Hai namaku Sandra, ini adalah hari yang sangat sulit bagiku. Ya bagaimana tidak? Ini adalah hari pertamaku masuk sekolah setelah aku libur panjang kenaikan kelas ke kelas 3 SMA. Mungkin, bagi anak-anak yang lain ini adalah hari yang menyenangkan karna hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah sekian lama libur dan akhirnya bisa melepas rindu kepada teman-teman. Yap rindu terhadap teman, bukan guru atau pun pelajarannya. Tapi tidak denganku, hari pertamaku sekolah menjadi hari yang sangat sulit bagiku karena semua temanku pasti akan bertanya "kenapa aku putus dengan Hari" ya pasti mereka bertanya seperti itu saat bertemu denganku nanti. Yap dan benar saja dugaanku tak meleset.
"Hai San, weeh pasti libur dihabisin sama meraung-raung dikasur ya lu? Kenapa sih denger-denger lu putus sama Hari ya?" Cerocos sahabatku Putri.
"Apa sih lu pagi-pagi udah nanya-nanya begituan, kan gua jadi badmood"
"Ya kan gua kepo loh, habisnya gossipnya lagi booming banget lu putus sama Hari"
"Wah masa sih? Padahal apa yang harus dibooming in sih? Kaya mereka gak pernah putus aja deh"
"Lah emang lu gatau? Sebenernya yang bikin booming tuh karna si Hari langsung punya pacar lagi setelah putus dari lu. Dan lu tau ga? Bahkan dia sekarang udah berani gandengan bareng sama tuh cewe"
"Ah itu ya, gua gatau banyak sih soal itu. Malah gua tau dari lu. Siapa cewenya lu tau ga? Hahhaa" tertawa getir pada sahabatku.
Padahal disitu aku sangat merasa amat sakit. Dan sebenernya aku pun tau dengan siapa Hari mantanku berpacaran, namun aku hanya ingin memastikan apakah yang aku tau itu benar adanya atau tidak.
"Itu loh namanya Nada, dia anak kelas 2 yang anak teater itu loh. Lu pasti tau kalo liat mukanya"
Yap dugaanku tak meleset. Nada adalah orang yang di beri tahu oleh temanku Esa. Ketika aku dan Hari putus dan saat keesokan harinya Hari menghapusku dari pertemanan BBMnya. Dan Esa lah orang pertama yang memberi tau ku bahwa Hari mengganti tanpilan fotonya dengan wanita lain dan menanyakan apakah aku sudah putus dengan Hari atau belum. Dan aku menjawab "sudah" karna aku rasa semuanya tidak akan kembali seperti semula.
"Heh ko lu ngelamun sih? Lu masih galau ya gara-gara putus?"
"Apaan sih itu udah lama banget loh gua putus sama dia. Dan gua fine-fine aja tuh, cowok itu masih banyak lagian" ujarku mencoba membela diri.
"Ah ngeles aja lu, padahal cerita aja gua ga keberatan ko dengerin kegalauan lu itu"
"Yee dibilangin siapa juga yang galau, udah yu mending kita ke kantin" aku mencoba mengalihkan pembicaraan karna lama kelamaan aku mulai jengah juga.
"Yaudah deh ayo, gua juga lagi pengen baso deh"
Lalu kami pergi ke kantin dan hari berlalu begituu saja. Sampai waktu bel pulang sekolah berbunyi dan kami semua pulang kerumah. Saat dirumah aku mulai lagi merasakan kehilangan, ya saat aku tak ada kegiatan semua ingatan ku tentang dia datang kembali. Datang seolah-olah bagaikan cuplikan film yang terekam begitu jelas diingatanku. Dan akhirnya aku memutuskan untuk mencurahkan isi hatiku pada status BBM ku sendiri.
"Mungkin tuhan menunjukan apa yang memang seharusnya aku hindari sejak awal. Tuhan sudah menunjukan segalanya namun hanya saja aku mengabaikannya. Hingga akhirnya semua ini terjadi"
Begitulah kira-kira status yang ku buat pada sosial media ku. Namun tak lama ada seorang laki-laki yang men-chatku. Dan ku lihat namanya "Dimas" lalu aku membuka foto profilnya melihat siapakah orangnya, dan setelah melihatnya aku baru sadar bahwa dia adalah kaka kelasku saat aku masih di sekolah yang lama.
"Kenapa nih galau?" Begitu katanya.
"Engga galau ko, cuma bikin kata-kata mutiara"
"Masa sih itu jelas-jelas de lagi curhat kan soal perasaan kamu"
"Yeh iya iya deh bener kata kaka, aku lagi galau sih tapi sedikit"
"Ya intinya sih sama aja de itu sih galau-galau juga namanya"
"Iye iye kekeuh amat sih aelah"
"Hahaha yaudah cerita aja ke aku kalo kamu lagi galau de, jangan dipendem sendiri loh ga baik"
"Hahaha apa sih ka. Baru juga chat udah mau denger curhatan orang"
"Ya kan emang salah ya? Supaya beban dihati kamu sedikit berkurang aja de"
"Ya deh jadi gini......." aku bercerita perihal putusnya aku dengan Hari, aku bercerita panjang lebar dan aku nyaman bercerita dengannya karna pembawaannya yang luwes dan begitu berempati. Dan akhirnya setelah itu kami setiap harinya selalu chating an hanya untuk hal-hal sepele dan menanyakan apakah dia sudah makan atau belum atau sekedar menanyakan aktifitas yang ia kerjakan. Hingga akhirnya kami semakin dekat dan aku perlahan mulai membuka hati ku untuknya. Aku dan dia tidak terpaut usia terlalu jauh m, hanya berbeda 1 tahun. Dan sepertinya aku mulai menyukainya. Sepetinya...
————————————————————————
Yeu gimana? Semoga ceritanya enggak mengecewakan ya. Ini cerita diambil dari kisah nyata seseorang. Aku gabisa sebut namanya disini heheTapi semoga kalian menikmati ceritanya.
Oh iya untuk kritik dan sarannya aku sangat amat membuka sesi kritik dan saran ya supaya coretan ku yang ga seberapa ini bisa lebih baik terus kedepannya.Jangan lupa follow aku ya, dan jangan lupa diberi bintang⭐️
Karna biar aku semakin semangat nulis ceritanya heheh.Segitu aja semoga kalian suka. Tunggu next part ya.
Terima kasih semua🐞
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
ChickLitBahkan ketika sabarku sudah habis, kau masih menguji segala kesabaranku hingga benar-benar tak bersisa. Hingga akhirnya aku memilih untuk pergi tetapi bukan untuk membencimu melainkan untuk mencegah hati ini terluka lebih dalam. Aku begitu berharap...