"Lo lagi lo lagi. Ngga kapok ya lo cari gara-gara mulu." Juliet kesal sendiri mendapati Romeo yang lagi-lagi melanggar aturan sekolah. Ya masak berangkat sekolah nya pukul 08.00 pagi. Ini mau sekolah apa mau ke pasar?
Romeo hanya mengangkat bahu acuh dengan sikap Juliet. Sudah menjadi kebiasaan kalau Juliet selalu memergoki Romeo yang melanggar aturan sekolah.
"Gue udah capek ngurusin lo tiap hari. Lo ngerti ngga sih?" Lagi-lagi Juliet berdecak menghadapi sifat nya Romeo.
"Siapa yang nyuruh lo ngurusin gue?" Romeo tetap membela dirinya. Toh memang ngga ada yang nyuruh Juliet mengurus Romeo kan? Salah sendiri mau repot-repot ngurusin Romeo yang bandelnya minta ampun.
"Ya emang ngga ada. Tapi ini udah kewajiban gue sebagai Wakil Ketua Osis." Juliet melotot kesal kepada Romeo. Memang sudah turun temurun kewajiban Ketua Osis dan Wakilnya untuk membantu mematuhi tata tertib sekolah. Salah satunya dengan mengingatkan para pelanggar-pelanggar aturan di SMA Nusa. Tapi emang dasar Romeo nya yang bandel sih. Tiap hari udah di ingetin mulu tapi tetep ngga mempan.
"Salah sendiri mau jadi Wakil Ketos." Romeo menjawabnya dengan nada merendahkan. Romeo memang anti dengan organisasi Osis. Dia sangat membenci Osis karena menurutnya Osis hanya tukang marah-marah. Kerjaan nya marahin orang yang ngelanggar tata tertib sekolah mulu. Kayak Romeo misalnya. Maka dari itu Romeo sangat tidak suka dengan hal-hal yang berbau Osis.
"Mentang-mentang orang kaya ngomongnya ngga di filter dulu." Ngomong sama Romeo memang harus ekstra sabar. Terkadang mulutnya ngga di poles dulu. Asal ngomong aja ngga mikirin efeknya.
"Cih. Kalau bukan cewek udah abis lo di tangan gue."Ancam Romeo. Romeo memang suka tawuran, tapi dia anti banget kalau suruh ngehajar cewek.
Juliet menanggapinya dengan tertawa kencang. Memangnya ada yang lucu dengan kata-kata Romeo? Malah terkesan menakutkan loh bukannya lucu.
"Hahaha... Terus kalau gue cewek, lo takut sama gue gitu?" Masih dengan tertawa Juliet mengeluarkan suaranya.
Wajah Romeo sudah terlihat merah. Dia sudah terlihat marah. Tetapi dia mencoba untuk mengontrol semua amarahnya. Ngga lucu kan kalau ada berita 'badboy SMA Nusa nonjok seorang cewek.' Cih udah kayak banci aja beraninya sama cewek.
"Gue nonjok elo sama dengan banci." Jawab Romeo tenang. Untung deh Juliet cewek. Kalau Juliet berubah jadi cowok mungkin Romeo adalah orang yang paling terdepan yang mau ngabisin Juliet. Untung Tuhan masih sayang Juliet dengan menjadikannya seorang cewek.
"Syukur deh kalau lo nyadar."
"Serah lo deh."
Pertengkaran antara mereka berdua pasti tidak ada akhirnya. Ya kalau mau berakhir harus ada yang ngalah salah satunya. Kalau enggak ada ya yaudah, nunggu aja akhirnya sampai Nicky Minaj ngeluarin album religi."Juli lo ngapain aja sih? Cepetan kesini! Udah di mulai tuh pelajarannya. Entar lo ngga dapet Komputernya kalau telat kesini." Teriak Rahma yang notabene nya adalah sahabat Juliet. Juliet memang lebih akrab di sapa Juli kalau di sekolah. Kalau manggil Juliet katanya kepanjangan, jadi yaudah et-nya di hilangin aja.
"Oke lo duluan aja ma sekalian cariin gue komputernya." Jawab Juliet dengan setengah teriak karena jaraknya dengan Rahma cukup jauh.
"Gue ngurusin lo sampai lupa kalau mau ke lab.komputer. Yaudah gue ingetin sekali lagi ya. Kalau selama 3 hari kedepan lo masih telat,gue ngga segan-segan buat laporin lo ke BK." Nada bicara Juliet lebih terkesan seperti mengancam. Tapi Juliet sudah hafal siapa Romeo. Mau di ancam sampai 100 kali juga Romeo ngga bakal takut. Jadi kalau difikir-fikir percuma juga sih Juliet ngancem Romeo seperti tadi.
"Gue ngga takut sama sekali. Mau lo laporin ke BK kek, mau lo Laporin ke Pak RT kek, gue ngga peduli!"
"Awas aja lo!" Juliet berlari meninggalkan Romeo dengan menginjakkan kaki nya ke kaki Romeo. Siapa suruh buat Juliet kesal. Pagi-pagi sudah ngerusak mood saja.
"Woy sialan ya lo!" Teriak Romeo sambil mengaduh kesakitan.
Memang Juliet beda sekali dengan cewek-cewek lainnya. Jika cewek-cewek lain melihat keberadaan Romeo, mereka pasti akan mengagumi Romeo. Bagaimana tidak? Sudah ganteng, tinggi, ngga hitam-hitam amat, kaya lagi. Minusnya ya cuma di bagian otak sama nakalnya. Andai Romeo ngga nakal + otaknya sedikit encer, mungkin dia bisa di kategorikan sebagai cowok yang hampir mendekati sempurna deh.
Tapi tidak untuk Juliet. Menurut Romeo Juliet itu aneh. Disaat teman-temannya yang lain berlomba-lomba untuk mendapatkan hati Romeo, beda dengan Juliet yang malah setiap harinya memarah-marahi Romeo. Bisa di bilang nyalinya Juliet itu gede. Sampai sekarang belum ada cewek di sekolah yang berani memarahi Romeo si badboy sekolah kecuali Juliet.
***
"Weits telat lagi lo bro!"
"Kayak lo ngga ngerti dia aja Ren. Tiap hari kan kerjaannya telat." Kedua teman Romeo yang bernama Rendy dan Alif selalu meledek Romeo yang selalu telat. Diantara ketiganya, Rendy adalah orang yang paling benar. Meskipun tukang tawuran dan tukang nyalahin aturan sekolah, dia juga masuk ke dalam 10 besar ranking kelas. Prinsipnya adalah 'nakal boleh, goblok jangan.' . Kalau Alif, dia adalah cowok paling absurd di kelasnya. Dia Random banget. Orangnya ngga jelas. Punya selera humor tinggi. Mukanya sih 11 12 lah kalau sama Romeo Rendy. Tapi tetep, yang paling gans mah cuma abang Romeo seorang. Gitu katanya.
"Muka lo udah kayak baju ngga di setrika aja. Lecek banget! Ya ngga ren?"
Rendy mengangguk membenarkan kalimat Alif.
"Kenapa lo? Dia lagi?" Jika wajahnya sudah seperti singa begini, mereka berdua sudah hafal apa penyebabnya.
"Sial! Untung cewek." Romeo menggebrak mejanya mengingat saat kakinya tadi di injak Juliet.
"Santai dong bro!" Alif menenangkan Romeo dengan menepuk-nepuk pundaknya.
"Jijik dih. Lepasin!" Romeo menepis tangan Alif yang berada di pundaknya. Alif alay memang. Bisa-bisanya Romeo punya temen seperti dia.
"Yeu gw kan peduli sama lo rom." Romeo hanya acuh dengan Alif.
"Rom gw kasih tau deh." Rendy berfikir sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.
"Paan?" Tanya Romeo yang sudah kepo dengan Rendy. Romeo berfikir jangan-jangan ada sekolah lain yang nantangin buat tawuran lagi.
"Lo ngga ada niatan gitu buat jinakin dia?" Usul Rendy.
"Paan sih maksud lo gw ga paham." Memang dasar IQ nya Romeo yang rendah sih, jadinya lemot gini.
"Ih elo tuh ya. Nih gw jelasin. Lo kan tiap hari selalu di marahin dia. Bisa di bilang dia itu Rival lo. Dia itu beda, ngga kayak cewek-cewek lain. Dia ngga pernah takut sama lo. Maka dari itu lo harus jinakin dia, lo harus buat dia bertekuk lutut sama lo. Buat dia takut sama lo rom."
"Gw suka gaya lo Ren." Alif bertepuk tangan bangga sebagai apresiasi buat Rendy. Ada-ada aja emang si cowok absurd ini.
"Caranya?"
"Ya gimana menurut lo rom. Misalnya nih ya, lo deketin dia. Buat dia baper sama lo. Ntar kalau dia udah tergila-gila sama lo, lo tinggalin aja biar dia ngemis-ngemis cinta lo. Setuju ngga?" Usulan Rendy memang bagus sih untuk membalas dendam nya Romeo pada Juliet. Tapi apa Romeo mau? Secara dia kan badboy sekolah. Mana terkenal dingin lagi di sekolah. Terus tiba-tiba suruh ngedeketin Rivalnya sendiri gitu? Ya kalau Julietnya mau, kalau ngga gimana?
"Setuju banget gw Ren. Pinter lo Ren duh temen gw pinter banget ya. Gw ngebayangin nih Romeo dan Juliet bersatu. Duh pasti so sweet deh. Pasangan terbaru dan terhot 2018 di SMA Nusa adalah Romeo dan Juliet."
"Gila lo!"
*****
A/N: SELAMAT MENIKMATI CERITA INI💜 INGET, JANGAN NILAI CERITA DARI LUARNYA SAJA. INI BARU PROLOGNYA YA!😊
VOTE+COMMENT NYA JANGAN LUPA EUY!😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo dan Juliet
Подростковая литератураApa yang ada di fikiranmu saat mendengar kata 'Romeo dan Juliet'? Mungkin kebanyakan orang akan berfikir jika Romeo dan Juliet adalah sebuah cerita cinta yang berakhir bahagia. Kisah Seorang Pangeran yang akan menikahi Seorang wanita cantik dan baik...