°Happy reading°
"Mah, tasya berangkat sekolah dulu yah!"pamit tasya.Hana mengangguk lalu mengelus kepala tasya lembut.
"Belajar yang bener yah. Awas loh, kalo sampe nilai kamu menurun, mama sikat baru tau rasa kamu!"celoteh hana.
Tasya mendengus. Punya emak gini banget yak. Galak ih!
"Emang aku baju apa mah, pake di sikat segala."ucap tasya sedikit memajukan bibirnya kedepan.
"Ya makanya, belajar yang bener!"
"Iya mamah. Anak mu yang cantik dan imut pake banget ini bakal belajar yang bener kok!"sahut tasya sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.
Hana berdecih. "Cantik dari mananya? Orang biasa aja kok!"tukas hana kesal dengan tingkah anak nya yang tidak ketulungan ini.
"Dari matamu, matamu, ku mulai jatuh Cinta. Ku melihat, melihat ada bayangnya, dari mata kau buatku jatuh,jatuh terus, jatuh ke hati. Da-Hmmp.., "
Hana segera membungkam mulut tasya. Mulut putrinya ini memang tidak pernah capek jika berbicara, selalu saja mengoceh.
"Mah, lemphashdh,"ujar tasya berusaha melepaskan tangan mamanya Dari mulutnya.
"Kamu sih, pake nyanyi segala lagi!"hana melepaskan tangannya dati mulut tasya.
Tasya menarik napasnya dalam-dalam lalu melirik mamanya tajam.
"Apa!"ucap hana ketus.
Tasya nyegir. "Hehehe.. Nggak kok ma. Yaudah ya, aku berangkat sekolah dulu,"pamit tasya. "Assalamualaikum,"timpalnya menyalimi tangan hana, lalu berjalan keluar rumah.
"Waalaikum salam,"sahut hana.
Tasya masuk kedalam mobilnya, lalu melajukannya dengan kecepatan sedang. Ia melirik jam tangannya, masih jam 06.11 ia tidak perlu terburu-buru untuk sampai sekolahnya.
Tasya memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Ia keluar dari mobilnya sambil mengunyah permen karet sesekali tersenyum saat ada yang menyapanya.
Langkah tasya terhenti saat seseorang berteriak memanggil namanya dari belakang. Tasya menoleh, ia terkejut mendapati vano yang sedang berjalan menghampirinya dengan penampilan yang acak-acakan.
"Sya,"panggil vano saat sudah berada di hadapan tasya.
Tasya mengernyit bingung.
"Lah, napa ni anak?"batin tasya bingung.
"Kenapa lo? Abis berantem ama singa yah?"tanya tasya asal.
Vano menggeleng pelan. "Bukan!"jawabnya lemas.
"Terus?"
"Gue kepikiran terus sama lo. Yang kemarin lo cuman bercanda doang kan? Kita nggak beneran putuskan?"tanya vano beruntun.
Tasya menepuk jidatnya.
"Gu-, "
"Nggak pasti lo cuman bercanda doang kan?"
"Ng-,"
"Pasti lo cuman nguji gue kan?"
"Bu-,"
"Lo pasti cuman mau taukan, seberapa besarnya gue Cinta sama lo?"
"Tap-,"
"Gue Cinta banget sama lo sya. Gue mohon jangan putusin gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAKA
Teen FictionGanti judul. Flusso D'amor ➡ shaka Munafik jika tasya mengatakan tidak ada perasaan pada cowok itu. Nyatanya, setiap berada didekat cowok itu, tasya selalu berdebar. Menahan sesak ketika berhadapan langsung dengannya. Tasya tidak akan berbohong tent...