"Ibu, apakah kau masih menyimpan novel ku yang berjudul all i need is you?" tanyanya pada ibunya yag sedang memasak.
"Cari saja di rak bukumu. Mungkin saja ada disana!".
"Bagaimana bisa" gerutunya
"Ibu tak pernah membuang atau memindahkan bukumu sayang. Semua buku buku mu pasti ada disana". Ibunya membela diri.
"Mana ibu tahu semua judul novel novelmu itu, cepat sana, jangan ganggu ibu".
"Baiklah" katanya sembari berlari kekamarnya
Ia mulai mencari novel kesayangannya itu. Entah kenapa ia sangat ingin membacanya lagi. Dia mulai terlihat bingung karena belum menemukan novelnya tersebut. Hamping saja menyerah, tiba tiba matanya berbinar ketika menemukan sesuatu.
"Ini dia" ucapnya menyakinkan.
Ia berusaha mengambil novel tersebut tanpa membuat berantakan buku buku yang lain."BRUKKK"
"Ah.... Kenapa sampai jatuh segala sih"
Ia mengambil buku yang ia jatuhkan tadi. Buku yang berjudul Cara cepat pintar Matematika.Ahh.. Itu buku yang diberikan Ayahnya saat ia kelas 11.
Ia tersenyum.Saat ia mengambilnya, tiba tiba jatuhlah lembaran kertas kecil dari sana.
"Hai.. Kelinci kecil. Sau sangat cemberut. Smile 😉."
Ia teringat.
Tulisan ini.
Lembaran ini.Ia membolak balikkan buku tersebut, berusaha mencari kertas kertas yang lain.
"Ketemu" Ucapnya senang.
Setelah beberapa lembar kertas ia dapatkan, ia duduk sambil membacanya.
Ia berusaha mengingat. Dan mengambil semua buku buku yang sudah ditata rapi. Ia membuka satu per satu buku buku tersebut. Berusaha mencari selipan selipan kertas disana.
Ketika ia berhasil mememukan beberapa kertas tersebut, ia membacanya.
"Jangan dengarkan mereka, mereka hanya cemburu padamu".
"Manis, apa kau sibuk?"
"Jaga menangis, itu membuatku sakit 😝"
"Apa kau ingin pergi bersamaku malam ini?"
" Congrats, kelinci manisku"
"....."
"....."
Ia tersenyum
Cemberut
Sedih
Menangis
Ia teringat dengan semua hal dari masa lalunya.
Ia teringat laki laki itu.
Ia berlari mengambil sesuatu di dalam lacinya. Ia menemukannya. Buku berwarna pink dengan tulisan My Diary. Ia memeluk buku tersebut. Membuatnya teringat kembali kepada masa masanya yang sulit.
Saat ia masih mencari dirinya.
Hanya buku buku inilah saksi kenangan yang ia pernah lalui dalam hidupnya.
Ia sudah tak bisa menahan air mata lagi. Ia duduk dan memulai membaca satu per satu halaman yang ada disana.
_____
My Diary
15 Juni 2013
Namaku Adina Talia Putri, biasa dipanggil Dina. Umurku 17 tahun. Aku kelas 2 SMA. Aku sekolah di SMAN NUSA Mataram, salah satu SMA terfavorit di Lombok. Aku anak ke 2 dari 3 bersaudara.
Fisik? Aku tidak suka membahas ini.
Aku Gendut. Beratku 75 kg, dan tinggiku 163 cm. Jari jariku sangat besar, mereka mengatakan jari jari ayam lebih indah dari jariku.
Wajahku.. Kurasa tidak terlalu buruk. Seperti kata Ibuku, Semua perempuan cantik apa adanya.
Entahlah, mungkin dia hanya menghiburku.Mataku terlihat akan tertutup karena pipi besarku, hidungku sama mancungnya seperti pipiku, mungkin sejajar. Bibirku?? Tak tahu lah. Aku tak mau menulis hal hal menyakitkan lagi.
Ehh.. Tunggu. Satu lagi, mereka sering memanggilku IDIOT.
Katanya aku lebih mirip Hulk daripada Manusia.Mereka sangat sering mengejek, mencaci maki bahkan menghinaku. Kata mereka, aku tak layang untuk hidup.
Itu sungguh menyakitkan. Kadang aku tak tahan dengan semua ini.
Tapi harus ku jalani.Satu hal lagi yang menjadi bahan ejekan mereka, yaitu kacamata yang menghiasi mataku. Kacamata tebalku yang ganggangnya berwarna orange menyala.
Huuhhhhff... Mereka bilang, pilihanku sangat jelek seperti aku, tapi itu bukan pilihanku melainkan pilihan Ayahku.Dan yang paling memalukan, mereka bilang perutku terlalu buncit seperti orang hamil 9 bulan.
Kurasa yang ini terlalu dibuat buat.Kadang.. Adikku sendiri, Rania.. Ia juga sering mengejekku. Dengan kata kata kasar yang sering kali ia ucapkan, yang membuat ku menangis. Dan tentunya sangat sakit, saat orang yang kau sayangi, saudaramu sandiri, Menghina mu.
Berbeda dengan Rania, Irina.. Kakakku, sangat menyayangiku. Dia selalu ada untukku, dia selalu memelukku saat aku menangis. Dan ia juga tempat ku selalu menceritakan hari hari pahit yang kujalani.
Kalau Ibu dan Ayahku??
Aku malu menceritakan semuanya pada Ibu, karena ia pasti akan sangat sedih dan terluka. Walau aku yakin dia tahu semuanya, semua hal yang menjadi derita ku ini.
Ayahku, ia sama sibuknya dengan ayah ayah lainnya. Sibuk mencari nafkah untuk hidup kami.Kembali ke cerita kakak ku.
5 bulan yang lalu ia menikah dan mengikuti suaminya yang tinggal di Jakarta.Setelah kepergiannya itu, aku tak punya tempat curhat lagi, jadi itulah sebabnya aku menulis semua cerita hidupmu dalam Diary ini.
.....
Tbc...
Maklumkan jika tak nyambung
Dan absurd