02

555 34 0
                                    

Jarum jam telah menunjukkan pukul setengah lima subuh.Nisa yang awal bangun mengambil jilbab yang ada disamping kirinya lalu mengenakannya.kemudian menuju kamar mandi mengambil wudhu.

Setelah selesai dari kamar mandi,Wajahnya bersinar, karena tambahi basuhan oleh air whudu menambah cantik pada dirinya.Sudah diduga bahwa banyak kaum Adam yang menyukainya.namun belum ada yang berani untuk bertemu dengan orang tuanya terlebih lagi dengan abinya.

"Zahra,Zahra bangun.sholat subuh yuk.udah adzan lho"ucapnya membangunkan Zahra.

"Iya Nis." ucap Zahra turun dari kasur kemudian kekamar mandi.

Zahra selesai dari kamar mandi,sedang Nisa sudah selesai sholat subuh kemudian membaca Al Qur'an.
Bacaan Quran itu,membuat hari Zahra merasa baik.hingga setelah sholat Zahra bertanya padanya.

"Sa,kamu belajar Qur'an diluar negri juga ya?."mendengar pertanyaan Zahra nisa jadi tersenyum lucu.

"Kamu udah lupa ya Zahra.kan kita ngajinya sama sama.Yang ngajarin kan Abi."

"Zahra gak lupa kok nis.Zahra juga tau kok baca Qur'annya.tapi kok kamu bacanya enak banget.Kamu tau gak mata Zahra itu cuma ke kamu aja tadi."

"Ya Allah Zahra gak boleh memuji.perasaan Nisa biasa Aja kok.Ya Allah ampunilah dosa ku."

"Emang bener,bacaan kamu merdu.lagian kamu gak salah kok nis.kenapa minta ampun sama Allah."

"Zahra,kalau kita itu dipuji orang,kita itu harus minta ampun sama Allah.supaya Allah itu gak benci sama hambanya.Kan yang berhak dipuji dengan tinggi hanya Allah."

"MasyaAllah Nisa,setelah Zahra fikir fikir kamu gak cocok jadi calon Dokter.tepatnya itu kamu jadi calon ustadzah."mendengar itu lagi lagi Nisa hanya melemparkan senyum nya.
"Kalau Kak Ihsan tau kamu begini,dia pasti ngelamar kamu deh,Zahra yang jamin."lanjutnya.

"Yang jamin kehidupan seseorang yang pasti pasti itu cuma Allah."

"Iya sih Nis.Tapi,sedangkan Zahra aja yang manusia biasa menjamin kamu,apalagi Allah yang maha segalanya.pasti Allah menjamin kehidupan kamu itu sangat baik."

"Aamiin Zahra.Tapi,Jangan bilang gitu,ketemu aja belum."

"Emang belum ketemu sih Nisa,tapi Allah yang akan temuin kalian."ucapnya meledek Nisa sambil tertawa.

"Kamu apaan sih Zahra."ucapnya sambil menggelitik perut zahra.

"Nisa udah.geli tau nis."

"Makanya jangan gitu"

"Iya iya.keliatannya langit udah mulai cerah tuh.yaudah aku pulang dulu ya nis.Jam sembilan aku jemput."

"Iya zah,Insyaallah.yuk,aku antar kedepan."

Setelah mengantar Zahra,Nisa menuju dapur seakan ia tahu bahwa ibunya telah berada didapur sedang memasak.

"Umi,ada yang bisa Nisa bantu?."tawarnya.

"Emang Nisa udah bisa masak?motong ikan aja Nisa gak tega."

"Belum sih umi."

"Jadi saat kamu bersuami,siapa yang masak?.kamu manggil umi kalau mau masak?"ledek uminya.

"Apaan sih mi.Nisa itu belum mau nikah."

"Ya udah.potong sayur bayam sama bawang merah aja."

"Umi,sekitar jam sembilan nanti,Nisa keluar ya sama Zahra aja kok."

"Umi sih boleh boleh aja sa,asal kamu jangan nakal nakal diluar dan jangan kelamaan.yang penting kamu tanya Abi dulu."

"Tukan Abi lagi."

"Kan bukan umi pemimpin dirumah ini.tapi Abi."tegas uminya.

######

"Assalamu alaikum kak."salam Ozy sembari mengetuk pintu kamar Nisa.

"Waalaikumussalam zy.masuk aja."

Setelah melihat kakak nya itu,Ozy langsung bertanya.

"Kakak cantik amat.mau kemana.?"tanya nya.

"Keluar sama kak Zahra.Ozy ikut ya dek,temenin kakak."

"Tempat latihan badminton ya?.pengen sih kak.tapi Ozy mau liat ceramah tuh sama Abi.Ozy janji lain kali Ozy temenin."

"Iya gak papa kok zy."

"Oh ya kak,Ozy ikut sama pak Koko(supir pribadi ayah mereka.)jemput kak Qima.cuma kasih tau aja,nanti kakak nyariin lagi.dan satu lagi kak jangan lupa minta idzin sama Abi."ucap Ozy kemudian tertawa.

"Astaghfirullah Zy."balas Nisa singkat.

"Kak,ada yang nyarik tuh didepan."ucap Ozy yang hanya memperlihatkan wajahnya saja di pintu.

"Gak usah gitu juga kali Zy."ucapnya kemudian turun kebawah bersamaan dengan Ozy.

"Abi,Nisa minta idzin pergi."

"Kemana sa?."

"Nemenin Zahra latihan badminton."

"Ya sudah,Abi izinin.pulangnya jangan kelamaan."

Zahra dan Nisa senang dengan izin dari Abinya.Dengan tersenyum mereka mencium tangan Abi dan Ibunya."Umi,Nisa berangkat.Assalamu 'alaikum."lanjut mereka.

"Waalaikum salam."jawab Abi dan uminya."hati hati kak."lanjut Ozy.

                   _bersambung_

Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang