🎵🎵Now Play_ Taylor Swift - Come In With Rain🎵🎵
Jadi, diawal senja kali ini aku duduk disini, dibawah pohon yang entah apa namanya. Dan tak lupa ku ceritakan juga tentang rintikan gerimis yang dengan lembut menyusuri setiap sisi kaca yang menjadi batas antara aku dengan udara bebas disana. Aku tak tau sejak kapan aku menjadi phobia dengan keramaian, seperti anak ayam yang bingung mencari jalan pulang.
Jadi kembali ke ceritaku dari awal, begini..
Sebelumnya aku harus minta maaf kepada seseorang yang telah dengan lancang ku tulis berkali-kali dalam agendaku, dalam memo, dalam folder, bahkan dalam setiap sel dari unsur otakku yang terus dipenuhi berbagai macam kosa kata yang selalu tertuju padanya, selalu menjelaskan garis-garis detail tentang dia.
Sebenarnya aku merasa sangat berdosa karena dengan egois masih saja terus menulisnya disini.
Semua tempat seakan ingin aku tulis tentangnya, pohon-pohon itu, daun-daun, setiap tembok-tembok bangunan disepanjang kota, di kursi taman ini, dimanapun, semua objek dari yang memiliki tekstur permukaan, atau yang fana, telah terisi penuh tentang tulisan-tulisan rinduku padanya.
Jadi kini, semua sisi sudah terisi oleh tulisan tentangmu. Tapi aku masih saja ingin mengenang mu.Aku kelimpungan mencari objek lain yang bisa ku tulis lagi, tapi sayangnya tinta-tinta bening dari aliran sungai kecil dipipiku ini sudah mulai mengering, padahal gemuruh dihatiku masih belum mereda, ah bagaimana ini.. apa yang harus ku lakukan?!
Hingga akhirnya ditepi bangunan teduh itu, aku melihat sepasang suami istri beserta bayinya yang tengah bernyanyi melagukan kebahagiaan.
Jadi ya sudah, aku berhasil menemukan cara untuk mengabadikanmu lagi disini. Dengan menciptakan nyanyian-nyanyian yang semua liriknya adalah kamu, dan semua nadanya adalah tentang kerinduanku akan hadirnya dirimu.
Hingga kini semua suara yang bergema sempurna ditelingaku adalah suaramu.
Sempurna sudah, kini semua telah menjelma menjadi wujud-wujud nyata (tapi semu) tentangmu.Dan itu semua membuatku gila!!
Tuban
7 April 2018
16.21 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizontal
PoetryAdalah kata yang tak sempat ku kabarkan Adalah airmata yang tak pernah kau lihat menggenang Adalah kisah tentangku dan angin yang mengikat perjanjian gelap Adalah sepi yang kerap membekukanku Adalah sendiri yang selalu menuntunmu hadir Mengoyak ku ...