Meeting Room (2)

321 48 64
                                    

[A/N]

Tidak tidak ini bukan update baru, hanya lanjutan dari chapter kemarin HAHAHA (karena kalo digabung jadinya kepanjangan). Omong-omong buat yang mau main tebak-tebakan pelaku, saya sudah sediakan section sendiri di bawah ya. Siapa tahu pada mau ikutan mikir #clap

Enjoy!

.

.

-.-.-

.

.

[Suspect #6]

"Maaf membuat Anda menunggu, kami harus mengurus beberapa hal teknis." Jonghyun menyalami sosok di depannya dengan ramah.

"Tidak apa-apa. Tetapi ... Hyungseob tidak terlibat masalah kan?"

Wajah khawatir Lee Euiwoong terlihat begitu kekanakan sehingga orang mungkin akan meragukan usianya saat ini. Jonghyun mengatakan kepadanya untuk tidak khawatir.

"Hei, dia sepupumu kan? Mengapa nama keluarga kalian berbeda?" tanya Justin.

"Kau akan segera tahu. Serahkan saja pada Chief."

"Tragedi, bukan sesuatu yang bisa kami hindari." Jonghyun melanjutkan. "Yang bisa kami lakukan sekarang hanyalah menyelidiki dengan sebaik mungkin."

"Aku mau membantu Hyungseob!" Euiwoong bersemangat. "Katakan padaku apa yang bisa kulakukan!"

"Beberapa eksekutif setuju bahwa Anda rutin mengunjungi tempat ini. Apa yang Anda kerjakan sehari-hari?"

"Aku merangkai bunga." Tangan pria mungil itu menunjuk salah satu vas di dalam ruangan. "Itu buatanku."

"Membuat Kang Dongho mempercayai Anda untuk mendekorasi restorannya? Itu luar biasa, Mr. Lee."

"Sebenarnya tidak ... hmm, aku direkrut oleh pasangannya. Tidak mudah untuk sampai ke situ, tetapi aku melaluinya."

"Ada alasan khusus?"

"Sepertinya Hyungseob tahu soal ini."

"Saya lebih suka mendengarnya dari Anda sendiri."

"Ya ... berhubung sekarang dia adalah keluarga saya ..."

"Ah, saya tidak terlalu menyukai proses adopsi. Sertifikat kelahiran dan sebagainya. Bagaimana menurut Anda?"

Euiwoong menghela napas. "Sebenarnya tidak begitu berat melaluinya sebagai seorang remaja. Kau hanya perlu kepandaian dalam beradaptasi. Dan Tuan Lee ini, ia punya begitu banyak anak. Beliau suka menghabiskan uang untuk anak-anak. Meskipun tidak sampai sejauh itu. Hanya itu yang ia lakukan sejak kepergian Nyonya Lee."

"Jadi, bagaimana sosok Daehwi di dalam rumah?"

"Sayangnya, aku tidak pernah merasa berhubungan dengannya sebagai seorang adik. Serumah dengannya pun tidak. Aku melalui proses adopsi dan keluarga mengirimku pergi ke asrama. Tempat itu sangat jauh dari sini. Aku hanya dapat kembali ke kota ini selama beberapa bulan sekali, melewatkan pelantikan kadet Hyungseob—aku masih merasa bersalah soal itu!"

"Semoga ini tidak lancang, tetapi apa hubungan Anda dengan keluarga baru Anda baik-baik saja?"

"Aku bukan satu-satunya anak adopsi di sana, kurasa Anda bisa menebak. Kami menyebut diri kami barang koleksi—dirawat supaya bisa menghasilkan suatu hari nanti? Entahlah. Setidaknya kami senang bisa pergi ke sekolah. Meskipun kami tidak merasa sudah jadi saudaranya anak-anak kandung. It still feels like orphanage, but better."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 09, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Banquet Murder | PD101S2Where stories live. Discover now