Angin, dan sedikit gerimis
Dan langkah kaki terburu
Lalu sedikit risau
Sedikit cercah senja yang malu
Raut muka yang mulai terguyur hilangDan ia mengambil tangannya
Dan ia mengambil bajunya
Dan ia mengambil tubuhnya
Dan ia mengambil lukanya
Dan ia mengambil waktunya
Dan ia mengambil segalanyaApa pun
Yang menjadikannya peneduh,
Sore itu
Ketika aku tidak ada,
Dan kita terus berlalu lalang
Begitu saja lagi
Dan terus menerus
SepertinyaYogyakarta, 8 April 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
G
PoetryANTOLOGI BAIT HAMPIR MUSNAH "dataialahfanatakadayangabaditakterkecualipuisipuisiyangsempatkausimpandikomputermuwaktulalunamunjanganjanganrasakehilanganpuisipuisisebabkefanaandataituialahabadikumpulanpuisilebihdarisamadengan2017sebabsebelumnyahilangd...