·Author POV
"Hm, sepertinya besok detektif itu akan mengunjungi sekolah ini." ucap Alex agak ragu.
"Oke, kalau begitu kita harus mengatur rencana kita matang-matang hari ini agar besok tidak gagal."
"Semuanya mohon perhatiannya." kata Joseph dengan suara agak lantang, karena sedang freeclass jadi mereka sekalian mendiskusikan rencana pembunuhan untuk besok.
"Jadi, kira-kira besok sekitar jam 10 pagi, detektif akan datang ke sekolah kita dan akan mengunjungi satu persatu kelas. Dan kita harus merencanakan pembunuhan besar-besaran." kata Audrey penuh semangat.
"Hm, Audrey? Boleh aku memberi usul? Beberapa guru pasti akan mendampingi detektif itu dan pasti jika kita bertindak tidak sesuai rencana bisa saja ada barang bukti untuk dilaporkan ke polisi. Jadi, usulku adalah saat mereka akan memeriksa kelas kita, sebaiknya kita memencar. Beberapa ada yang ke ruang security dan mematikan CCTV disetiap sudut ruangan. Beberapa ke arah ruang guru untuk membunuh guru-guru yang tersisa disana. Dan beberapa akan berjaga-jaga di toilet ataupun kantin jika ada sesuatu yang mencurigakan. Dan sisanya akan ada dikelas untuk bersiap-siap membunuh mereka, bagaimana Audrey?" tanya seorang laki-laki disudut ruangan.
"Ide yang cemerlang! Thanks, ya." kata Audrey sambil menjentikkan jarinya kemudian mencatat segala rencana dan beberapa bahan yang dibutuhkan.
"Joseph, tolong bacakan." kata Audrey sambil menyerahkan notes kecilnya.
"Barang diperlukan untuk besok adalah beberapa pisau lipat, dimohon membawa lebih untuk cadangan dan jangan sampai pisau itu terjatuh disuatu tempat, karena bisa menjadi barang bukti, kemudian sarung tangan, sarung tangan digunakan saat Kita akan melancarkan aksi dan agar tidak ada tanda-tanda sidik jari pada suatu permukaan benda yang kita sentuh, lalu karung kecil dan karung besar, beberapa orang membawa untuk membungkus mayat-mayat, beberapa juga ada yang membawa korek dan minyak tanah untuk membakar. Dan terakhir, setiap orang wajib membawa kain kecil untuk membekap mulut atau sebagai cadangan jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Pengurus kelas akan membawa alat komunikasi berupa jam tangan yang dilengkapi dengan ht atau handy talky. Sekian pengumumannya, terima kasih." kata Joseph lalu memberikan notes kecil itu ke Audrey yang sedang duduk.
"Thanks, Joseph." kata Audrey sambil tersenyum, manis sekali. Mungkin efek karena terlalu bersemangat pagi ini.
"Kita akan membagi tim nanti malam di grup chat, jadi mohon untuk semuanya tetap online kapanpun, ya." kata Audrey kemudian bergegas pergi ke toilet untuk membasuh mukanya.
________________________________________
holla!
Siapa yang rindu cerita ini? Yapp, hari ini!! Finally!! Up lagii!
Author juga ngga tau kesurupan apa sampe dapet ide lagi buat bikin cerita yang gaje ini lho :p
Maaf juga part ini 'super duper dikit banget' tapi setidaknya bisa publish setelah beberapa bulan ngga update ;p
Intinya, support selalu buat cerita ini dan, happy 1.5K readers🎉🎉🎉thank u so much guyss🔥
See u in my next chapter!!
-Nao-chan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmates Psychopath [END]
Misteri / ThrillerPernahkah kamu membayangkan, kalau seluruh teman sekelasmu itu ternyata psikopat? Hal ini yang dialami oleh Alexander Washington, murid pindahan dari luar kota. Bagaimanakah Alex menerima kenyataan mengerikan ini? Disclaimer: contains scenes of vio...