M.E.R.A.L.O.I.S.E
Yunjae
Karena ini dunia mereka dan yang lain cuma numpang!
Gia & Vea
.
.
.
Meraloise sesuatu yang menjadi penghubung dua dunia yang berbeda. Sebuah pintu yang memiliki simbol-simbol rumit dan membutuhkan sebuah pengorbanan untuk memasukinya. Ketika darah milik keturunan ratu menyentuh simbol pentagram yang menjadi segel pintu, maka keajaiban yang sebenarnya akan muncul dengan terbukanya pintu Meraloise.
Ketika itulah dua dunia akan saling terhubung.
Antara sihir dan kegelapan.
Jung Yunho kembali berdiri di depan dinding yang tertutup sulur-sulur tanaman herbolian. Sepasang iris musangnya mengamati dinding itu dengan seksama. Menarik napasnya, laki-laki keturunan vampire itu mengulurkan tangan mencoba meraba-raba dinding batu batanya seperti apa yang pernah di lakukan Kim Jaejoong, laki-laki yang berasal dari dunia sihir beberapa waktu lalu.
Deg
Yunho tertegun saat tangannya menekan salah satu dinding batu bata itu, kemudian perlahan sebuah pintu muncul di hadapannya.
Ingatan laki-laki itu melayang pada saat ia melihat Jaejoong menggigit jemarinya sendiri untuk mendapatkan darah. Perasaan ragu mulai menghampiri Yunho.
Jika benar darahnya merupakan syarat untuk membuka pintu itu, berarti ia harus melakukan hal yang sama seperti apa yang Jaejoong lakukan waktu itu. Tetapi masalahnya adalah, darahnya dan darah manusia seperti Jaejoong berbeda. Dia seorang vampire. Itu artinya darah miliknya tidak akan semurni darah milik manusia. Apakah pintu itu masih akan terbuka jika ia memberikan darahnya?
Yunho menggeleng. Ia tidak akan pernah tahu jika tidak mencoba. Setelah itu, Yunho menggeram, di kedua sisi grahamnya muncul taring tajam yang berkilat. Di dekatkannya tangannya sendiri pada benda lancip dalam rongga mulutnya itu.
Crass..
Bunyi kulit yang terkoyak. Cairan berwarna hitam pekat merembes dari sela-sela kulit tangannya. Memiringkan kepala, Yunho lantas mengambil darah miliknya dengan ujung telunjuk. Ia mulai menggambar sebuah pentagram seperti apa yang dilakukan Jaejoong pada dinding batu yang telah menampakkan permukaan kaca transparan itu.
Ia menunggu.
Tsk!
Sudah ia duga. Darah vampir dan manusia jelas berbeda. Yunho tahu, ia tidak akan berhasil membuka pintu itu. Dia berbalik dan memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat Meraloise berada. Tapi bunyi gemeratak terdengar di belakang punggungnya.
Deg
Menelan salivanya, laki-laki vampir itu berbalik dan terkesiap ketika kedua mata musangnya menatap kaca yang berubah menjadi kabut tipis gelap menyapu permukaannya. Ia menelan salivanya, kemudian mengulurkan tangannya.
Lagi-lagi sentakan kecil melecut hatinya ketika tangannya menembus permukaan kabut itu. Yunho menutup kedua matanya, seolah menyakinkan dirinya sendiri bahwa inilah yang terbaik yang harus di lakukannya. Mengangguk, Yunho mencoba melangkah masuk ke dalam permukaan kabut tipis itu.
Perasaan dingin menyelubunginya membuat Yunho hanya bisa menutup kedua matanya rapat-rapat. Tetapi perlahan ia meraskan kabut itu menghangat. Yunho membuka matanya dan mengerjap pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
M E R A L O I S E
FantasyDunia memiliki banyak sisi. Ada misteri di balik sihir dan magic. Namun ada pula rahasia dan kejahatan di balik kegelapan. Mereka berdua bertemu. Dari masing-masing sisi dunia. Antara Sihir dan Kegelapan. Antara misteri dan kisah cinta rahasia yang...