Hari demi hari terasa sangat menyenangkan bagi Wonho. Kehangatan suasanya yang Minhyuk berikan sangat membuatnya nyamanㅡdan tak ingin kehilangan zona itu.
Suara gemelatuk jemari Minhyuk membuat Wonho semakin terpaku pada keindahan yang ada di depannya ini.
Paras ayu Minhyuk membuat Wonho mabuk kepayangㅡditambah dengan nadi Minhyuk yang terlihat indah di lehernya ketika ia meneguk air ke dalam tenggorokannya.
Kaki jenjang milik Minhyuk yang selalu berjalan dengan anggun, bahkan lengan kurus indahnya membuat Wonho tak dapat berpaling dari pria itu.
Gila memang jika seorang pria sangat memuja pria yang lain, tetapi apa yang salah dengan itu?
Bukankah, semua manusia akan memuja manusia lainnya jika mereka menyukai setiap lekuk yang ada di diri seseorang?
Bukankah manusia sangat jatuh cinta akan keindahan?
Ya, itu yang Wonho rasakan saat ini.
Ia jatuh pada pesona Minhyuk yang luar biasa.
Hari demi hari pesona itu semakin menyeruak membuat sesak dada Wonhoㅡkebahagiaan yang terus datang membuat Wonho semakin ingin memiliki Minhyuk bersamanya.
"Minhyukie, apa kau memiliki kekasih," tanya Wonho tiba-tiba yang membuat Minhyuk berdeham dan mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah Wonho.
"tidak, aku tidak punya." ucapnya singkat.
"apa kau pernah menjalin hubungan asmara?" Wonho tak berhenti dengan satu pertanyaanㅡdan kali ini Minhyuk terlihat tidak nyaman dengan pertanyaan yang Wonho lontarkan.
"kenapa kau bertanya begitu? kau ingin mengencaniku?"
Wonho hanya mengeluarkan kata hmm untuk pertanyaan Minhyuk.
"jika kau mau, kenapa tidak?" Wonho tersenyum lebar.
"dengar Wonho-ssi, kali ini di luar stigma masyarakat tentang homoseksual tetapi ini tentang kita." Minhyuk menghela nafasnya sebelum melanjutkan, "aku mungkin mulai merasa ada yang aneh di antara kita berdua. entah apa yang sedang terjadi, tetapi ini sangat membuatki tidak nyaman."
"apa yang membuatmu tidak nyaman?"
"aishhh tunggu sebentar, biarkan aku menyelesaikan kalimatku, hyung!" pekik Minhyuk.
"woah! kau memanggilku hyung!" Wonho membuka mulutnya lebar dan terlihat sangat senang.
"anggap saja itu sebagai penghormatan. baiklah, kembali ke topik. aku tidak nyaman ketika aku tidak bisa menatap matamu, aku tidak nyaman ketika aku tidak bisa bahkan untuk melihat wajahmu, aku terlalu takut untuk menatap mata almond mu yang cukup membuatku merasa sangat hilang di dalamnya." Minhyuk memainkan jemarinya melingkari bibir cangkir miliknya.
Wonho tersenyum, ia mencerna semua kalimat yang Minhyuk lontarkan, dan kembali menyimak apa yang akan pria ini katakan selanjutnya.
"hyung, aku tidak ingin jatuh. aku .. takut untuk jatuh." suara Minhyuk bergetarㅡia tak mampu berucap sepatah kata lagi, ia hanya ingin menangis saat ini tetapi ia tak ingin terlihat lemah di hadapan Wonho, "aku takut jika aku jatuh dalam dirimu, aku akan merasakan rasa sakitㅡ"
Minhyuk membelalakkan matanya ketika bibir ranum Wonho menyentuh bibirnya yang terbuka, merasakan kecupan Wonho yang membuat mabuk kepayangㅡMinhyuk tak berkutik. Minhyuk memejamkan matanyaㅡmenikmati setiap kecup yang Wonho berikan.
Jemarinya mencengkram lengan Wonho untuk mempertahankan posisinyaㅡair matanya tumpahㅡdan ia membalas kecupan Wonho.
"Minhyuk-ah, kau tahu? aku menantikan saat-saat seperti ini, aku menantikan kau yang akan mengutarakan perasaanmu yang sesungguhnya." Wonho mengusap lembut pipi Minhyuk dan mengusap poni yang menutupi mata indah Minhyuk.
"Minhyuk-ah, aku sudah jatuh dalam dirimu, aku tersesat, aku tak tahu bagaimana caranya untik keluar. tetapi, aku tak ingin memikirkan cara untuk keluarㅡkarena aku ingin tersesat selamanya di dalam dirimu." Minhyuk tak dapat menahan air matanyaㅡketika mata almond Wonho menelusuri ke dalam dirinya.
"Minhyuk-ah, aku tidak akan pernah menyakitimu, aku akan selalu ada di sini untukmu, apapun yang terjadi aku milikmu. perlakukan aku layaknya aku budakmu, aku rela melakukan apapun untukmu. karena, aku mencintaimu Minhyuk-ah.." Wonho tersenyum menatap Minhyuk nanarㅡbola mata Minhyuk tak berhenti meneteskan air mata.
Tanpa ragu, Wonho menyeka air mata Minhyuk dan mendekap Minhyuk ke dalam pelukannyaㅡmembiarkan pria itu menangisㅡmembiarkan pria itu menghilangkan rasa takutnya.
"Hyung, jangan tinggalkan aku."
"aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Minhyuk-ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In The Dream [WonHyuk]
Fanfictionmimpi memang tempat paling indah, dimana kebahagiaan berpihak dan rasa sakit hanya sementara. karena, mimpi itu hanya sebuah bunga tidur dan bukan sebuah kenyataan.