PROLOG

65 9 3
                                    

Happy Reading :)

Seorang gadis cantik tersenyum cerah sambil menatap cowo yang duduk dihadapannya. Sudah beberapa menit mereka duduk tapi tidak ada yang memulai pembicaran.

" Rani ? " panggil cowo itu akhirnya

" iya ? " jawab Rani masih dengan senyumnya

Cowo itu berucap sambil menatap Rani " Emm ... Kita udahan aja ya "

" maksud kamu ? " tanya Rani dengan raut wajah bingung

" aku mau kita putus " ucap cowo itu dengan sedikit meninggikan suaranya dan mengehela nafas lelah

Deg

Rani tersentak mendengar ucapan cowo itu " pu-tus ? tapi kenapa ? Aku ada salah ? " tanya Rani dengan mata yang sudah berkaca kaca

" kamu nggak salah, dan nggak ada yang salah. Aku udah nggak sayang sama kamu, oh ralat aku emang nggak sayang sama kamu dari awal "

" sebenarnya kamu cuma bahan taruhan aku sama temen temen aku. Dan sekarang aku udah punya pacar baru yang jauh lebih sempurna dari kamu. Jadi tolong jangan datang lagi dihidup aku !. Aku cuma mau bilang itu aja. Permisi " lanjutnya sambil berdiri dan keluar dari cafe.

Rani menatap nanar punggung cowo yang berjalan keluar kearah pintu cafe. Dia menangis setelah mendengar pengakuan tersebut. Tak peduli dengan pengunjung lain yang menatapnya dengan tatapan aneh.
Apa tak bergunanya Rani sehingga mereka menjadikannya bahan taruhan? Apa karna sifatnya yang polos membuat orang lain dengan gampang memanfaatkan nya?

Mulai saat itu, Rani berjanji akan membuat orang orang berfikir dua kali untuk menyakitinya dan masuk dalam hidupnya. Dia akan membenahi hati dan membuat benteng, hingga pada suatu hari ada seseorang yang datang menjadi penyembuh dan obat baginya.

✳ ✳ ✳ ✳

Maksih buat kalian yang udah baca. Vote dan comment yak.
BTW ini cerita pertamaku, semoga suka :)

GARRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang