15th (You Are My Last Love)

1.3K 180 38
                                    

Sejak pertemuan terakhir mereka berempat di pantai, hubungan di antara keempat muda-mudi tersebut kini menjadi canggung. Pada saat itu, setelah melalui serangkaian perdebatan yang panjang, pada akhirnya Jennie pulang ke apartemennya bersama dengan Hanbin. Sementara Hayi pulang bersama dengan Mino. Keempat muda-mudi itu memutuskan untuk menyelesaikan masalah mereka dengan pasangan mereka masing-masing.

Meski masih tinggal di satu atap, Jennie dan Hanbin kini tidur di kamar yang terpisah. Jennie masih memasak untuk Hanbin. Meski begitu, mereka sudah tidak pernah makan bersama lagi. Bahkan, berada di satu ruangan yang sama saja benar-benar membuat keduanya merasa tidak nyaman.

Sebenarnya, ada banyak hal yang Jennie ingin bicarakan dengan Hanbin. Hal-hal tersebut seperti, apa yang salah selama ini dari hubungan mereka? Kemudian, mengapa Hayi dapat mengandung darah daging Hanbin? Dan apa keputusan yang sebaiknya diambil oleh keduanya?

Pikirannya yang dipenuhi oleh beragam pertanyaan tak lantas membuat Jennie memiliki nyali untuk bertanya kepada pemuda yang mungkin masih memiliki status sebagai kekasihnya. Jangankan bertanya, menegur Hanbin saja Jennie enggan. Bukan karena ia membenci Hanbin, melainkan lebih kepada dirinya yang masih belum bisa mempercayai apa yang sudah dialami oleh keempat muda-mudi tersebut.

Ini konyol. Keempat muda-mudi itu seperti mempermainkan hal yang dinamakan cinta. Mereka sama-sama melakukan sebuah pengkhianatan serta perselingkuhan, meski pun tidak ada satu pun dari mereka yang ingin mengakui kesalahannya. Masing-masing bersikap egois dengan merasa bahwa dirinya lah orang yang paling menderita.

Sama halnya seperti Jennie dan Hanbin, hubungan Hayi dan Mino pun kian mendingin. Hayi bahkan tidak mau meminta tolong kepada Mino apabila dirinya membutuhkan sesuatu. Hayi yang sedang mengandung memilih untuk tetap bersikap mandiri tanpa mau menunjukkan ketergantungannya pada Mino yang sampai saat ini mungkin masih berstatus sebagai kekasihnya.

Meski Hayi kerap kali secara terang-terangan menunjukkan rasa tidak nyaman, Mino tidak bisa mengabaikan Hayi begitu saja. Kondisi Hayi berbeda dengan Jennie. Hayi sedang mengandung yang membuat fisiknya lemah dan tentu saja terkadang membutuhkan pertolongan dari orang lain.

Sama halnya seperti Jennie dan Hanbin, Hayi dan Mino pun sebenarnya ingin berbicara tentang banyak hal. Mereka ingin saling membicarakan mengenai apa yang sebenarnya salah di hubungan mereka. Mereka ingin membuka sebuah percakapan yang didasari dengan kepala dingin.

Akan tetapi, sepertinya hal tersebut sulit untuk direalisasikan. Karena, mereka yang sedang berada di situasi yang tidak enak tentu membuat emosi mereka dalam keadaan yang tidak stabil.

Sore itu, Hanbin tampak sedang menyesap beer di balkon apartemennya. Tatapan pemuda itu terlihat kosong seolah pikirannya sedang melanglang buana, berkebalikan dengan raganya yang berada di apartemennya dan Jennie. Tidak ada secuil senyuman pun yang terlukis di bibirnya. Hanbin justru sesekali terlihat menghela napasnya, seolah beban yang ia pikul selama ini terasa sangat berat baginya.

Jennie yang sedang berada di ruang keluarga, sesekali memperhatikan Hanbin secara diam-diam. Gadis itu berpura-pura menyibukkan dirinya dengan berkas-berkas kepolisian, meski pun ia sebenarnya ingin sekali segera bicara dengan Hanbin. Ia ingin sekali melontarkan berbagai macam pertanyaan yang sudah cukup lama ia simpan di benaknya selama ini.

Lidah Jennie terasa kelu meski pun otaknya sudah sangat memaksanya untuk segera menurunkan kadar gengsinya, dan menegur Hanbin. Mengajak pemuda itu untuk bicara secara baik-baik.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Entah bagaimana caranya, Hanbin secara tiba-tiba menoleh dengan kedua matanya yang kini beradu pandang dengan kedua mata kucing milik Jennie. Mungkin, Hanbin pada akhirnya peka dan tahu bahwa kekasihnya sedang memperhatikannya dalam diam.

Mix & Match! (Mino X Jennie X Hanbin X Hayi) Privated ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang