Chapter [5] Khawatir ??

264 26 18
                                    


Warning typo di mana mana

Roshni menyerahkan tugasnya dan langsung pergi ke tempat duduknya sedangkan reem terus menutupi wajahnya dengan buku tugasnya.

"Mana tugasnya dan kenapa wajah kamu di tutup." ucap faisal

Reem pun menyerahkan tugasnya dan alangkah terkejutnya faisal. " kamu" tunjuknya.

         

"I iya pak "  jawabnya gugup.

"Bukannya kamu yang tadi nabrak saya " ucap faisal datar.

" Ya ampun pak maaf in saya. saya benar-benar ga sengaja tadi nabrak bapak. Bapak tau sendiri saya mau kekamar mandi , plis ya jangan hukum saya gara gara nabrak bapak ." ucap reem cepat

" Ga ada mohon mohonan bukannya  kamu tadi telat masuk
kelas saya, di hari pertama saya mengajar " ucap faisal tegas

"Bapak sendiri juga telat kan kenapa saya yang kena hukuman sendiri   pak.udah mah kepala sakit akibat nyium  lantai koridor, mentang mentang dosen bisa seenaknya gitu, lanjut reem dalam hati.

" kalau kamu tidak suka dengan mata kuliah saya kamu bisa-----  belum selesai faisal bicara mendadak tubuh reem limbung,alhasil faisal dengan cepat menangkap tubuh reem sebelum jatuh kelantai.

"Hey bangun"  ucap faisal sambil menepuk nepuk pipi reem khawatir.  Faisal pun menggendong reem ala bridal style menuju UKS .

                         ******

Sesampainya di UKS di baringkannya tubuh reem di atas brankar dan kebetulan sidd lah yang bertugas di UKS dan betapa terkejutnya sidd melihat keadaan reem yang tak sadarkan diri dan terdapat luka memar di keningnya.

"Maaf pak kenapa reem bisa pingsan" ucap sidd khawatir.

"Tadi Sebelum masuk kelas saya, dia tidak sengaja menabrak saya, dan kepalanya mebentur lantai" ucap faisal.

"Astaga reem kenapa penyakit  ceroboh kamu itu kumat" ucap sidd sambil mengambil alat alat untuk menggores luka memar di keningnya reem.

" pak boleh saya menanyakan sesuatu ??"apakah tadi reem membentur lantai cukup keras."

"Sepertinya,krena sebelum dia masuk kelas dia terus saja memengangi kepalanya sampai akhirnya dia pingsan." ucap faisal

"Saya khawatir dinding kepala bagian dalam mengalami pendarahan yang dapat mengakibatkan pembuluh darah ke otak pecah" ucap sidd parau

"kalau saja saya  berhati hati , pasti tidak akan terjadi seperti ini" ucap faisal samar

"Kita do'akan saja semoga tidak terjadi hal  yang tidak di inginkan" ucap sidd.

Setelah sidd menggores luka reem, faisal pun kembali ke kelasnya karena kewajiban nya untuk mengajar,dan sebelum pergi faisal sempat memberikan nomor hp nya kepada sidd untuk mengetahui keadaan reem.

                          ******

Setelah menunggu cukup lama reem pun perlahan membuka matanya.

"A-aku dimana ?? " ucap nya

"cek kau di UKS reem" ucap sidd

"UKS, Dan kau siapa ??" ucap reem sambil memegang kepalanya

"Astaga reem jangan belaga lupa deh,masa kamu lupa sama sahabat terganteng kamu ini" ucap sidd percaya diri

"Sahabat. kau pasti berbohong aku tidak mempunyai sahabat laki laki . Dan aku ini  siapa ?? " ucap reem bingung

"Reem   beneran kamu  lupa siapa aku dan kau tidak ingat  dirimu sendiri, kau pasti bercanda kan" ucap sidd panik

Tiba tiba reem pun mengerang kesakitan,dan itu  membuat sidd panik bukan main.

Sidd pun memeluk tubuh mungil reem berharap rasa sakit yang dia  rasakan berkurang. Dan setelah mendengar deru nafas reem yang mulai  beraturan siddpun melepaskan pelukannya.

"Reem kamu jangan bercanada,jangan buat aku khawatir, tolong  reem aku tidak ingin kehilanganmu lanjut sidd dalam hati.

Tangan kanan Sidd membelai pucuk rambut reem  sedangkan tangan kirinya menggenggam tangannya  berharap reem segera siuman dari pingsan nya setelah tadi merintih kesakitan.

"Reem ku mohon buka mata mu,aku janji akan menuruti semua keinginan mu jadi ku mohon buka mata mu reem."ucap sidd sendu

"Janji yah kamu bakal nurutin semua permintaan ku." ucap reem tiba tiba

Sidd pun terkejut bukan main.   "Reem kau sudah sadar ucap sidd senang, "tunggu dulu perasaan ada yang aneh " ucap sidd binggung .

Reem terkikik geli melihatnya. "Hey sidd kenpa harus binggung, aku dari tadi sudah sadar tapi---" ucap reem menggantung.

" Tapi apa reem" ucap sidd penasaran

"Tapi aku ingin tau  seberapa khawatir nya kamu kalau aku sakit atau lupa sama kamu" ucap reem smbil tertawa

"KAU awas yah" geram sidd sambil pergi meninggalkan reem

"Aw sakit" teriak reem yang langsung membuat sidd berbalik kembali

"Man yang sakit" ucap sidd sambil meniup luka memar di keningnya reem dan tidak dapat di cegah kedua mata mereka bertemu.Cukup lama mereka memandang dan akhirnya memilih untuk memutuskan kontak mata setelah mendengar suara roshni yang berteriak cukup kencang

"Reem kau tak apa  tadi ku dengar kamu berteriak dan  aku  kira sidd macam macam sama kamu."ucap roshni sambil mengedipkan matanya tanda menggoda kedua sahabatnya dan  di hadiahi tatapan membunuh dari keduanya

"Tunggu dulu deh,ko bisa kamu keluar bukannya kelas pak faisal belum selesai" ucap reem

"Hehe aku di suruh detensi, pak faisal tau tu tugas bukan aku yang ngerjain" ucap roshni

"Makanya kalau tugas itu di kerjain bukannya malah di anggurin" ucap sidd

"Iya iya maaf deh pak doter" ucap roshni menirukan suara anak kecil

"Ck, kenapa aku dapet temen kaya gini gini amat sih"ucap sidd

"Sabar ini ujian" ucap reem sambil tertawa

"Iya ujian hidup". buat dapetin kamu lanjut sidd dalam hati.

"Sidd aku titip reem yah,mau detensi sama dosen baru,galak" ucap roshni sambil berlalu dari ke 2 sahabatnya. Menyisakan 2 shabat yang sedang menetralkan derak jantung mereka.

       

            

Jangan sekali kali kau membuat ku khawatir akan kehilanganmu lagi, karena aku tak ingin merasakan kehilangan mu untuk kedua kalinya.

Bersambung...

Hay hay hay maaf nih baru bisa bawa balik cerita nya,maklum author amatir dan susah banget cari si ilham😂😂

Jangan bosen bosen ya nunggunya and jangan lupa di vote and di comment nya ya karena comment kalian yang buat aku semangat nulisnya dan cari si ilham. Oke

See you next part 










Antara Cinta Dan PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang