yang menatap ke atas karena perbedaan tinggi mereka yang cukup jauh.
"Mau sama gue ga ke wakadek nya?" ucap Lucas penuh harap.
"Maunya sih iya, tapi tadi kamuu dicariin Yeri, dia bilang dia mau ngasih tau kamu sesuatu yang penting... lebih baik kamu samperin dia dulu deh".
"Yakin gapapa sendiri? seserius itu kah? yaudah deh yeon gue samperin dia di kelas dulu" ucap lucah kecewa sambil melambaikan tangan nya ke Nayeon yang sudah mendahuluinya.
-----------------------------------skip
Nayeon yang melewati jalan sempit dan dipersimpangan ia mengintip dan kaget saat melihat ada laki-laki yang dipukuli oleh kakak beradik Eunwoo dan Dooyoung.
"Akh sakit, sakit kak, sakiit.." rintih orang yang dipukuli, mukanya tertutupi poni dan yang Nayeon yakini adalah bibir pemuda tersubut sudah mengalirkan darah.
"BACOT LO! MATI AJA SANA! KERJAAN LO NGERUSAK IDUP ORANG!" bentak Dooyoung penuh amarah, lalu ia menendang pria anonim itu di bagian perut hingga tersungkur.
"SANA PERGI KE NERAKA BARENG WANITA YANG LO SEBUT IBU ITU, BERANI BERANINYA LO NAMPAKIN MUKA LO DEPAN KITA HAH!" ucap Eunwoo dengan tangan kirinya ia menjambak rambut lelaki itu dan tangan kananya menampar keras pipi lelaki itu. Anehnya dia Eunwoo melakukan itu sambil menangis.
Nayeon yang tidak tahu harus apa akhirnya menemukan solusi, ia cepat-cepat mengeluarkan hp nya dan menyetel suara sirine polisi dengan volume penuh. Eunwoo dan Dooyoung yang kaget langsung pergi meninggalkan pria yang masih tergeletak di jalan sempit itu.
Nayeon langsung lari menghampiri lelaki itu.
Somebody POV
"Kamu gapapa? Apa yang terjadi? Siapa yang harus aku hubungi sekarang?" Gadis di depan ku ini terlihat sangat terlihat khawatir, hati ku terlalu hancur untuk menjawab pertanyaan perempuan ini. Saat ini aku hanya ingin menangis. Hati ini terlalu perih. Yang kubutuhkan hanya menangis.
Tiba- tiba ku meraskan pelukan hangat dari perempuan di depan ku ini,
Rasa nya hangat,
Ku langsung merekatkan kedua lengan ku ke pinggang nya. Bukannya berhenti aku malah menumpahkan semua rasa sakit ku dan menangis makin kencang di depan perempuan istimewa ini.
Perempuan yang bisa meruntuhkan tembok yang sudah ku bangun bertahun-tahun di sekitar hati ku.
---Perkenalan Cast---
Nama: Jeon Jungkook
TTL: Busan, September 1, 1997 (umur 20 tahun)
Sifat: Pendiam, misterius, tidak mudah didekati
Jungkook sudah diterima masuk ke Stanford college dengan jurusan yang sama, namun karena sesuatu alasan dia memilih untuk tetap tinggal di Seoul. Dia jauh dari kata lemah, dia bahkan pernah memenangkan lomba taekwondo tingkat nasional. Dia masuk ke universitas Nayeon tanpa tes dan beasiswa full dari pihak universitas. Dia sangat anti berbicara ataupun berhubungan dengan lawan jenis. Menurutnya cinta adalah penyakit yang bisa membuat hidup seseorang hancur.
YOU ARE READING
ADIK TINGKAT
FanfictionNayeon adalah seorang gadis biasa kelahiran tahun 1995, dia sudah menjadi mahasiswi perkuliahan kedokteran semester 3. Kehidupan nya mulai berubah saat sekelompok laki-laki secara bersamaan menaruh perhatian kepadanya. Parahnya lagi geng itu adalah...