Nyatanya, dia dalam mimpiku begitu mirip dengan dia dalam kehidupanku.
Karena pada satu musim seorang telah mematahkan rantingnya ia tumbuhkan lagi ranting yang baru di musim selanjutnya.
Sejak ia mengenal rasa bunga sepatu dalam tubuh, ia candu terhadapnya.
Mengenang, menahan rasa sakit meskinya. Ia tak lagi hiraukan.
Sebab sebuah tongkah jadikan ia tugu.
Meski hancur, mereka kan luluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ihazhue's Room
PoetryLangit luas lagi, Menyapanya dengan biru Redap menggelembung abu Seputih susu Runtun lintah darat Menghampar pada sisi alam Merapatkan diri Menjadi peneduhan sang raga. Masih sama, Antara inci dengan meter Berdua berbeda dengan waktunya Memberi jara...
