Angin dengan bawaan beberapa daun menyambut kedatanganku di sini, di sekolah baru. SMA Nusantara tempatnya di Jakarta Timur. Ketika itu aku berjalan dengan langkah kagum melihat sekeliling jalan menuju pintu gerbang sekolah. Melihat para murid baru berdatangan, termasuk aku.
•••
Hari ini hari pertama MOS diadakan. Aku sempat mengelilingi sekolah ini sampai aku menemukan bangku rumah pohon, yang jaraknya sekitar 15 langkah dari posisiku berdiri saat ini.
Tiba-tiba saja pengumuman dari speaker terdengar keras di telinga.
“Pengumuman!, untuk seluruh murid baru berkumpul di lapangan upacara di sebelah barat gedung utama sekolah pukul 07.00 nanti. Terimakasih".
Saat itu aku yang sedang suduk di bangku rumah pohon sekolah mendengarnya, dan bersiap-siap untuk mengeluarkan peralatan MOS seperti : Papan nama, topi, dan kaca mata yang telah di umumkan untuk persiapan MOS. Sedangkan kelengkapan lainya : mengucir menjadi lima rambutku dan mengenakan kaos kaki warna-warni ini, walaupun sedikit malu aku tidak perduli. Pukul 06.40, masih ada waktu kiranya 20 menit sebelum berkumpul di lapangan.
“Emm, hai. Nama gue Clidy Soraya, boleh kenalan?"
tiba-tiba saja seorang wanita menyapaku dengan menundukan wajahnya yang tersenyum cantik lalu menyodorkan tangan kanan nya.
“Oh, hai. Nama gue Grace Amanda, lo bisa panggil gue Grace"
Ujarku dengan menerima tangan kanannya yang kemudian berjabat tangan untuk pertama kalinya.
Tentu saja dia adalah teman baru pertamaku di sekolah. Di situ kami cukup banyak bercerita selagi jam belum menunjukan pukul 07.00.
Aku kira Clidy adalah anak yang berkepribadian introvert. ternyata dugaan ku salah, setelah berkenalan dia sangatlah berbeda dia tidak lagi pemalu atau bahkan pendiam. Dia terus bercerita dan bertanya. Sedangkan aku hanya mengimbanginya berbicara. Walaupun dia seperti itu aku rasa dia baik.
Setelah jam tangan ku menunjukan angka 07.00 kami berdua telah sampai di lapangan upacara. Di sana kami berkumpul dengan ratusan bahkan hampir ribuan murid didik baru yang sama-sama terkena teriknya matahari pagi.
Kiranya 40 menit kami di sana melaksanakan pembukaan tahun ajaran baru, setelahnya adalah pembagian kelas. Tapi yang pasti aku masuk di jurusan MIPA.
Pembagian satu persatu nama murid dengan kelasnya telah di ikrarkan, lanjutnya kami dikelompokan berdasarkan kelas masing-masing. Kelasku adalah MIPA 2 kelas X. Tapi sayangnya aku dengan Clidy harus berpisah kelas. Clidy di kelas MIPA 3 kelas X.
Pukul 08.00 kami beserta rombongan kelas yang telah terbagi sudah berada di dalam kelas. Pada saat itu kami diambil alih oleh para OSIS.
Acara di dalam kelas sedikit kekanak-kanakan kami di suruh menari, menyanyi, bermain, dan masih banyak lagi. Tapi itu hanya sesaat, ku hitung hanya berlangsung sekitar 30 menit. Namun keadaanya seketika berbeda, tiba-tiba saja ada tujuh orang OSIS yang masuk ke dalam kelas, kehadiranya membuat ketiga kakak OSIS cadangan yang sebelumnya mendampingi kami keluar dari kelas MIPA 2.
“Selamat pagi semua, sebelum kami melanjutkan acara ini kami akan memperkalkan dahulu nama kami. Perkenalkan nama saya yang sedang berbicara sekarang ini adalah Leon, sedangkan sebelah kanan saya Emery, Rania, Kelvin, Dennis, Siska, dan yang terkhir Surya”
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Kelas
Teen FictionAwan yang semula meyebar kini mulai menggumpal, menurunkan rintik nya ke bumi. Ketika itu, kita berdua saling menatap dibawah awan dengan tangisanku yang terisak karena perpisahan.