"UNREQUITED LOVE"

1.6K 28 17
                                    

UNREQUITED LOVE”

Ketika sebuah rasa tak terungkapkan.... 

Ketika sebuah cinta tak terbalaskan.... 

Rasa sakit hanyalah sebuah makanan sehari-hari. 

Ini bukan tentang apa cinta itu ? 

Ini hanyalah tentang bagaimana menerima sebuah cinta. 

Aku tak pernah tahu apa yang akan ku dapatkan esok hari, dan aku pun tak yakin kemana aku akan pergi malam ini. Mungkin hanya membiarkan rasa takut, cemas, dan rindu menguasaiku, memaksa air mata ini mengalir di luar kendali ku. 

Haruskah aku menyerah ?! Menerima kenyataan yang ada. 

Benak ku berkata ya. Tapi hatiku berkata lain. Hatiku menjerit TIDAK ... 

Dua tahun berlalu, dua tahun pula ku memendam perasaan ini. Sejak pertama kali bertemu di MPLS SMA dia telah mencuri hatiku. 

Entah rasa kagum, suka, cinta, atau ... 

Atau hanya sebuah perasaan normal seorang manusia ? Tapi yang pasti perasaan ini semakin mengganggu. Di setiap hembus nafasku, detak jantungku, langkah kakiku perasaan ini selalu membayangiku. Rasa ingin memilikinya semakin menggebu. 

Satu minggu lagi sekolah akan mengadakan Prom Night. Tepat pada tanggal 14 february. Itu bukan hari yang ku tunggu-tunggu. Karena ku yakin hari itu pasti akan menjadi hari terburuk ku. Melihat orang lain berdansa dengan pasangan yg mereka cintai. Dan aku.... Aku hanya bisa berharap akan kehadiran Avan di sisiku. 

"Ai.. Kau mau mengisi acara Prom Night nanti ?" tanya Marisa sahabatku. 

"entah lah.. Aku tidak tahu." 

"kenapa ? Padahalkan di sana ada Avan" 

"ya memang kenapa ?" 

"ah kau ini bodoh sekali. Kau bisa mengambil perhatiannya" kata Marisa sambil menepuk jidat ku. 

Sesaat ku termengu memikirkan perkataan Marisa. 

"hey..." ucap Marisa sambil mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan mukaku. 

"ah-iah..." 

"kau bisa menyanyikan sebuah lagu untuk Avan" kata Marisa menambahkan. 

"hm... Entahlah lihat saja nanti" kataku sambil berlalu meninggalkan Marisa. 

Seperti biasa, hari ini selepas jam pelajaran aku selalu duduk termenung di bawah pohon rindang di taman belakang sekolah. 

Angin sepoi-sepoi berhembus menerpa tubuhku. Harum aroma tanah lembab dan dedaunan kering menjadi sebuah aroma terapi yang menenangkan jiwa. 

Kuraih ipod dalam tasku dan ku pasang headphone dengan volume standar. 

Mendengarkan musik dapat membuat suasana hatiku berubah senang. Atau bahkan memburuk sekalipun. 

Ku ambil pula buku diary unguku dan seperti biasa aku mencurahkan isi hatiku ke dalam sebuah kata.

Kata demi kata ku rangkai hingga menjadi sebuah kalimat. 

8-Feb-2012 

Entah sampai kapan aku akan begini ? Mengagumi tanpa di cintai. 

Aku terlalu lemah untuk mencoba mengungkapkan perasaan ini. 

Setiap ku mencoba untuk mengatakannya. Tiba-tiba saja lidahku kelu dan kata-kata pun tak dapat terucap. 

Ya Allah, ku harap dia tahu perasaanku. Aku tahu ini GILA !! mana mungkin dia tahu ? Jika aku tak pernah mengatakannya ?? 

"UNREQUITED LOVE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang