“Larius, berhenti mempermainkan sihirmu seperti itu. Sihirmu bisa melukai orang lain,” tegur Siren pada putranya yang masih berusia enam tahun. Larius sedang bermain di taman di temani Rina dan beberapa dayang yang bertugas mengasuhnya.
“Tapi, Bunda. Aku ingin teman bermain,” keluh Larius merajuk dengan tubuh kecilnya. Siren hanya membelai putranya dengan sayang.
“Wah, kebetulan sekali. Bermainlah bersama Clara,” kata Jalina yang munculnya dari arah belakang sambil menggandeng putrinya yang berusia lima tahun. Larius nampak senang dan langsung mengajak Clara bermain bersamanya. Jalina dan Siren tersenyum melihat keduanya yang selalu nampak akrab. Namun, senyuman mereka memudar ketika sebuah keributan terdengar dari dalam istana.
“Aku sudah katakan, Steven. Seharusnya desa itu di ubah saja menjadi kota agar menarik para wisatawan dari Kerajaan lain untuk berkunjung ke Kerajaan Sanhari,” ujar Angga dengan suara nonformalnya.
“Tidak bisa. Desa itu akan kehilangan keindahannya jika di ubah menjadi sebuah kota. Peduli setan dengan wisatawan,” jawab Raja Steven tetap mempertahankan keputusannya. Keduanya muncul dari balik pintu sambil terus berdebat.
“Mengapa kau tak pernah mendengarkanku. Berhentilah bersikap keras kepala dan dengarkan saranku.”
“Sudah ku bilang tidak mau. Dan ubah cara bicaramu itu, atau aku akan memberikan hukuman karena bicara yang tidak sopan pada Raja.”
“Aku tidak peduli. Lagipula kau tidak akan bisa menghukumku karena putramu lebih menyukaiku dan putriku dibanding dirimu. Ya, kan Pangeran Larius yang manis,” Angga tersenyum mengejek dan melambai pada Larius yang sedang bermain bersama Clara tak jauh dari ibunya.
“Yah, aku akan menikahkan mereka berdua,” ujar Raja Steven balas tersenyum mengejek.
“Enak saja. Aku tidak sudi punya besan sepertimu,” sanggah Angga cepat.
“Kau pikir aku juga mau, hah. Aku tidak akan pernah mau melakukannya jika bukan karena putraku menyukai putrimu.”
“Aku tetap tidak mau.”
“Kau tidak akan bisa melawanku.”
“Siapa bilang, dulu kau selalu kalah jika bergulat denganku.”
“Yah, dan kau selalu kalah ketika bertarung dengan sihir,” Raja Steven tidak mau kalah. Keduanya terus saja berdebat membuat para dayang-dayang memandangi mereka sambil menahan tawa.
“Mereka berdua mulai lagi,” kata Siren geleng-geleng kepala. Jalina hanya tersenyum.
“Mereka hanya kembali seperti dulu, Yang Mulia,” ucap Jalina tersenyum, Siren ikut tersenyum.
“Benar juga. Tidak ada yang menggambarkan keakraban lebih baik di banding mereka di istana ini.”
Pangeran Larius yang melihat ayahnya sedang berdebat dengan Angga, langsung bernyanyi hingga turun hujan mengguyur keduanya. Hanya pada posisi di mana Raja Steven dan Angga berdiri. Semua yang melihat kejadian itu tidak dapat lagi menahan tawa mereka.
“Pangeran Larius, apa yang Anda lakukan?” kata Angga ketika hujan itu telah membuat pakaian keduanya basah kuyup.
“Biar Ayahanda dan Paman tidak bertengkar lagi,” jawab Larius dengan wajah datar. Kemudian melanjutkan permainannya dengan Clara.
“Hey, bagaimana bisa dia mewarisi wajah datar menyebalkan itu?”
“Tentu saja bisa. Dia kan putraku,” Raja Steven kini tertawa. Angga yang dongkol akhirnya ikut tertawa juga.
Siren dan Jalina tersenyum lega melihat keduanya.“Pangeran Larius sungguh hebat dapat mengatur wilayah hujannya dengan bebas,” puji Angga mendekat pada Jalina. Raja Steven hanya tersenyum sambil berdiri di samping Siren. Ia mengucapkan mantra kecil hingga pakaiannya kembali kering kemudian merangkul istrinya.
“Aku sangat bahagia,” gumam Raja Steven dengan wajahnya yang kini tenang dan teduh. Semua yang mendengar ucapannya tersenyum lega melihat wajah itu. Siren mendekatkankan wajahnya pada telinga Raja Steven kemudian berbisik.
“Aku juga.”
“Kami juga!” serempak seluruh yang ada di situ berkata sambil tertawa membuat Siren tertunduk malu, menyembunyikan wajahnya di lengan Raja Steven. Semuanya tersenyum sambil kembali memandangi Larius dan Clara yang asyik bermain bersama.
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rain and The King of Sanhari
FantasiaPutri Siren yang dikatakan sama sekali tidak bisa menggunakan sihir dinikahkan oleh Raja Hilton, ayahnya dengan Raja Steven yang terkenal kejam dari kerajaan Sanhari. Namun, Siren melihat kenyataan yang berbeda di Kerajaan Sanhari di mana kerajaan...