Kita Beda Part 1

1K 60 11
                                    

Pagi hari ini, Matahari mulai terlihat terus beranjak naik tanpa ada awan putih yang menutupinya. Panas? Yaa .. begitulah kenyataan nya padahal aku sedang berada di Kota dengan Sebutan kota Hujan nya, Tapi mana ini nyatanya sangat panas.

"Pak bajang mobilnya bisa idup ga? Aku udah telat ini, Pak bajang tau kan hari ini hari pertama aku masuk ke sekolah yang baru" Dengus ku kesal dari dalam mobil, sambil sesekali melirik arloji ku yang terus bergerak memutar.

"Maaf non mobilnya tetap tidak bisa hidup. Saya carikan kendaraan ya non" Ucap Pria paruhbaya itu menatap ku dengan tak enak hati, kemudian ia mencoba mencari bantuan.
Tak selang berapa lama Pak bajang mengetuk kaca mobil, lantas langsung kubuka kaca mobil itu.

"Non daripada non Chika telat. Non bareng orang itu ya, Soalnya dia sekolah ditempat non sekarang sekolah" Ucap Pak Bajang.

Tanpa pikir panjang aku pun langsung turun dan menghampiri sebuah Motor Sport dan kemudian aku langsung menaikinya.

"Pake nih" Suara bass itu terdengar dari balik helm full fase yang dipakainya sambil menyodorkan ku sebuah Helm. Kemudian ia menancap Gas melaju meninggalkan Pa Bajang bersama mobil mogok ku itu.

***

Tin .. Tin .. Tin
Suara Klakson itu terdengar memberi tanda agar Satpam yang terlihat akan menutup gerbang sekolah itu memberi mereka Jalan masuk.

"Makasih Pak" Teriak Pria dibalik helm yang memboncengi ku itu kembali bersuara mengucapkan terima kasih kepada Satpam karna memberikan nya jalan untuk masuk.
Motor itupun tak lama berhenti di antara banyak nya motor di parkiran. Akupun kemudian turun dan melepas helm yang ku pakai.

"Makasih ya tumpangannya" Ucap ku sambil menyodorkan helm yang ku pakai tadi pada pria yang masih sibuk membuka helm nya itu.

"Ya sama-sama. Kenalin gua Putra" Pria itu kemudian menyodorkan lengannya di hadapanku sambil tersenyum ramah menatapku.

"Chika Fransiska Iskandar. Kamu cukup panggil aku Chika" Jawab ku sambil menerima jabatan tangannya.

"Okey Chika kaya nya gua baru liat lo, lo pasti anak baru ia kan? Berarti sekarang gua anter lo ke ruang guru" Tanya Putra tersenyum sambil memperlihat kan gigi gingsulnya.

"Iya put aku pindahan dari Jakarta. makasih Put" Ucapku sambil berjalan mengikutinya, membawaku keruang guru sebelum aku bisa beraktivitas belajar disekolah itu.

"Putra" Panggil seorang Pria berpakaian guru itu menghentikan langkah kita berdua.
"Jam berapa ini bukannya masuk ke Kelas malah sibuk Keluyuran kamu ya" Omel pria dengan Name tag bertulis Tirta Tatang Suhendra, memarahi Putra dan tampak ia belum menyadari ada satu sosok lagi dibelakang Putra.

"Bapak jangan Su'udzon dulu saya belum masuk ke kelas mau nganterin ini anak baru mau ketemu bapak dia pindahan dari Jakarta" Ucap Putra mengeluarkan selera Humornya itu.

"Yaampun kamu ngapain dibelakang putra saya kan jadi ga ngeliat kamu. Mari ikut saya dan kamu Putra Kembali ke kelas atau mau kamu saya hukum dulu" Ucap Pak Tirta dengan tatapan tajamnya menatap Putra.

"Ampun pak makasih, yaudah saya balik ke kelas sekarang. Chika duluan ya" Ucap Putra menatapku sambil tersenyum ramah.

Pak Tirta pun kemudian membawa ku ke dalam ruang guru, setelah ia menanyakan beberapa pertanyaan padaku lantas ia menghantarkan ku ke ruang kelas yang akan menjadi tempat belajar ku di sekolah itu.

"Pagi anak-anak" suara Pak Tirta membuat anak anak di salah satu ruang dikelas itu mengalihkan pandangannya ke arah nya dan ke arah Chika yang berdiri tepat disamping Pak Tirta.

Kita Beda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang