Aku

214 21 4
                                    

1
Langsung mulai aja. Namaku Rudi. Jodohku belum tentu kamu. Aku laki-laki, kulit kakiku berbulu tapi sempat hilang karena diam-diam kaka mencukur bulu kakiku. Pada saat kecil, aku ingin menjadi Tentara karena kemana-mana bawa senjata dan di video youtube yang aku tonton, muka mereka diberi loreng-loreng hitam hijau kaya baju sekolah TK ku.

Kata mamah, aku ganteng. Salah satu ujian bagi cowok ganteng dan cewek cantik adalah sakit hati. Kata mamah, mereka-mereka yang bikin sakit hati pada hakikatnya kualitas mereka dibawah kamu. Percaya ga?

Kita ambil contoh. Kamu cewek cantik. Ada cowok yang nyakitin kamu. Biasanya, cowok tergabung pada 3 kriteria dan hanya memiliki 2.
1. Pinter
2. Ganteng
3. Waras

Ada cowok nyakitin kamu? Dia Pinter dan Ganteng? Tapi yakin, dia ga waras. Karena segila itu bisa nyakitin cewek secantik kamu.
Dia Pinter dan Waras? Nah udah tinggalin. Jelek biasanya
Dia Ganteng dan Waras? Ngapain dipertahanin. Pasti bego. Bego karena udah nyia-nyiain cewek cantik kaya kamu.

Jadi, mari kita mulai dari seorang laki-laki yang baik hati, pinter, waras, dan ganteng. Panjang ciri-cirinya ya? Yaudah. Kita sebut itu Rudi. Sepakat? Oke.

Masuk SD, aku ingin jadi si Komo supaya bisa liat gedung-gedung bertingkat di perkotaan. Tapi aku mau jadi Komo yang baik. Kalau lewat jalanan mau bilang "punten" biar kalo macet orang-orang masih mengecap aku Komo yang sopan.

Di SMP, cita-citaku mulai pupus. Aku bingung ingin menjadi apa. Dan jawaban jitu dari tiap orang kalau dia ga punya cita-cita tapi ingin tetap terdengar keren adalah Cita-citaku ingin menjadi pengusaha. Entah bodoamat pengusaha apa, yang jelas aku punya jawaban tiap ada orang yang bertanya supaya ga malu. Terdengar keren bukan?

Dan saat SMA, mulai punya tujuan sedikit. Aku ingin masuk STAN atau kuliah kedokteran di unpad atau menjadi pegawai BUMN. Sebenarnya ini masih bukan cita-citaku. Ini cita-cita kakakku. Bersyukur, kini dia menjadi pegawai BUMN di Jakarta dan aku sedang berusaha mengcopy-paste cita-citanya agar terdengar lebih keren lagi. Walau copas, kuharap kenyataannya harus lebih baik dari kakakku.

2
Ibuku. 42 Tahun kini usianya. Katanya ibuku seorang perempuan, tapi dia galak. Sayangnya, aku percaya terhadap isu itu. Dan aku membenarkannya. Ibuku seorang Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan. Dia selalu pulang tepat waktu dan lembur di rumah sambil mendengarkan lagu-lagu Nike Ardilla sampai-sampai aku hafal karena sering mendengarnya.

Kamu mau tau segalak apa ibuku? Mudah. Taruh handuk basahmu diatas kasur. Bagiku itu hal sepele karena bisa jadi aku lupa, tapi ibuku marah. Aku terima, dan tidak membantah. Kalau kamu berbeda sudut pandang dan menganggapnya hal yang wajar dimarahi, silahkan saja. Tak perlu diperdebatkan

"Aku ga suka debat. Sukanya kamu. Tolong jangan diperdebatkan"
Salah satu kata-kataku dulu ke mantan yang masih aku inget.

Selain seorang PNS yang galak, ibuku bisa berubah menjadi seseorang yang manis dan romantis. Dia tidak pernah lupa membelikan kuota tiap 1 bulan sekali untuk aku pakai internetan. Ibuku seorang yang tegas, tapi cepat tertawa. 

Hobinya masih sama. Pergi ke tempat-tempat wisata dan berbelanja. Setiap pergi berbelanja, aku dan kakakku bergantian menemaninya tiap bulan. 

Pada tanggal 31 Desember kemarin, sedang banyak diskon di Mall dekat rumahku. Aku dan ibuku pergi dengan mobil silver agya yang dikaca spionnya menggantung tasbih berwarna coklat dan terdapat boneka winny the pooh yang kepala nya selalu bergoyang-goyang. Jalanan sangat ramai oleh yang berpacaran. Kuharap hujan deras tiba-tiba menerpa namun nyatanya tidak.

Sampai di Mall, aku membawakan tas kulitnya yang berwarna coklat muda. Ketika berjalan, banyak orang memperhatikanku. Kuharap orang-orang mengerti. Aku lelaki usia SMA yang tulen dan Normal yang digandrungi wanita-wanita padahal paras ku tak tampan dan chat ku yang garing dan judes. 

Saat membuka pintu mall, kulihat ibu sedang melihat-lihat sepatu yang kurasa dia tertarik. Harganya Rp.125.000. Namun naluri perempuan tetap sama. Ia akan bilang

"Mas bentar dulu ya, mau liat-liat ke yang lain dulu" ucapnya.

Pada saat itu pukul 22.00 WIB. Sudah 3 jam aku berkeliling mall, dan kursi pada saat itu sangat berharga bagiku untuk kupakai duduk. Lalu kulihat ibu kembali pada toko yang awal ia temui dan membeli sepatu tersebut seharga Rp.125.000.

Keesokan harinya, 1 Januari. Kakakku diajak ke Mall yang lain lagi. Sesampainya dirumah, kulihat muka ibu cemberut dan ingin menangis. Kutanya kakakku

"Ibu kenapa?" tanyaku.
"Biasa. Perempuan kalau liat barang yang sama tapi harga lebih murah ya sedih."
"Lho emang barang apaan? Berapa gitu harganya?" 
Tiba-tiba ibu menyambar
"Ibu sedih. Kemarin ibu beli sepatu itu sama kamu harganya Rp.125.000. Tapi di Mall sebelah harganya Rp.120.000" sambil mengusap matanya. Nampaknya ibu nangis.

Aku dan kakakku cuma bisa diem. Akhirnya kita sepakat untuk patungan 2.500 per orang untuk diam-diam dimasukkan ke dalam tas ibuku untuk mengganti selisih Rp.5.000 yang menjadi penyebab ibu bersedih. Berbakti? Hm iya. Tapi absurd. Dan kami bangga.

3
Kini ayahku, dia seorang pengusaha yang benar-benar pengusaha. Dia punya proyek limbah bersama kawannya. Karena proyek itu, ayah jarang ada dirumah. Dia selalu pergi ke Jakarta, Banten, Bogor, Bekasi, bahkan sampai ke Semarang. Bahkan dihari libur sekalipun.

Usia ayah 42 tahun juga. Dia ayah yang tegas, kadang lucu, dan tak pernah tertinggal untuk menonton persib bersama keluarga. 

Suatu hari, saat kami nonton Persib vs Sriwijaya. Ayahku berkomentar

"Itu yang jadi pelatih persib siapa? Baru liat". tanya ayah.
"Soler. Gomez nya lagi ga ada".
"Hah peler? Hahahaha" tertawa dia.
"Hahahaha". 

Aku kaget orang seperti ayah berkata seperti itu. Mungkin karena ia berpikir anak-anaknya sudah pada besar.

Tak banyak dapat aku ceritakan tentang ayah, karena ada beberapa alasan yang harus aku tutupi.

4
Kakakku. 21 Tahun, seorang pegawai BUMN di Jakarta. Hobi nya main Mobile Legends dan PUBG Mobile. Katanya, kerja dia itu bikin stress. Saking memang stress nya, manager selalu membelikan karyawannya Pizza 5 box untuk dimakan 10 orang pada ruangan tempat kerja kakakku. Dan nyampe di rumah, benar-benar full waktunya untuk bermain kedua game tersebut.

Suatu ketika, pacarnya menelpon

"Kamu kemana aja sih? Ngurusin game terus?! Peka atuh sama keadaan aku teh" terdengar suara dari telepon.
"Ya maaf". jawab kakakku.

Dia memang cuek. Apalagi kalau lagi main game. Aku rasa benar. Dia ga peka sama keadaan. Tapi dia peka terhadap rangsang getar. Bisa dibilang dia adalah seorang pria dengan janggut tipis di dagunya dengan tinggi 171cm berkulit putih yang tergolong seismonasti. Kamu ga akan bisa berkomunikasi saat dia main game kalau kamu ga nyentuh dia terlebih dahulu.

Seperti hal yang menyebalkan pada setiap kakak, dia selalu mengejek kalau adiknya punya pacar. 

"SMA fokus aja belajar. Jangan pacaran. Bau kencur!". Ledek dia.
"Daripada kaka Bau Analog". Balas diriku. Dan seakan tiba-tiba mendengar lagu The Next Episode dari Dr.Dre ft Snoop Dogg, Kurupt, dan Nate Dogg. Thug life yeah!

Rukun kami langka. Cuma di Pubg Mobile kita rukun

5
Inilah aku. Aku ini orangnya sederhana. Kalau kamu cinta aku, cintai juga kesederhanaanku.

RudiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang