Suatu saat nanti pasti akan ada rasa rindu yang menyeruak didalam dada, bohong jika kalian mengatakan tidak, hanya karena gengsi. Tapi ada saatnya pula kita bergerak maju jangan terjebak dalam lingkaran rindu yang hanya memikirkan tentang kerinduan saja.
Disini kami, menyuarakan isi keluh kesah terhadapmu, disini bukan tentang perwakilan menyuarakan protes dari sebuah organisasi manapun. Kukatakan sekali bukan. Adalah kami satu pasukan terkuat.
Ingatkah kalian saat kami disuruh menuliskan keluh kesah diatas selembar kertas lalu dikumpulkan, dengan begitu kalian tahu apa yang kami rasakan. Tak terhitung seberapa sering kami mengeluh sampai disuruh ditulis pada selembar kertas. Butuh waktu yang lama untuk kami menanti respon apa yang kalian berikan terhadap keluhan kami, kalian memang merespon dengan penjelasan, tapi kami tidak butuh penjelasan yang kami butuhkan adalah bukti. Tahukah kalian disaat kami menulis itu jauh di lubuk hati kami, kami berharap itu adalah jalan untuk menyuarakan isi hati kami, kami menulis dengan sungguh-sungguh berharap kalian mau mengerti, tapi seolah lenyap seakan keluhan kami ocehan yang tidak berguna. Kenapa hanya bisa menjelaskan jika informasinya belum tepat, kenapa harus memberi kami harapan yang begitu besar? Yang pada akhirnya kami kecewa, karena harapan itu palsu.Tahukah kalian, ada dari kami yang merasa butuh dukungan kalian tidak hanya dukungan seorang teman, kami butuh kalian, agar kami merasa yakin saat kami terpuruk kami merasa masih dibutuhkan kehadirannya. Karena tekanan dari orang tua atas keterbatasan ini yang mengharuskan kami untuk keluar drop out dari sini, rasanya sakit saat tidak ada yang peduli. Bahkan sampai orang tua kami merasa hanya membuang-buang uang saja tidak ada gunanya menuntut ilmu disini, tahukah apa yang kami rasakan? Saat masyarakat menanyakan kami dengan sindiran. "Sudah bisa apa kamu sekolah disitu?". Ya Allah... Rasanya memalukan, memang benar kami belum bisa apa-apa. Mereka berani menanyakan karena memang mereka tidak tahu, tapi tetep saja rasanya sakit.
Saat lingkungan tidak mendukung agar kami tetap disitu agar kami tetap bertahan menjaga nama baik sekolah. kami berjuang untuk tetap berdiri dengan segala keterbatasan, sampai akhirnya saat ini kami masih bisa bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIBALIK 215
Short StoryHanya Sebuah Curahan Hati. Menjadi Seorang Senior Angkatan Pertama. Kisah Menjadi Senior Angkatan Pertama Yang Memulai Perjuanganya Benar-Benar Dari Angka Nol.