Part 4

33 9 4
                                    

Anya menghela nafasnya ketika melihat gerbang sekolah sudah ditutup sejak 5 menit yang lalu. Anya pun melirik ke dalam sekolahnya. 'shit pake acara terlambat lagi, malu-maluin nama ibu negara aja dah' batin Anya.

"Mampus gue, ada Bu Menor lagi, hadeuhh nasib gue sial amat ya" ucap Anya

"Anya! Kenapa kamu di luar sana?!" Tanya Bu Dewi.

"Ya karena saya telat lah Bu" jawab Anya santai.

"Yasudah. Kalo begitu kamu saya kasih hukuman" Bu Dewi menghela nafasnya.

"Jangan kasih saya hukuman Bu. Itu berat. Saya gabakal kuat, biar Ibu aja yang ngejalanin hukuman saya" ujar Anya

"Kalo begitu, hukuman kamu bakalan saya tambah" ancam Bu Dewi

"Eh jangan Bu Menor" ceplos Anya

"Siapa yang kamu bilang menor? Huh? Hukuman kamu lari sepuluh keliling dan bersihin aula sekolah karena nanti bakalan dipake" perintah Ibu Dewi

"Busett dahh, kaga sekalian bersihin satu sekolah Bu?"

"Oh kamu mau bersihin satu sekolahan?" Ibu Dewi menaikan alisnya sebelah.

"Eh kaga dah Bu, ntar hayati letih. Hayati itu wanita lemah Bu" ucap Anya mendramatisir.

"Sudah. Kamu cepetan selesaikan hukuman kamu" ujar Bu Dewi

"Kaga bisa ditawar Bu?" Tanya Anya

"Emang kamu kira Ibu jualan? Huh?" Bu Dewi berkacak pinggang.

"Engga Bu engga. Elahh, canda doang" kekeh Anya.

"Yasudah. Cepetan selesaikan!" Ucap Bu Dewi lagi.

"Iya iya Bu. Kaga usah marah ntar cepet mati, eh tua" jawab Anya keceplosan.

Anya pun segera lari di lapangan yang luasnya tidak bisa dikatakan kecil.

Setelah Anya berlari, dia langsung saja membersihkan aula sekolah.

"Cocok banget kalo dijadiin kacung"

Anya yang mendengarnya pun langsung mencari sumber suaranya.

Ternyata orang yang mengatainya adalah Alfa. Anya pun langsung saja menyambar ucapan Alfa tadi.

"Maksud lo apaan hah ngatain gue kacung?!" Tanya Anya sambil menggepalkan tangannya kuat.

"Nothing. Bye kacung murahan" ucap Alfa tajam dan langsung pergi meninggalkan Anya yang hanya melamun mendengar ucapan Alfa.

"Sialan tuh orang, seenak jidatnya aja manggil gue kacung murahan. Tunggu aja balesan gue ntar" seringai setan pun muncul diwajah Anya.

*

Setelah selesai melakukan hukumannya, Anya pun bergegas ke kelas untuk melanjutkan mata pelajaran yang sempat dilewatinya.

"Assalamu'alaikum" ucap Anya ragu-ragu.

"Wa'alaikumussalam" jawab anak murid serentak.

"Kamu tau kan pelajaran sudah dimulai sejak tadi?" Ucap ibu Tina tajam.

"I-iya bu, saya tau" jawab Anya ketakutan.

"Silahkan kamu keluar dari kelas ini. Tidak ada gunanya kamu mengikuti pelajaran hanya setengah"

"T-tapi bu-"

"Tidak ada tapi-tapian! Keluar kamu!" Sela ibu Tina sambil membentak Anya dengan keras.

Anya tidak tau sekarang tujuannya kemana setelah diusir dari kelas. Akhirnya terlintas dikepala Anya untuk membaca buku diperpustakaan.

Diperjalan menuju ke perpustakaan, Anya melihat Alfa yang juga baru saja memasuki perpustakaan.

ALFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang