*
Suasana pagi hari kota itu sangat bersahabat, langit nan cerah seolah menyapa setiap orang yang berlalu lalang. Seorang gadis terlihat tengah berlari kecil ditengah padatnya orang, seulas senyum terukir di bibirnya sambil melirik langit yang indah itu. Tak berapa lama kemudian dia memasuki sebuah mall. Kakinya terhenti di sebuat bookshop yang cukup besar. Seorang penjaga menyapanya sambil tersenyum.
"Good morning miss Hwang, have a nice day."
"Good morning Dennis, thank you"
Gadis yang biasa dipanggil Tiffany Hwang itu tersenyum, melanjutkan langkahnya memasuki bookshop dan langsung mencari beberapa barang yang diperlukannya. Menyenangkan rasanya bisa kembali ke tempat kelahiranku,batinnya. Dia selalu menyempatkan diri untuk mampir ke bookshop langganannya itu saat sedang mengunjungi Los Angeles.
Pintu itu terbuka lagi, menandakan seseorang baru memasuki bookshop. Terlihat seorang laki-laki bertubuh tinggi, putih dan memakai masker, ditemani dua orang berbadan besar. Mereka agak menarik perhatian sebagian orang yang mengunjungi bookshop itu. Lelaki itu mengelilingi bookshop dengan dua orang bodyguardnya yang setia membuntutinya. Langkahnya terhenti di bagian stationary, terlihat sedang mengamati beberapa spidol. Tak jauh darinya berdiri Tiffany yang tampak mencari-cari sesuatu. Pandangan Tiffany terhenti kumpulan alat lukis, segera ia melangkah untuk mencari barang yang diinginkannya. Namun langkahnya terhenti saat dua bodyguard tadi menghalangi jalannya. Tiffany menghela nafas sejenak, sudahlah aku tunggu saja, batinnya.
15 menit kemudian...
Tiffany kembali lagi ke bagian stationary, dilihatnya dua orang gadis yang sedang terkekeh mengamati laki-laki tadi sambil mengambil foto laki-laki tersebut dari jauh. Tiffany hanya mengabaikannya dan melanjutkan langkahnya. Kenapa dia belum juga beranjak?, batinnya.
"Excuse me..." belum sempat melanjutkan kalimatnya, laki-laki dan bodyguarnya itu sudah melesat. Tiffany sedikit mendengus dan memilih peralatannya segera dan hendak pergi ke kasir. Tiba-tiba dia menginjak sesuatu, dahinya mengernyit sambil memungut barang itu. Apa mungkin ini milik laki-laki tadi?, batinnya.
Tiffany segera mengejar laki-laki tadi. Entah kemana perginya orang itu, dicarinya kesana kemari tapi dia tidak melihat sosok berkemeja kuning tadi. Matanya terhenti pada sosok itu, segera dihampirinya pria itu.
"Excuse me sir.."Tiffany mencoba memanggilnya berkali-kali, namun pria itu tidak bergeming. Tiffany melihat logo korea di topi pria itu. Apa mungkin dia orang Korea?, batinnya.
"Maaf, anda menjatuhkan dompetmu."
"Sir.." Pria itu tetap tidak menoleh saking asiknya memilih buku notes. Tiffany menjadi sangat kesal dan akhirnya sedikit berteriak.
YOU ARE READING
SUPERSTAR
Fanfiction"Aku percaya, terkadang luka yang kita rasakan memaksa kita untuk mengerjakan apa yang memang seharusnya kita lakukan dari dulu."- Kwon Ji Yong "Seiring waktu berlalu, aku mulai melepaskan banyak hal satu persatu, hal-hal yang awalnya aku kira tidak...