○●○
"Baiklah, mari kita umumkan, juara ketiga diraih oleh... Adhella Yossana dari SMA NUSA!"
Prok prok prok prok prok.
Semua bertepuk tangan, namun Carolline malah terlelap di bangkunya.
"Juara kedua diraih oleh.. Claudia Tamara dari SMA MUSIC BATAVIA!"
Prok prok prok prok prok
"Dan ini dia yang ditunggu-tunggu, juara pertama diraih oleh.. Juna Anggara dari SMA VICTORY!"
DEG!
Mata Carolline terbuka lebar dan dengan spontan ia berdiri dan bersorak, "Juna!" Semua orang terkejut dengan sorakan Carolline sedangkan Juna dipanggung sana terkekeh pelan melihat tingkah Carolline yang menurutnya lucu.
"Eh, maafkan aku.." Carolline menunduk malu.
Akhirnya kompetisi itu selesai dan Carolline keluar dari gedung dengan gontai, rasa kantuknya sangat menguasai. Sampai saat baru saja ia keluar dari gedung, sebuah tubuh menabrak tubuhnya dan membawa tubuhnya kedalam dekapan hangat.
"Eh? Juna?" Carolline bisa menebak dari parfum Juna yang aromanya masih sama seperti aroma tadi pagi.
"Kau menang.." Juna mengangguk.
"Selamat ya!" Carolline mencoba melepas pelukannya lalu menatap Juna dengan senyum selebar mungkin. Tiba-tiba saja rasa kantuknya lenyap.
"Kau sangat hebat tadi, aku sampai lupa berkedip!" Seru Carolline memuji.
"Benarkah? Sehebat itukah aku?" Carolline mengangguk cepat.
"Itu karena kau juga, kau sudah datang dan menjadi penyemangatku, walaupun tadi kau sempat marah padaku, iyakan?"
Carolline melotot kaget, "eh? Kau tahu?"
Juna mengangguk lalu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Setengah jam lagi.." Gumamnya lirih yang masih bisa Carolline dengar.
"Apa?" Juna menonggak dan menggeleng, "tidak apa-apa."
"Kau mengantuk? Ini sudah jam setengah dua belas." Tanya Juna mengalihkan pembicaraan.
"Tadinya iya, tapi sekarang tidak. Memangnya kenapa?" Tanya Carolline balik setelah mengutarakan jawabannya.
"Ayo ikut aku sebentar." Juna menarik Carolline kesebuah tempat, ini seperti taman yang sangat indah dihiasi lampu kerlap-kerlip di tengah sepi. Mereka duduk berdua disebuah bangku taman disana.
"Kau percaya pada dongeng putri tidur yang terbangun setelah mendapat cinta sejatinya, tidak?" Carolline menyerngit mendengar pertanyaan retoris Juna. Namun, ia menggidikkan bahu.
"Percaya tidak percaya sih, karena itu hanya dongeng saja."
"Bagaimana kalau cerita macan itu ada di dunia nyata?"
"Maksudmu?" Tanya Carolline pada Juna.
"Kau berhenti bersin, Carolline." Dalih Juna mengalihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Boy & Hatchim Girl! [COMPLETED ✅]
FantasiKisah satu hari Carolline yang sangat berkesan. Bersin ketika melihat pria tampan, bagaimana bisa? Entahlah, ini memang aneh tapi dari keanehan itu ia mendapat sesuatu dan kehilangan sesuatu di hari yang sama. Sesuatu yang menyulap satu harinya itu...