Meeting Room (1)

268 46 98
                                    

[A/N]

Mencoba update selagi bisa. Anggap saja merayakan debutnya Justin dan Jungjung kesayangan q.

Karena ada yang req mau chapternya lebih panjang, nyoh tak panjangin nyoh.

Enjoy~

.

.

-.-.-

.

.

[Suspect #1]

"Ini adalah sebuah kesalahan!!"

Hyungseob hampir melompat dari sofa saking terkejutnya ketika Kang Dongho memasuki ruangan dengan emosi tingkat tinggi.

"Aku? Dicurigai di restoranku sendiri? Kalian detektif sudah kehilangan akal! Di mana Kim Jonghyun?! Seharusnya kita serahkan kasus ini kepada dia sebelum kalian semua mengacau—"

"Maaf, tetapi Chief Kim-lah yang menentukan bahwa ANDA juga harus diinterogasi, Mr. Kang."

Akhirnya pemilik restoran bertubuh kekar itu duduk di sofanya sambil menggerutu.

"Kami sudah lama tidak bertemu," keluhnya, "dan ini yang ia lakukan padaku? Astaga, Jonghyun!"

"Sebaiknya Anda kendalikan emosi Anda dan mengikuti prosedur ini dengan BAIK."

"Chief? Apa kau sengaja memasangkan mereka berdua?"

"Jangan tertawa, Justin. Kau sendiri tahu bahwa Hyungseob juga punya masalah dengan temperamen."

"Pertama-tama, saya ingin mendengar soal perjamuan hari ini dengan versi Anda," ujar Hyungseob sambil memegang penanya erat-erat. "Tolong ceritakan sejelas-jelasnya."

"Ini acara tahunan biasa." Dongho melipat tangannya. "Kami mengundang rekan bisnis, kawan-kawan, siapapun yang ingin kami undang. Begitu saja!"

"'Kami' yang Anda maksud adalah para eksekutif? Jadi bukan Anda sendiri yang menentukan daftar tamunya?"

"Tentu saja bukan. Aku tidak berurusan dengan tukang bunga dan artis, jadi aku tidak tahu apa-apa soal mereka."

"Boleh jelaskan tentang mekanisme undangan ini?"

"Kami mengirim undangan formal—kalian pasti menerimanya bukan? Lalu undangan mengonfirmasi kehadiran mereka via telepon dan surel. Setelah itu kami memperbarui daftar tamu melalui milis, sebentar, memangnya ada apa dengan itu?"

"Justin, tolong buka surelku."

"Baik, Chief."

"Ini menarik." Hyungseob memainkan penanya. "Saya berusaha memperkirakan apakah ada yang sudah mengincar Tuan Hwang Minhyun, Ha Minho, atau Yoo Seonho sejak awal."

"Aku tidak tahu dengan dua orang yang lain, tetapi aku bersaksi bahwa Minhyun orang baik-baik. Maksudnya, aku tidak pernah membayangkan orang seperti dia punya musuh."

"Nyatanya ada yang berusaha membunuh rekan Anda, Mr. Kang. Bagaimana dengan Ha Minho? Siapa yang mengundangnya kemari?"

Dongho mengernyitkan dahi.

"Sejujurnya aku tidak tahu siapa dia. Daehwi juga tidak. Ia hanya mengundang beberapa orang dalam. Mungkin kau bisa tanya Minki ... atau Minhyun."

"Jadi siapa saja yang Anda undang secara pribadi?"

"Dokter itu, karena dia juga merawat keluargaku." Dongho mengingat-ingat. "Dan Aron. Lebih tepat disebut bujukan daripada undangan. Tetapi pada akhirnya ia datang, bukan?"

The Banquet Murder | PD101S2Where stories live. Discover now