PART 1 (20 Agustus 2018)

15 0 0
                                    

Gedung Olahraga Mutiara.

Jakarta,20Agustus2018.

09.00 wib.


Suasana di gedung olahraga saat ini nampak ramai, pasalnya hari ini perlombaan beladiri dilaksanakan. Sekaligus perlombaan ku yang ke-47 kalinya.. 47 ? Iya, aku mulai mengikuti Beladiri sejak masih di bangku SD, SMP lanjut di SMA sekarang. Dan aku mengikuti beladiri ini juga karena orangtua ku yang memaksa ku untuk masuk ke eskul beladiri sejak SD. Kata Papa alasan aku di ikutkan Beladiri karena agar aku bisa jaga diri. Awalnya aku memang merasa berat mengikuti Beladiri secara aku cewek gitu,kan biasanya sebagai cewek biasanya mengikuti eskul keputrian,balet,piano. Nah aku malah ikut eskul yang mainstrim secara anak SD masak udah ikutan Beladiri. Tetapi aku bangga selaligus bersyukur karena orangtua ku dulu yang memaksa ku untuk mengikuti Beladiri. Karena semua sangat berguna,aku jadi mandiri dan bisa menjaga diri. Sampai perlombaan demi perlombaan ku ikuti dan disini aku sekarang, Gedung Olahraga Mutiara tempat ku berlomba sekaligus di tempat ini juga menjadi saksi awal ku mulai mengenalnya. Memang aku sudah kenal dengannya karena kita juga sering bertemu saat perlombaan,namun dulu ku tak terlalu begitu memperhatikannya. Sampai aku mulai mengaguminya.

"May, kamu udah siap belum. Bentar lagi kamu nih yang tanding. Sama siapa itu si Mawar anak SMAN 3 itu ya?". Ujar Vonny sahabat ku yang super duper rempong ini.

"Semangat yak. Harus menang pokoknya". Semangat Rio teman seperguruan ku juga.

"Iya, do'a in ya. Lawan ku juga lumayan itu, tidak bisa dianggap remeh". Lanjut ku

Oh iya, aku belum perkenalan ya? Oke nama ku Maya Audina Velix. Anak ke 2 dari 2 bersaudara, berkulit putih,tidak terlalu tinggi,berambut panjang dan berbola mata hitam bening. Aku selalu berusaha untuk jadi yang terbaik di segala bidang baik iku akademis maupun non akademis. Lomba demi lomba selalu aku ikuti, alasan nya bukan untuk menyombongkan diri. Tetapi untuk membanggakan orangtua ,dan untuk menambahkan pengalaman.

"Selanjutnya peserta atas nama Maya Audina Velix dari SMAN 1 dengan Mawarda Gladis dari SMAN 3, diharap memasuki area". Ucap sang pembawa acara.

'Oke sekarang giliran ku. Aku harus bisa.. Semangat maya'. Gumam ku dalam hati

Setelah kami mulai berdo'a dan salam akhirnya perlombaan yang sebenarnya telah dilaksanakan.  Serangan demi serangan mulai di luncur kan dan kami pun melakukan bertubi-tubi. Ku mulai lancar kan jurus tendangan T yang ku arah kan pada dada lawan yang berhasil di tangkis kemudian mulai dibalas dengan tangkisan tangan. Segala jenis jurus mulai kami sarangkan. Pertandingan antara aku dan dia berlangsung dengan lancar dan terasa lama dan berat karena lawab ku juga lumayan sampai di detik-detik terakhir akhirnya menuju kemenangan ku. Setelah pertandingan selesai akhirnya kita melakuka salam dan berjabat tangan.

"Wahh tadi itu keren banget may". Girang vonny

Hup! "Minum may". Lanjut Rio yang melemparkan air minum pada ku. 'Glek' ku minum air tersebut sampai tandas tak tersisa.

"Hufft, capek banget deh. Itu si mawar jago banget".

"Sejago-jagonya mawar buktinya kamu yang menang may. Selamat ya".sambung Rio.

"Nah sekarang lihat si Alif tanding yuk!". Vonny mulai heboh dan menarik-narik tangan ku dan Rio memaksa kita untuk duduk di kursi bagian depan. 'Nonton sang idola'.

Pertandingan selanjutnya akan di laksanakan, para peserta mulai memasuki arena dan bisa nampak pesona Alif langsung menyita perhatian para penonton termasuk aku yang mengaguminya karena hanya demgan pesonanya ketika memasuki arena sudah terlihat memukau sampai dengan ajaibnya mampu menarik perhatian ku.

Do'a dan salam, telah dilakukan para peserta tersebut dan kini yang ditunggu yaitu pertandingan sang Juara dan lawannya.

Vonny pun sudah histeris sampai menarik-narik tangan ku ketika Alif memulai pertandingannya. Dan si Rio nampak tenang ketika menyaksikannya. Namun aku diam-diam mulai merekam aksi Alif mulai dari memasuki arena sampai pertandingan berlangsung.

Di awali dari lawan yang melancarkan tendangan C depan disusul dengan pukulan tangan kanan.

Alif pun tak tinggal diam dia mulai menangkis dan melakukan pukulan menyamping mengenai dada lawan.

Tanpa memberi spasi, Alif mulai melanjutkan serangan nya .begitu pun lawannya. Pertandingan berlangsung seru dan menarik.

Sampai akhirnya waktu telah selesai. Dengan kemenangan di tangan Alif. Sorak riuh mulai meramaikan Gedung Olahraga ini.

Setelah babak penyisihan akhirnya telah selesai dengan didapatkan 20 pemenang dari 100 peserta, dan akan di lakukan  Babak final 3 bulan yang akan datang.

"Keren, aku nge fans banget May tau gak sama Alif uhh".ujar Vonny penuh semangatnya.

"Lumayan". Lanjut Rio

Memdengar komentar Rio,Vonny pun menyaut ucapan rio "keren gitu dibilang lumayan, emang dasar ya". Sambil mendorong-dorong lengan Rio vonny mulao mencerocoskan pembelaan dari ucapan Rio.

Jujur aku pun mengagumi Alif, saat melihatnya memakai seragam Silatnya saja sudah membuat hati ku dag dig dug gak karuan, apalagi melihatnya bertanding seperti tadi. Ingin rasanya aku menyoraki namana dan memberinya minum saat selesai bertanding. Namun mungkin dia tak mengenal ku

'Tapi tidak masalah kan kalau aku mengagumimu dari jauh Alif'.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SILAT IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang